This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Julied Dehoop
Universitas Sam Ratulangi

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

GAMBARAN SIKAP TERHADAP KEBISINGAN PADA SISWA SMK NEGERI 2 MANADO Raintung, Haidy Febrian; Mengko, Steward K.; Dehoop, Julied
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5027

Abstract

Abstract: Hearing loss is the inability of a person’s sense of hearing in listening range of sound that can still be heard by people with normal hearing. With the growing popularity of entertainment venues (discos, karaoke, music concerts, internet cafes, etc.) as well as the use of portable music player, leisure noise have become the primary source that causing increased incidence of adolescent noise induced hearing loss (NIHL). Attitudes towards noise needs to be assessed at a young age, this is because the attittude is the basis of behavior, and behavior (towards leisure noise) can affect the amount of noise exposure of each person. Chronicity of NIHL symptoms often make adolescent tends to ignore the serious long-term problem that can arise and not take steps to resolve it. Objective: The purpose of this study is to obtain data from students of Manado 2nd Vocational Senior Secondary School concerning attitudes towards noise. Method: This research used descriptive observational with cross-sectional study. The subjects are students of Stone Concrete’s majors in Manado 2nd Vocational  Senior Secondary Schoolthat have passed initial hearing screening. Result: Of the 20 respondents who willingly take part in this research, obtained 5 respondents (25%) had negative attitude, 10 respondents (50%) had neutral attitude, and 5 respondents (25%) had positive attitude. From audiometric examination, obtained 4 respondents had a mild decreased in hearing threshold. Of the 4 respondents, 2 (50%) of them had a neutral attitude and 2 other respondents (50%) had positive attitude. Conclusion: Respondents with positive attitude towards noise are vulnurable to hearing threshold changes caused by daily noise exposure.Keywords: adolescent, hearing, noise, attitudes towards noise     Abstrak: Gangguan pendengaran merupakan ketidakmampuan indra pendengaran seseorang dalam mendengarkan rentang suara yang masih dapat didengar oleh orang dengan pendengaran normal. Semakin berkembangnya popularitas dari tempat-tempat hiburan (diskotik, karaoke, konser musik, warung internet, dan lain sebagainya) serta penggunaan pemutar musik portabel telah menjadi sumber peningkatan angka kejadian gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) pada usia muda. Sikap terhadap kebisingan perlu dinilai pada usia muda, hal ini dikarenakan sikap merupakan dasar dalam berperilaku, dan perilaku (terhadap kebisingan sosial) dapat mempengaruhi derajat paparan bising masing-masing orang. Kronisitas dari gejala (GPAB) membuat kaum muda kurang menanggapi serius masalah-masalah jangka panjang yang dapat ditimbulkan, serta mengambil langkah untuk mengatasinya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data sikap terhadap kebisingan pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 2 Manado. Metode Penelitian:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) SMK Negeri 2 Manado yang sudah melewati screening pendengaran awal. Hasil: Dari 20 responden yang bersedia menjadi responden penelitian, didapatkan 5 responden (25%) mempunyai sikap negatif, 10 responden (50%) mempunyai sikap netral, dan 5 responden (25%) mempunyai sikap positif. Dari pemeriksaan audiometrik, didapatkan 4 responden mengalami penurunan ambang dengar derajat ringan. Dari 4 responden tersebut, 2 (50%) diantaranya mempunyai sikap netral dan 2 responden (50%) mempunyai sikap positif. Simpulan: Responden yang bersikap positif terhadap bising (pro-bising) rentan terhadap terjadinya perubahan ambang dengar yang akibatkan oleh paparan kebisingan sehari-hari.Kata kunci: usia muda, pendengaran, bising, sikap terhadap kebisingan
SURVEI KESEHATAN TENGGOROKAN PADA SISWA SMK 2 KOTA MANADO DAN SISWA SMK 1 DESA TUMPAAN Lantemona, Richard A.; Dehoop, Julied; Mengko, Steward
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5032

