Widi Nurwanti
Akademi Kesehatan Gigi Ditkesad Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STERILISASI ALAT KEDOKTERAN GIGI DENGAN STERILISATOR (DRY HEAT) DAN TEKNIK BOILING: DENTAL INSTRUMENT STERILIZATION WITH STERILIZATOR (DRY HEAT) AND BOILING TECHNIQUE Silvia Sulistiani; Nur Eka Fitriana; Widi Nurwanti
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 2 No. 1 (2021): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v2i1.221

Abstract

Sterilisasi alat kedokteran gigi merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari infeksi silang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas sterilisasi alat kedokteran gigi dengan dry heat sterilitator dan teknik boiling. Metode: sampel penelitian ini adalah kaca mulut yang telah digunakan untuk praktikum klinik. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 20 buah. Kaca mulut sebelum dan sesudah disterilkan, ditempelkan pada Blood Agar Plate (BAP) kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan jumlah bakteri yang siginifikan pada dry heat sterilisator (P<0,005) sedangkan pada teknik boiling tidak signifikan (P>0,005). Kesimpulan: Dry heat sterilisator lebih efektif dalam mengurangi bakteri pada instrumen dibandingkan teknik boiling.
STERILISASI ALAT KEDOKTERAN GIGI DENGAN STERILISATOR (DRY HEAT) DAN TEKNIK BOILING: DENTAL INSTRUMENT STERILIZATION WITH STERILIZATOR (DRY HEAT) AND BOILING TECHNIQUE Silvia Sulistiani; Nur Eka Fitriana; Widi Nurwanti
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 2 No. 1 (2021): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v2i1.221

Abstract

Sterilisasi alat kedokteran gigi merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari infeksi silang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas sterilisasi alat kedokteran gigi dengan dry heat sterilitator dan teknik boiling. Metode: sampel penelitian ini adalah kaca mulut yang telah digunakan untuk praktikum klinik. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 20 buah. Kaca mulut sebelum dan sesudah disterilkan, ditempelkan pada Blood Agar Plate (BAP) kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan jumlah bakteri yang siginifikan pada dry heat sterilisator (P<0,005) sedangkan pada teknik boiling tidak signifikan (P>0,005). Kesimpulan: Dry heat sterilisator lebih efektif dalam mengurangi bakteri pada instrumen dibandingkan teknik boiling.
PEMERIKSAAN DAN EDUKASI KESEHATAN JARINGAN PERIODONTAL PADA PRAJURIT DIKJURTAKES ABIT DIKMATA TNI AD: THE CHECK UP AND EDUCATION PERIODONTAL HEALTH AMONG SOLDIER IN DIKJURTAKES ABIT DIKMATA TNI AD Baby Prabowo Setyawati; Melani Agis Marludia; Yuli Puspitawati; Syintias Nabilah Sari; Widi Nurwanti
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.061 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v2i1.532

Abstract

Jaringan periodontal adalah jaringan pendukung gigi yang terdiri dari jaringan lunak dan jaringan keras. Prevalensi penyakit periodontal merupakan prevalensi penyakit tertinggi dengan urutan kedua dalam masalah penyakit gigi dan mulut yaitu mencapai 96,58%. Seorang prajurit harus memiliki tingkat kesehatan yang tinggi agar selalu produktif dalam mengemban tugasnya. Pengetahuan diperlukan untuk mengimbangi perilaku yang dilakukan. Tujuan kegiatan : mengetahui hubungan antara pengetahuan jaringan periodontal dengan kesehatan jaringan periodontal prajurit. Metode pelaksanaan : observasional deskriptif dengan metode survey pada 51 prajurit. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner pertanyaan pilihan ganda dan pemeriksaan kesehatan jaringan periodontal dan indeks CPITN. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji korelsi rank spearman. Hasil uji korelasi antara tingkat pengetahuan responden dengan status kesehatan periodontal p: 0.000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan positif. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi mulut dengan status kesehatan periodontal prajurit Dikjurtakes Abit Dikmata.
IMPLEMENTASI SOKMURSA SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR: IMPLEMENTATION OF SOKMURSA AS A PROMOTIVE AND PREVENTIVE EFFORT FOR DENTAL AND ORAL HEALTH IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN Silvia Sulistiani; Ulliana Ulliana; Widi Nurwanti; Waras Budiman; Tedi Purnama
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.495 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.1050

Abstract

Data Riskesdas 2018 menunjukan nilai rata-rata DMF-T diangka 4,5. Faktor perilaku sebagai penyumbang terjadinya masalah sebesar 25-30%. Upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut peran terapis gigi dan mulut diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan promotif dan preventif tentang pemahanan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan program promotif dan preventif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan implementasi sokmursa.  Tujuan kegiatan: menciptakan kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Metode pelaksanaan: kegiatan promotif berupa pelatihan kader (dokter gigi kecil) pada siswa secara edukatif dan kegiatan preventif berupa sikat gigi bersama pada siswa. Hasil kegiatan: menunjukan bahwa nilai rata-rata pengetahuan terjadi peningkatan dari 6,00 menjadi 8,40. Kesimpulan: edukasi tentang cara menggosok gigi yang benar dapat meningkatkan pengetahuan.