Dewie Sulistyorini
Politeknik Banjarnegara

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

INDIKATOR OUTPUT KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PONED KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 Sulistyorini, Dewie
Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PRESENTASI HASIL-HASIL PENELITIAN SERTA PENGABDIAN MASYARAKAT B
Publisher : Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.26 KB)

Abstract

The efforts at decreasing MMR should be done by integrating several related programs from the beginning of pregnancy, childbirth, childbed, infant, toddler and couples of childbearing age. The occurrence of maternal and neonatal death depends on the speed and accuracy of the action when the emergency occurs. The presence of Public Health Center capable of PONED is one of the answers to close community access toward to midwife and newborn care to prevent complication and or get first service when emergency obstetric and newborn emergency condition with service requirement fulfill adequate service standard. Maternal Woman class is group studying pregnant mothers with gestational age between 20 weeks to 32 weeks (before childbirth) with maximum number of participants 10 people. In this class, pregnant women will learn together, discuss and exchange experiences about mother and child health as a whole and systematically and can be carried out on a scheduled and continuous basis. The purpose of this research is to know the monitoring and evaluation the implementation of pregnant class at PONED Public Health Center at working area of ​​Banjarnegara Regency. The purpose of this research is to know the monitoring and evaluation of pregnant class implementation in PONED Public Health Center at work area of ​​Banjarnegara Regency. The indicator of maternal class success consists of 3 things: input indicators, process indicators and out put indicators. The result of the research is 1). All (100%) Pregnant women have Maternal Children Health books. 2). Most of them (92%) K4 100% which means it has met the target. Only 1 Public Health Center (8%) alone have not met the target because only (79.7%). 3). All (100%) Pregnant women who fill P4K. 4). Most (92%) all (100%) pregnant women are pregnant women who get Fe tablets. Only 1 Public Health Center (8%) are not all (84.1%) pregnant women in pregnant women who get Fe tablets. 5). Most (85%) of all (100%) pregnant women are pregnant mothers who choose delivery help to health personnel either at Public Health Center, maternity clinic or hospital. There are still 2 Public Health Center (15%) which not all (98,9% and 97,2%) pregnant mother of pregnant class participant who choose delivery aid to health worker either at Public Health Center, birthing clinic or hospital. 6). Most (92%) of all (100%) pregnant women of pregnant class participants carry out the KN completely. Only 1 Public Health Center (8%) are not all (98,7%) pregnant mother of pregnant class participant carry out KN completely. 7). There are (77%) of all (100%) of babies born to pregnant women in pregnant mothers class by IMD. There are still 3 puskesmas (23%) which are not all (98,7%, 85% and 53,78%) of babies born by pregnant mother pregnant class participant is done IMD. 8). There are (61%) Public Health Center involving less than 10 cadres in the class of pregnant women and there are (39%) Public Health Center involving less than 10 cadres in the class of pregnant women.Keywords: Indicator Out put class of pregnant women
GAMBARAN ANTENATAL CARE (ANC) DAN VAKSINASI COVID-19 PADA IBU HAMIL Lia Aria Ratmawati; Dewie Sulistyorini
Jurnal Sains Kebidanan Vol 3, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.872 KB) | DOI: 10.31983/jsk.v3i2.7937

Abstract

Pedoman pemeriksaan kehamilan untuk ibu hamil di era pandemi Covid-19meliputi skrining faktor risiko. Ibu hamil diharapkan memahami danmenggunakan isi Buku KIA. Upaya juga dilakukan untuk memvaksinasi ibu hamil dengan COVID-19 untuk melindungi ibu dan bayi dari efek risiko infeksi Covid-19. Tujuan penelitian adalah menggambarkan antenatal care dan vaksinasi covid-19pada ibu hamil. Metodologi yang digunakan jenis penelitian kualitatif denganpendekatan eksploratif. Jenis data yang digunakan adalah data primer denganmengumpulkan dari 8 responden ibu hamil, 8 orang suami dan 1 orang bidan. Pengumpulan data dilakukan dengan membagi link google form. Hasil penelitian, di masa COVID-19 ibu melakukan pemeriksaan hamil secara rutin sesuai trimesternya. Ibu hamil mempelajari dan menerapkan buku KIA dalamkehidupansehari-hari. Mengikuti kelas ibu hamil secara tatap muka dengan menggunakanmasker. Stiker P4K sudah dilakukan pengisian oleh ibu hamil. Ibu jugamelakukan pemeriksaan kehamilan oleh dokter di Puskesmas. Sebelummelakukan kunjungan antenatal ibu sudah membuat janji terlebih dahulu. Ibuhamil sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Kesimpulan adalahpemeriksaan kehamilan yang dilakukan ibu hamil mengalami perubahan dan ibumelakukan vaksinasi covid-19 untuk melindungi diri dan janinnya. 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PERKOTAAN KABUPATEN BANJARNEGARA Dewie Sulistyorini; Shinta Siswoyo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.455 KB)

