Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna

KONSTRUKSI TEORI KOMUNIKASI DALAM TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL FATIHAH Mubarok Mubarok
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 4, No 2 (2014): Volume 4 No. 2
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.4.2.110-127

Abstract

Teori komunikasi merupakan bangunan teori yang bersumber dari interdisipliner resource (sumber-sumber yang saling berkaitan) dengan percampuran dari ilmu sosiologi, psikologi, pengetahuan alam, matematika, dan sumber lain yang membantu perkembangan ilmu komunikasi. Perkembangan sebagai sebuah ilmu melibatkan penelitian dasar yang berasal dari berbagai cabang ilmu dengan sumbangan pemikiran dan gagasan yang memperkaya konstruksi teori komunikasi. Teori dikonstruksikan melalui proses yang dikenal dengan inquiry. Untuk bisa memahami suatu teori maka diperlukan pemahaman awal terhadap proses inquiry. Inquiry adalah sebuah studi sistematis tentang pengalaman yang mengarah kepada pemahaman, pengetahuan dan teori. Dalam pandangan Islam kegiatan komunikasi tidak hanya membentuk pola hubungan antar manusia tetapi membentuk pola kedekatan hubungan antara manusia dengan Rab-nya. Sekulerisasi pemahaman untuk memisahkan kegiatan komunikasi antara manusia dengan manusia membuat pemahaman komunikasi terbatas pada aspek manifest. Pertanggungjawaban terbesar komunikasi manusia adalah dengan Rab-nya sehingga pemahaman ini menjadi dasar dari kegiatan komunikasi dalam Islam. Berkomunikasi dengan sesama manusia tidak bisa dibatasi dengan penilaian aspek manifest semata. Salah satu surat dalam Al Qur’an yang memiliki banyak pengaruh bagi kehidupan manusia adalah surat Al Fatihah. Surat ini wajib dibaca minimal tujuh belas kali sehari semalam oleh setiap muslim dalam sholatnya. Dalam surat ini digambarkan proses komunikasi antara hamba dengan RabNya. Proses komunikasi transenden tersebut menjadi dasar pola komunikasi dari setiap muslim dengan orang lain.
MEDIA DAN KEKERASAN BERLATAR AGAMA (URGENSI PRAKTEK JURNALISME DAMAI) Mubarok Mubarok
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Komunikasi Makna Vol. 2 No. 2 Agustus 2011 - Januari 2012
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.2.2.183-193

Abstract

Kekerasan berlatar agama mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indonesia sebagai negara multikultur membutuhkan pendekatan yang cerdas dalam pemberitaan berlatar agama. Selama ini media lebih banyak mengedepankan jurnalisme konfl ik daripada jurnalisme damai. Sehingga media berperan bagi penyebaran kekerasan berlatar agama. Karena itu diperlukan pendekatan jurnalisme damai yang mengedepankan prinsip perdamaian dalam setiap pemberitaan. Urgensi pelaksanaan jurnalisme damai bagi negara multikultur seperti Indonesia adalah keharusan agar konfl ik tidak semakin berkembang. Agar praktek jurnalisme damai bisa berjalan dengan semestinya dibutuhkan proses dialog antara pemerintah, media dan masyarakat.Keywords: kekerasan, agama, jurnaslisme, perdamaian