Abstract

Abstrak: Tonsilitis merupakan radang amandel dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan penyebab infeksi maupun non infeksi lainnya. Rangsangan dari rokok, paparan polusi, beberapa jenis makanan, kebersihan mulut yang buruk, pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi faktor predisposisi dari tonsillitis. Urbanisasi yang cepat dikota meningkatkan insiden infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan tenggorokan pada siswa SMK di perkotaan dan di desa. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif prospektif dengan melihat gambaran tenggorokan yaitu ukuran, permukaan dan warna tonsil serta faring setiap sampel secara cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Batu Beton SMK 1 Tumpaan dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang dan jurusan Otomotif Ringan SMK 2 Manado dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang. Tujuan : Penelitian ini membandingkan gambaran kesehatan antara siswa SMK 1 Tumpaan dan siswa SMK 2 Manado. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kesehatan tenggorokan siswa SMK 1 Tumpaan lebih baik dibandingkan dengan siswa SMK 2 Manado. Dimana didapatkan bahwa seluruh sampel penelitian di SMK 1 Tumpaan memiliki Permukaan dan warna tonsil serta faring yang normal dan ukuran tonsil yang masih relatif normal. Kata Kunci : Tonsilitis, Survei, Urbanisasi Abstract: Tonsillitis is an inflammation of the tonsils that can be caused by bacterial, viral and another cause of infectious or non- infectious disease. Stimulation of cigarettes ,pollution exposure ,some foods ,poor oral hygiene ,the influence of weather and physical fatigue predispose of tonsillitis. Rapid urbanization in the city increased incidence of infections. The objective of this study is to describe the health of the throat at the vocational students in urban and rural. Objective : This study compared the health of the throat in Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school student and Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school student. Methods : This study used a cross-sectional prospective descriptive method by looking at the size of the tonsils, surface and the color of each sample pharyngeal. The subjects were 12th grade students of Stone Concrete departments from Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school with 20 people sample size and Automotive Lightweight departments from Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school with 12 people sample size. Result : The results of this study indicate that the health overview of Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school students is better than students of Automotive Lightweight departments from Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school. Which found that the entire study sample at Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school student’s surface and color of the tonsils and pharynx were normal and the tonsil size was relatively normal. Key Words : Tonsillitis, Survey, Urbanization
PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012 Palandeng, Andre Ch. T.; Tumbel, R E. C.; Dehoop, Julied
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5424

Abstract

Abstrak: Tonsilitis merupakan suatu inflamasi pada tonsilla palatina yang disebabkan adanya infeksi bakteri maupun virus. Ketidaktepatan terapi antibiotik pada tonsillitis akut dapat menyebabkan penyakit ini menjadi kronik. Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari seluruh penyakit tenggorok berulang dan memiliki angka kejadian yang tinggi di Indonesia. Metode penelitian: Metode penelitian ini merupakan studi Retrospektif deskriptif dengan jumlah sample 138 yang dilakukan di Poliklinik THT–KL BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, bulan November – Desember 2012. Data dianalisis dengan menggunakan metode tabulasi. Hasil: Berdasarkan jenis kelamin, terbanyak didapatkan pada wanita (55,40 %). Berdasarkan umur (tahun), terbanyak didapatkan pada kelompok 5-14 (25,9%) dan paling sedikit >65 (1,44%). Berdasarkan pekerjaan, terbanyak didapatkan pada kelompok siswa (32,37%) dan paling sedikit didapatkan pada kelompok guru (0,72%). Berdasarkan jenis penyakit, terbanyak didapatkan pada kelompok tonsilitis kronis (53,96%)  dan paling sedikit pada kelompok tonsilitis kronis eksaserbasi (12,23%). Berdasarkan penderita tonsilitis dengan komplikasi, terbanyak didapatkan pada kelompok abses peritonsiler dan rinitis yaitu masing-masing (40%) dan paling sedikit pada kelompok otitis media dan epitaksis yaitu masing-masing (10%). Simpulan: Tonsilitis kronik merupakan jenis tonsilitis terbanyak yang ditemukan di Poliklinik THT–KL BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan  komplikasi tersering adalah abses peritonsiler dan rinitis. Tonsilitis paling banyak diderita oleh golongan umur 5-14 tahun yang rata-ratanya adalah siswa. Penggunaan antibiotik penisilin masih merupakan pilihan terhadap penyembuhan penyakit ini. Kata kunci: Tonsilitis, Komplikasi Tonsilitis, Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan, Penanganan Tonsilitis.   Abstract: Tonsillitis is an inflamation of the palatine tonsilia that caused by a bacterial and viral infection. Inaccuracy of antibiotic therapy in acute tonsillitis can cause the disease becomes chronic. Chronic tonsillitis is the most common disease of all repeated throat diseases and has a high incidence in Indonesia. Methods : Methods of this study is a retrospective descriptive study with the number of samples 138 which carried out in nose, ear, and throat clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado. Data were analyzed by using tabulation method. Results : By gender, the most was found in women (55,40 %). By age (years), the most was found in group 5-14 (25,9 %) and the least >65 (1,44 %). Based on the job, the most was found in the group of students (32,37 %) and the least was found in the group of teachers (0,72 %). Based on the type of disease, the most was found in chronic tonsillitis group (53,96 %) and the least in the exacerbation chronic tonsillitis group (12,23 %). Based on tonsillitis patients with complications, the most was found in the abscess peritonsiler and rhinitis group, respectively (40 %) and the least was in the otitis media and epitaksis group respectively (10 %). Conclusion: Tonsillitis chronic is the most prevalent type of tonsillitis that found in nose, ear, and throat clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado with the most common complication is abscess peritonsiler and rhinitis. Tonsillitis is most common suffered by age group of 5-14 years which its average is students. The usage of the antibiotic penicillin is still the option to cure this disease. Keywords: Tonsillitis, Tonsillitis Complication, Gender, Age, Job, Tonsillitis Medication  
KESEHATAN TELINGA SISWA SMK NEGERI 2 MANADO DAN SMK NEGERI 1 TUMPAAN Tumundo, Sharon; Dehoop, Julied; Mengko, Steward
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.2.2014.5040