Abstract

Targeting the  Millennium  Development  Goals  by 2015  is to reduce infant and childmortality rate by two-thirds from 1990 that is equal to 23 per 1,000 live births. InfantMortality Rate (IMR) in Central Java Province in 2012 was 10.75 per 1,000 live births, anincrease when compared with the year 2011 was 10.34 per 1,000 live births. LBW is a majorfactor in the increased mortality, morbidity and disability neonates, infants and children aswell as provide long-term impact on life in the future. LBW is a major cause of neonataldeath. Infant Mortality in Banjarnegara district contributes greatly to the IMR Central Java.Infant Mortality in Banjarnegara district in 2013 is 18.21 per 1,000 live births. That numberstill ranks highest in Central Java Province. The cause of death is still at about the low birthweight (LBW) and asphyxia, and more than 70% of deaths occur in the perinatal period is 0-7days old.This study using analytical survey is a study concerning how the risk factors studied withretrospective approach. Data collection techniques using secondary data obtained from the KIAbook and cohort at each health center. The tools used in the research is by using a checklist thatcontains the name of the subject, and some of the symptoms as well as other criteria of thetarget observation. Where the research is done in 3 Puksesmas Urban region   has   the  highest    number   of    LBW    Banjarnegara   District   Health   Office. The results of thestudy, factors affecting LBW include gemmeli (p=0,029) and anemia (p=0,188). Keywords: Risk Factors,  LBW, Urban
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 Lia Aria Ratmawati; Dewie Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 1 No 1 (2015): Edisi Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.995 KB)

Abstract

AKI di Kabupaten Banjarnegara telah menunjukkan penurunan selama 3 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 140,3/100.000 KH (2008); 125/100.000 KH (2009); 66,7/100.000 KH (2010). Namun demikian terjadi kenaikan pada tahun 2011 menjadi 74,1/100.000 KH, sehingga upaya untuk mempertahankan AKI tetap dibawah target MDGs, masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus. Kemampuan dan keterampilan dalam pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf harus dimiliki setiap petugas kesehatan yang menolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan bidan dalam penggunaan partograf di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Instumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengkaji usia, pendidikan, pengetahuan tentang partograf, lembar partograf untuk mengetahui kepatuhan. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 13 Puskesmas PONED di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi-square. Hasil penelitian 56% responden berumur 20-30 tahun, 98% responden berpendidikan DIII Kebidanan, 82% responden tidak patuh penggunaan partograf. Tidak ada hubungan antara usia responden dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,316). Tidak ada hubungan antara pendidikan responden dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,636). Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,02). Saran dalam penelitian diharapkan pada pihak Puskesmas khususnya bidan koordinator melakukan evaluasi bersama di puskesmas tentang ketidakpatuhan dalam pembuatan partograf dengan cara pembahasan sehingga diharapkan semua bidan di wilayah kabupaten Banjarnegara akan lebih memahami dan patuh dalam pemantauan persalinan menggunakan partograf untuk mendeteksi secara dini kegawatdaruratan yang terjadi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 Dewie Sulistyorini; Shinta Siswoyo Putri
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 1 No 1 (2015): Edisi Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.143 KB)

