Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Medsains

HUBUNGAN UMUR DAN STATUS PERKAWINAN DENGAN KEJADIAN GONORE DI PUSKESMAS MADUKARA I KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 Ratih Subekti
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 1 (2017): Edisi April
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.62 KB)

Abstract

Gonore (GO) merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh Nisseria gonorrheae, suatu bakteri diplokokus gram negatif. Infeksi umumnya terjadi pada aktivitas seksual secara genitor-genital, namun dapat juga kontak seksual secara oragenital dan anogenital. Pada laki-laki umumnya menyebabkan uretritis akut dan pada perempuan menyebabkan servisitis yang mungkin saja asimtomatik. Kejadian gonore di Puskesmas Madukara I sebanyak 37 kasus dari 52 kasus IMS pada tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko responden yang terpapar Gonore di Puskesmas Madukara 1 Kabupaten Banjarnegara tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi dengan pendekatan crosss sectional. Pengambilan sampel berdasarkan Total Sampling dari keseluruhan responden yaitu seluruh penderita IMS berjumlah 52 orang. Hasil penelitian menunjukan responden didominasi oleh umur < 30 tahun sebanyak 19 (36,5%) serta didominasi dengan status “kawin” sebanyak 46 (88,4%). Penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara faktor risiko umur (p=0,031) dengan kejadian gonore dan tidak ada hubungan antara faktor risiko status perkawinan dengan kejadian gonore.
KARAKTERISTIK PENDERITA INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS MADUKARA I KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 Dewie Sulistyorini; Ratih Subekti
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 1 (2017): Edisi April
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.959 KB)

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi (ISR) yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus dan parasit. Dampak penyakit menular seksual (PMS) pada perempuan dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) dan kemandulan/infertilities, menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR), infeksi neonatal, keganasan anogenital dan bahkan kematian. Disamping itu, juga meningkatkan resiko penularan HIV melalui jalur seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik penderita IMS di Puskesmas Madukara 1 Kabupaten Banjarnegara. Instrumen yang digunakan berupa tabel untuk rekapitulasi data penderita IMS yang diperoleh dari Rekam Medik (RM) Puskesmas. Jumlah sampel sebanyak 52 responden. Analisis data menggunakan analisis univariate. Jenis kelamin penderita IMS sebagian besar perempuan yaitu 44 orang (85%), umur penderita IMS sebagian besar usia lebih dari 30 tahun (resiko rendah) yaitu 33 orang (63%) dan status perkawinan penderita IMS sebagian besar sudah kawin yaitu 46 orang (88%).
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYEBAB ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2018 Ratih Subekti; Dewie Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.772 KB)

Abstract

Anemia in pregnant women is a condition in which a pregnant woman experiences iron deficiency in her blood. WHO establishes the incidence of pregnant anemia ranging from 20% to 89% by determining Hb 11 gr% as the basis. The impact of anemia on pregnancy can occur abortion, labor prematurity, obstacles to fetal growth and development in the uterus and antepartum bleeding. Several factors that can cause anemia in pregnancy include gravida, age, parity, education level, economic status and compliance with consumption of Fe tablets. The purpose of this study was to find out the risk factors of anemia in pregnant women in public health centers in Banjarnegara on 2018. The research method was analytical surveys with cross sectional approaches. Sampling is based on total sampling totaling 50 people. The results showed that the majority were in the "non-risk parity" group of 37 respondents (74%) and most of the respondents "were not SEZ" totaling 26 respondents (52%). There is a significant relationship between parity risk factors (p-value=0.021) and nutritional status (p-value=0.002) with anemia in third trimester pregnant women.