Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTEOROLOGIS E.COLI SUNGAI KARANG MUMUS SERTA GEJALA DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN BANDARA KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA Putri Hatifah; Andi Anwar; Risva Risva
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 3 (2018): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.577 KB)

Abstract

Masalah pencemaran air dapat berasal dari aktivitas masyarakat yang menghasilkan limbah, sampah dan kotoran. Kondisi sanitasi yang buruk dan sulitnya mendapatkan air bersih dapat memicu timbulnya masalah kesehatan, terutama penyakit berbasis lingkungan.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan tinja dan pengelolaan sampah dengan kualitas bakteorologis E.coli sungai Karang Mumus serta gejala diare pada balita di Kelurahan Bandara. Metode penelitian adalah cross sectional. Sample berjumlah 113 responden dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney dan uji Korelasi koefisien Cramer.Hasil penelitian ini didapatkan hubungan pengelolaan limbah rumah tangga (p value 0,023), pengelolaan tinja (p value 0,039) dan pengelolaan sampah (0,048) dengan kualitas bakteorologis E.coli, serta pengelolaan limbah rumah tangga (p value 0,000), pengelolaan tinja (p value 0,003) dan pengelolaan sampah (0,026) dengan gejala diare pada balita.Kesimpulan, terdapat hubungan pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan tinja dan pengelolaan sampah dengan kualitas bakteorologis E.coli sungai Karang Mumus serta gejala diare pada balita di Kelurahan Bandara. Saran, bagi Pemerintah dapat membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal, kepada instansi kesehatan Puskesmas dapat melakukan peningkatan program penyehatan lingkungan pemukiman dan diharapkan masyarakat di Kelurahan Bandara dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci : Pengelolaan lingkungan, Diare, Eschericia coli
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Non-Karsinogenik Tembaga pada Ikan Nila Keramba yang dikonsumsi dan dibudidayakan Masyarakat di Desa Jembayan Farida Anggraini; Andi Anwar; Risva Risva
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.538 KB)

Abstract

Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan adalah  metode pendekatan untuk memperkirakan risiko pada kesehatan manusiadi masa yang akan datang baik yang bersifat karsinogenik maupun non-karsinogenik. Penelitian ini  menggunakan metode pendekatan ARKL untuk menghitung kadar Cu pada ikan nila yang dibudidayakan di  desa Jembayan dimana lokasi tersebut dikelilingi oleh beberapa perusahaan serta pemukiman warga.Penelitian bertujuan untuk mengetahui risiko kesehatan non-karsinogenik tembaga pada masyarakat yang mengkonsumsi ikan nila dari desa jembayan.Peneltian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode ARKL yang akan dilakukan dengan pemeriksaan kadar Cu pada ikan nila dan wawancara dengan 30 responden menggunakan kuesioner.Hasil penelitian kadar Cu dari 6 sampel ikan nila adalah lokasi I 240mg/L dan 80 mg/L, lokasi II 310 mg/L dan 130 mg/L, serta lokasi III 58 mg/L dan 67 mg/L, maka keseluruhan pengukuran Cu pada ikan nila melebihi Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 yaitu sebesar 0,008 mg/L. Hasil perhitungan dengan metode ARKL adalah dari 30 responden sekitar 70% warga berpotensi mengalami gejala dari resiko penyakit non-karsinogenik dari Cu di masa konsumsi 30 tahun.Kesimpulannya perlu mengurangi jumlah asupan ikan nila dengan cara variasi makanan serta perlu diadakan  pemantauan berkala buangan limbah perusahaan di desa jembayan. Kata Kunci           : ARKL, Cu (Tembaga), Ikan Nila, Risiko Non-Karsinogenik