Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

GAMBARAN SIKAP TERHADAP KEBISINGAN PADA SISWA SMK NEGERI 2 MANADO Raintung, Haidy Febrian; Mengko, Steward K.; Dehoop, Julied
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5027

Abstract

Abstract: Hearing loss is the inability of a person’s sense of hearing in listening range of sound that can still be heard by people with normal hearing. With the growing popularity of entertainment venues (discos, karaoke, music concerts, internet cafes, etc.) as well as the use of portable music player, leisure noise have become the primary source that causing increased incidence of adolescent noise induced hearing loss (NIHL). Attitudes towards noise needs to be assessed at a young age, this is because the attittude is the basis of behavior, and behavior (towards leisure noise) can affect the amount of noise exposure of each person. Chronicity of NIHL symptoms often make adolescent tends to ignore the serious long-term problem that can arise and not take steps to resolve it. Objective: The purpose of this study is to obtain data from students of Manado 2nd Vocational Senior Secondary School concerning attitudes towards noise. Method: This research used descriptive observational with cross-sectional study. The subjects are students of Stone Concrete’s majors in Manado 2nd Vocational  Senior Secondary Schoolthat have passed initial hearing screening. Result: Of the 20 respondents who willingly take part in this research, obtained 5 respondents (25%) had negative attitude, 10 respondents (50%) had neutral attitude, and 5 respondents (25%) had positive attitude. From audiometric examination, obtained 4 respondents had a mild decreased in hearing threshold. Of the 4 respondents, 2 (50%) of them had a neutral attitude and 2 other respondents (50%) had positive attitude. Conclusion: Respondents with positive attitude towards noise are vulnurable to hearing threshold changes caused by daily noise exposure.Keywords: adolescent, hearing, noise, attitudes towards noise     Abstrak: Gangguan pendengaran merupakan ketidakmampuan indra pendengaran seseorang dalam mendengarkan rentang suara yang masih dapat didengar oleh orang dengan pendengaran normal. Semakin berkembangnya popularitas dari tempat-tempat hiburan (diskotik, karaoke, konser musik, warung internet, dan lain sebagainya) serta penggunaan pemutar musik portabel telah menjadi sumber peningkatan angka kejadian gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) pada usia muda. Sikap terhadap kebisingan perlu dinilai pada usia muda, hal ini dikarenakan sikap merupakan dasar dalam berperilaku, dan perilaku (terhadap kebisingan sosial) dapat mempengaruhi derajat paparan bising masing-masing orang. Kronisitas dari gejala (GPAB) membuat kaum muda kurang menanggapi serius masalah-masalah jangka panjang yang dapat ditimbulkan, serta mengambil langkah untuk mengatasinya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data sikap terhadap kebisingan pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 2 Manado. Metode Penelitian:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) SMK Negeri 2 Manado yang sudah melewati screening pendengaran awal. Hasil: Dari 20 responden yang bersedia menjadi responden penelitian, didapatkan 5 responden (25%) mempunyai sikap negatif, 10 responden (50%) mempunyai sikap netral, dan 5 responden (25%) mempunyai sikap positif. Dari pemeriksaan audiometrik, didapatkan 4 responden mengalami penurunan ambang dengar derajat ringan. Dari 4 responden tersebut, 2 (50%) diantaranya mempunyai sikap netral dan 2 responden (50%) mempunyai sikap positif. Simpulan: Responden yang bersikap positif terhadap bising (pro-bising) rentan terhadap terjadinya perubahan ambang dengar yang akibatkan oleh paparan kebisingan sehari-hari.Kata kunci: usia muda, pendengaran, bising, sikap terhadap kebisingan
SURVEI KESEHATAN TENGGOROKAN PADA SISWA SMK 2 KOTA MANADO DAN SISWA SMK 1 DESA TUMPAAN Lantemona, Richard A.; Dehoop, Julied; Mengko, Steward
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5032