Abstract

Abstract: In Indonesia, ear disorders and hearing loss is still a problem that society is facing. The purpose of this study is to describe the health status of the ear on vocational senior secondary school students in Manado and Tumpaan. This research used descriptive observational with cross-sectional study. The subjects are 12th grader students of Stone Concrete’s majors in SMK Negeri 2 Manado and Lightweight Automotive’s majors in SMK Negeri 1 Tumpaan. Based on the results of ear physical examination on SMK Negeri 2 Manado’s students there are 3 people with bilateral ear wax, 2 people with unilateral ear secretions, 2 people with bilateral ear secretions and 1 person with bilateral hyperemia of the outer ear canal. While in SMK Negeri 1 Tumpaan, we found 1 person with unilateral ear wax, 7 people with bilateral ear wax and 1 person with bilateral ear edema. From the results of hearing screening at SMK Negeri 2 Manado all students are normal, while at SMK Negeri 1 Tumpaanthere is 1 person who has an unilateral ear hearing loss.The health status of the ear in SMK Negeri 1 Tumpaan and SMK Negeri 2 Manado is almost the same. This comparison shows that the health status of the ear in urban and rural areas had not much different. Keywords: ear health, hearing screening.     Abstrak: Di Indonesia, gangguan telinga dan ketulian masih merupakan satu masalah yang dihadapi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan telinga pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Manado dan Tumpaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional secara studi cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Manado dan jurusan Otomotif Ringan SMK Negeri 1 Tumpaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik telinga, didapatkan di SMK Negeri 2 Manado ada 3 orang dengan serumen telinga bilateral, 2 orang dengan sekret telinga unilateral, 2 orang dengan sekret telinga bilateral dan 1 orang dengan hiperemis liang telinga luar lokasi bilateral, sedangkan di SMK Negeri 1 Tumpaan didapatkan 1 orang dengan serumen telinga unilateral, 7 orang dengan serumen telinga bilateral dan 1 orang dengan edema telinga bilateral. Dari hasil skrining pendengaran di SMK Negeri 2 Manado semua siswa normal sedangkan di SMK Negeri 1 Tumpaan ada 1 orang yang mengalami gangguan pendengaran telinga unilateral.Status kesehatan telinga di SMK 1 Tumpaan dan SMK 2 Manado hampir sama. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perbandingan status kesehatan telinga di daerah perkotaan dan pedesaan sudah tidak jauh berbeda. Kata kunci: kesehatan telinga, skrining pendengaran.
SURVEI KESEHATAN TELINGA PADA ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO Mappadang, Kurniati; Dehoop, Julied; Mengko, Steward K.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6838

Abstract

Abstract: Ears are one of the most important organs in human body, we got 20% information from both ears daily. When something wrong happens, the process of receiving information will be interrupted. The purpose of this research is to collect the data by doing survey about ears health of the children in Komunitas Dinding Manado. This research used the observational descriptive method with cross sectional approach. Total respondens of the research are 33 persons. The data have been collected by doing examination of meatus austikus external by doctors of T.H.T.K.L. then processed by using Microsoft Excel 2010. The result showed there are 18 kids have cerumen in the right ear and 19 kids in the left ear. While for the ears aperture examination, 2 kids got secret in the right ear, and 1 kid for the left ear. Then in membrane timpani examination, there are 4 kids got perforation in the right ear while 3 kids got it on their left ear. Conclusion: Most of results on respondens are normalKeywords: health survey, ears examinationAbstrak: Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting, dari indra pendengaran kita menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Jika terdapat gangguan pada indra pendengaran maka proses penerimaan informasi tersebut akan pula terganggu. Tujuan penelitan ini yaitu untuk mendapatkan data survei mengenai gambaran kesehatan telinga pada anak-anak di Pasar Bersehati Komunitas Dinding Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 33 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus austikus eksterna oleh dokter spesialis bagian T.H.T.K.L. kemudian di olah dengan menggunakan Mikrosoft excel 2010. Hasil penelitian didapatkan hasil terbanyak adalah serumen pada 18 orang di telinga kanan dan serumen telinga kiri sebanyak 19 orang. Pada pemeriksaan liang telinga juga didapatkan sekret telinga kanan pada 2 orang serta sekret telinga kiri pada 1 orang. Pada pemeriksaaan membran timpani ini ditemukan perforasi telinga kanan sebanyak 4 orang dan perforasi telinga kiri sebanyak 3 orang. Simpulan: Sebagian besar hasil pada responden penelitian adalah normal.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan telinga
SURVEI KESEHATAN HIDUNG ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO Iwawo, Rosari; Mengko, Steward; Dehoop, Julied
e-CliniC Vol 3, No 2 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.2.2015.8607