Abstract

Target Milleneum Development Goals sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari tahun 1990 yaitu sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. BBLR masih merupakan penyebab utama kematian neonatus. Definisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 yaitu 18,21 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih menduduki urutan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Banjarnegara. Pada penelitian ini menggunakan metode survey analitik yaitu suatu penelitian yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan pendekatan retrospective. Dengan kata lain efek diidentifikasikan pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasikan ada atau terjadinya pada waktu yang lalu, teknik pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari buku KIA dan kohort pada setiap Puskesmas. Alat yang digunakan dalam penelitian dengan meggunakan checklist yang berisi nama subjek dan beberapa gejala serta kriteria lainnya dari sasaran pengamatan. Tempat penelitian dilakukan di 3 Puksesmas Pedesaan yang memiliki jumlah BBLR terbanyak di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Faktor yang mempengaruhi BBLR antara lain status gizi ibu saat hamil, anemia dan gemmeli.
MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TEMAN BERGAUL SEBAGAI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN Dewie Sulistyorini; Yuliaji Siswanto; Heni Hirawati P
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 2 No 1 (2016): Edisi September
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kunci keberhasilan belajar terletak pada proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan dalam proses belajar siswa dihadapkan pada masalah-masalah belajar yang disebabkan karena mahasiswa kurang termotivasi untuk memanfaatkan waktu seoptimal mungkin dan kurang bisa beradaptasi dengan teman yang baru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara motivasi dan lingkungan teman bergaul dengan kesulitan belajar mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo. Studi deskriptif ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang motivasi belajar sejumlah 16 pertanyaan, tentang lingkungan teman bergaul sejumlah 16 pertanyaan dan tentang kesulitan belajar sejumlah 17 pertanyaan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 responden yaitu mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27-28 Juni 2008 dan sebelumnya dilakukan uji validitas. Analisis data menggunakan rumus korelasi Kendal Tau. Terdapat 63,3% mahasiswa mempunyai motivasi belajar tingkat sedang, 68,3% mahasiswa mempunyai teman dekat yang tingkat pengaruhnya sedang dalam kegiatan belajar sehari-hari dan 70% mahasiswa mempunyai kesulitan belajar tingkat sedang. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kesulitan belajar (p value (0,002) lebih kecil dari α (0,05) dan ada hubungan antara motivasi dan kesulitan belajar (p<0,05) secara signifikan.
KARAKTERISTIK PENDERITA INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS MADUKARA I KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 Dewie Sulistyorini; Ratih Subekti
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 1 (2017): Edisi April
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.959 KB)

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi (ISR) yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus dan parasit. Dampak penyakit menular seksual (PMS) pada perempuan dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) dan kemandulan/infertilities, menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR), infeksi neonatal, keganasan anogenital dan bahkan kematian. Disamping itu, juga meningkatkan resiko penularan HIV melalui jalur seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik penderita IMS di Puskesmas Madukara 1 Kabupaten Banjarnegara. Instrumen yang digunakan berupa tabel untuk rekapitulasi data penderita IMS yang diperoleh dari Rekam Medik (RM) Puskesmas. Jumlah sampel sebanyak 52 responden. Analisis data menggunakan analisis univariate. Jenis kelamin penderita IMS sebagian besar perempuan yaitu 44 orang (85%), umur penderita IMS sebagian besar usia lebih dari 30 tahun (resiko rendah) yaitu 33 orang (63%) dan status perkawinan penderita IMS sebagian besar sudah kawin yaitu 46 orang (88%).
ANALISIS KEBERHASILAN (OUT COME) KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATUS ESENSIAL DASAR (PONED) KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 Dewie Sulistyorini; Joko Malis Sunarno
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 2 (2017): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.506 KB)