Abstract

Abstract: Health problems that occur in children can be considered as a manifestation of lack of knowledge and poor attitudes of parents in taking care of their children. It is suspected that the main triggers of those problems are negative condition and circumstance. This study aimed to obtain the nose health status of children at Bersehati Market Dinding Manado Community. This was a descriptive study with a cross sectional design. Nose health status was determined by examining the nasal cavity, conchae, mucous layer, secret, septum, and post nasal drip. The results showed that most of the children had normal nose health examination. Conclusion: Nose health status of most children at Bersehati Market Dinding Manado Community was good.Keywords: nose health, nasal examinationAbstrak: Masalah kesehatan pada anak-anak dapat dipandang sebagai perwujudan dari rendahnya pengetahuan dan sikap orang tua tentang pola asuh anak. Pemicu utamanya diduga ialah situasi dan kondisi yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan status kesehatan hidung anak-anak Pasar Bersehati Komunitas Dinding Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Gambaran kesehatan hidung setiap sampel dilihat dengan memeriksa kavum nasi, konka, mukosa, sekret, septum, dan post nasal drip. Hasil pemeriksaan hidung menunjukkan bahwa sebagian besar gambaran kesehatan hidung pada anak-anak Pasar Bersehati Komunitas Dinding Manado normal. Simpulan: Sebagian besar anak di Komunitas Pasar Bersehati Dinding Manado memiliki status kesehatan hidung baik.Kata kunci: kesehatan hidung, pemeriksaan hidung
SURVEI KESEHATAN TENGGOROK PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU Sanpardi, Gusmanto P.; Dehoop, Julied; Mengko, Steward K
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.7489

Abstract

Abstract: Throat health is still a problem in Indonesia. Lack of knowledge and healthy behavior becomes one of the factors of throat disease, especially pharyngitis and tonsillitis. Based on epidemiological survey of ENT diseases in 7 provinces (Indonesia) 1994-1996, the prevalence of chronic tonsillitis at 3.8% was the second highest after acute nasopharyngitis (4.6 %). Factors predisposing to the onset of chronic pharyngitis and tonsillitis is chronic stimulation of cigarettes, some types of food, poor oral hygiene, the effects of weather, physical exhaustion and inadequate treatment of acute tonsillitis. Based on the type of occupation, farmer, fisherman, and labor who were active daily smoker belonged to the largest proportion of 44.5% compared to other occupational groups.This study was conducted to obtain data on throat health survey on coastal village Bahu, Manado.This study used a descriptive method with a cross sectional design. Overview of each sample throat health by checking the size, circumstances tonsils, and pharynx.The results of throat health status in coastal village Bahu, Manado showed that most had normal tonsils and pharynx.Keywords: health, throat, pharyngitis, tonsillitisAbstrak: Kesehatan tenggorok masih menjadi masalah di Indonesia. Kurangnya pengetahuan dan perilaku hidup sehat menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit tenggorok terutama faringitis dan tonsillitis Berdasarkan survei epidemiologi penyakit THT di 7 provinsi (Indonesia) tahun 1994-1996, prevalensi tonsilitis kronis sebesar 3,8% tertinggi kedua setelah nasofaring akut (4,6%). Faktor predisposisi timbulnya faringitis dan tonsilitis kronik ialah rangsangan menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat Berdasarkan jenis pekerjaan, petani/nelayan/buruh merupakan perokok aktif setiap hari yang mempunyai proporsi terbesar 44,5% dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang survei kesehatan tenggorokan pada masyarakat pesisir pantai kelurahan Bahu, Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang Gambaran kesehatan tenggorokan setiap sampel dilihat dengan memeriksa ukuran, keadaan-keadaan tonsil, mukosa faring. Pengambilan data dilakukan pada masyarakat pesisir pantai kelurahan Bahu, Manado. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kesehatan tenggorok masyarakat pesisir pantai kelurahan Bahu, Manado baik. Umumnya masyarakat memiliki tonsil dan faring yang normal.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan hidung