Abstract

Pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal yang ditandai dengan tingginya AKI dan AKB. Kematian ibu dan bayi baru lahir tergantung dari kecepatan dan ketepatan tindakan pada saat kegawatdaruratan terjadi. Puskesmas PONED adalah salah satu jawaban untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir untuk mencegah komplikasi dan mendapatkan pelayanan pertama saat terjadi kegawatdaruratan dengan persyaratan pelayanan yang diberikan memenuhi standar pelayanan yang adekuat.Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.Tujuan penelitianini untuk mengetahui monitoring dan evaluasi pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas PONED wilayah kerja Kabupaten Banjarnegara. Hal yang dimotoring dan evaluasi antara lain tim penanggungjawab, pelaksanaan, out put pelaksanaan dan out come/effect. Hasil penelitian dilihat dari out come/effectnya bahwa di 11 puskesmas (85%) semuanya (100%) ibu hamil peserta kelas ibu hamil yang memilih pertolongan persalinan ke tenaga kesehatan baik di puskesmas, klinik bersalin ataupun RS. Terdapat 2 puskesmas (15%) yang belum semua (98,9% dan 97,2%) ibu hamil peserta kelas ibu hamil yang memilih pertolongan persalinan ke tenaga kesehatan baik di puskesmas, klinik bersalin ataupun RS dan semua puskesmas (100%) menyelenggarakan kelas ibu hamil, kelas ibu menyusui dan kelas ibu balita.
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYEBAB ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2018 Ratih Subekti; Dewie Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.772 KB)

Abstract

Anemia in pregnant women is a condition in which a pregnant woman experiences iron deficiency in her blood. WHO establishes the incidence of pregnant anemia ranging from 20% to 89% by determining Hb 11 gr% as the basis. The impact of anemia on pregnancy can occur abortion, labor prematurity, obstacles to fetal growth and development in the uterus and antepartum bleeding. Several factors that can cause anemia in pregnancy include gravida, age, parity, education level, economic status and compliance with consumption of Fe tablets. The purpose of this study was to find out the risk factors of anemia in pregnant women in public health centers in Banjarnegara on 2018. The research method was analytical surveys with cross sectional approaches. Sampling is based on total sampling totaling 50 people. The results showed that the majority were in the "non-risk parity" group of 37 respondents (74%) and most of the respondents "were not SEZ" totaling 26 respondents (52%). There is a significant relationship between parity risk factors (p-value=0.021) and nutritional status (p-value=0.002) with anemia in third trimester pregnant women.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS BANJARNEGARA 2 KABUPATEN BANJARNEGARA Lia Aria Ratmawati; Dewie Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.406 KB)

Abstract

Asphyxia is a failure of breath spontaneously and is born at birth or shortly after birth, which can be caused by maternal, infant and umbilical factors. The purpose of this study was to determine the description of the factors of asphyxia in newborns at the Banjarnegara Puskesmas 2 Banjarnegara District. This type of quantitative research is analytic survey design, cross sectional approach method. The population is all mothers who give birth to newborns with asphyxia in January - May 2020 at the Banjarnegara Health Center 2 as many as 22 newborns with asphyxia. The sampling technique uses total sampling. Univariate analysis looked at the frequency distribution and the percentage of each variable studied, namely maternal age, maternal parity, gestational age, difficult delivery and amniotic fluid conditions. Mothers who gave birth with asphyxia were the majority at low risk of 77.27%. Parity of mothers giving birth with asphyxia all primipara and grandemultipara amounted to 100%. The gestational age of mothers giving birth with asphyxia all term is 100%. The majority of mothers who give birth with asphyxia occur in mothers who have had a difficult delivery of 90.91%. The majority of amniotic fluid conditions are 68.18% mixed with meconium. Kata kunci : Asfiksia, Usia, Paritas, Kehamilan, Penyulit ABSTRAK Asfiksia adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir, dapat disebabkan oleh faktor ibu, bayi dan tali pusat. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir di Puskesmas Banjarnegara 2 Kabupaten Banjarnegara. Jenis penelitian kuantitatif dengan design survey analitik, metode pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia pada bulan Januari - Mei 2020 di Puskesmas Banjarnegara 2 sebanyak 22 bayi baru lahir dengan asfiksia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Analisis univariat melihat distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel yang diteliti yaitu usia ibu, paritas ibu, umur kehamilan, penyulit persalinan dan kondisi air ketuban. Ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia mayoritas berusia beresiko rendah sejumlah 77,27%. Paritas ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia semua masuk kategori primipara dan grandemultipara sejumlah 100%. Umur kehamilan ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia semua kategori umur kehamilan aterm sejumlah 100%. Ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia mayoritas terjadi pada ibu yang mengalami persalinan dengan penyulit sejumlah 90,91%. Kondisi air ketuban pada ibu yang melahirkan bayi baru lahir dengan asfiksia mayoritas air ketuban bercampur mekonium sejumlah 68,18%.