Abstract

Abstrak: Tonsilitis merupakan radang amandel dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan penyebab infeksi maupun non infeksi lainnya. Rangsangan dari rokok, paparan polusi, beberapa jenis makanan, kebersihan mulut yang buruk, pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi faktor predisposisi dari tonsillitis. Urbanisasi yang cepat dikota meningkatkan insiden infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan tenggorokan pada siswa SMK di perkotaan dan di desa. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif prospektif dengan melihat gambaran tenggorokan yaitu ukuran, permukaan dan warna tonsil serta faring setiap sampel secara cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Batu Beton SMK 1 Tumpaan dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang dan jurusan Otomotif Ringan SMK 2 Manado dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang. Tujuan : Penelitian ini membandingkan gambaran kesehatan antara siswa SMK 1 Tumpaan dan siswa SMK 2 Manado. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kesehatan tenggorokan siswa SMK 1 Tumpaan lebih baik dibandingkan dengan siswa SMK 2 Manado. Dimana didapatkan bahwa seluruh sampel penelitian di SMK 1 Tumpaan memiliki Permukaan dan warna tonsil serta faring yang normal dan ukuran tonsil yang masih relatif normal. Kata Kunci : Tonsilitis, Survei, Urbanisasi Abstract: Tonsillitis is an inflammation of the tonsils that can be caused by bacterial, viral and another cause of infectious or non- infectious disease. Stimulation of cigarettes ,pollution exposure ,some foods ,poor oral hygiene ,the influence of weather and physical fatigue predispose of tonsillitis. Rapid urbanization in the city increased incidence of infections. The objective of this study is to describe the health of the throat at the vocational students in urban and rural. Objective : This study compared the health of the throat in Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school student and Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school student. Methods : This study used a cross-sectional prospective descriptive method by looking at the size of the tonsils, surface and the color of each sample pharyngeal. The subjects were 12th grade students of Stone Concrete departments from Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school with 20 people sample size and Automotive Lightweight departments from Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school with 12 people sample size. Result : The results of this study indicate that the health overview of Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school students is better than students of Automotive Lightweight departments from Manado 2nd vocational and pre-professional senior secondary school. Which found that the entire study sample at Tumpaan 1st vocational and pre-professional senior secondary school student’s surface and color of the tonsils and pharynx were normal and the tonsil size was relatively normal. Key Words : Tonsillitis, Survey, Urbanization
Kesehatan telinga pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Manado Sheriman, Erynne G.M.; Mengko, Steward K.; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14218

Abstract

Abstract: Ear is one of the important human organs with its major role in daily activities. Abnormalities of ear and exposure to excessive noise can lead to hearing impairment which causes difficulty in socialization and decreased study ability especially in school age children and adolescent. This study was aimed to obtain the profile of ear health status among students at Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 (Junior high school) Manado. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Respondents were students at grade IX C SMP Negeri 8 aged 13-15 years olds. Data were obtained by using questionnaire as well as physical ear examination and auditory function test. There were 32 students as respondents consisted of 11 males and 21 females. The results showed that all respondents had normal earlobes, while examination of ear canal showed cerumen in 11 respondents’right ears and 7 respondents’ left ears. Examination of tympanic membrane showed 2 respondents with tympanic membrane that could not be evaluated in right ears and 1 respondents in left ear. The Weber test showed that 1 respondent had lateralization meanwhile the Rinne test showed that all respondents had normal auditory function. Conclusion: Most respondents showed normal result in physical ear examination and auditory function test.Keywords: ear health, auditory function  Abstrak: Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting dan berperan besar dalam aktivitas sehari-hari. Kelainan dan penyakit pada telinga serta paparan bising berlebihan dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang berdampak pada kesulitan bersosialisasi serta penurunan kemampuan belajar terutama pada anak dan remaja usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesehatan telinga siswa di SMP Negeri 8 Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah siswa kelas IX C SMP Negeri 8 Manado dengan rentang usia 13-15 tahun. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuisioner serta pemeriksaan telinga dan tes fungsi pendengaran. Total responden penelitian berjumlah 32 siswa dengan 11 responden berjenis kelamin laki-laki dan 21 responden berjenis kelamin perempuan. Hasil pemeriksaan daun telinga menunjukan keadaan normal, pada pemeriksaan liang telinga didapatkan serumen pada 11 responden di telinga kanan dan 7 responden di telinga kiri, dan dari pemeriksaan membran timpani didapatkan 2 responden dengan membran timpani tidak dapat dievaluasi pada telinga kanan dan 1 responden pada telinga kiri. Berdasarkan tes fungsi pendengaran didapatkan 1 responden mengalami lateralisasi pada tes Weber sedangkan pada tes Rinne didapatkan hasil fungsi pendengaran yang normal pada seluruh responden. Simpulan: Sebagian besar siswa memperlihatkan hasil normal pada pemeriksaan status kesehatan telinga dan tes fungsi pendengaranKata kunci: kesehatan telinga, fungsi pendengaran
Ambang Pendengaran Rerata pada Sopir Mikrolet Trayek Teling - Pusat Kota Manado Montolalu, Indah; Mengko, Steward K.; Runtuwene, Joshua
e-CliniC Vol 8, No 1 (2020): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v8i1.27008

Abstract

Abstract: Normal hearing has to be maintained by applying healthy life style, avoiding noise, as well as early detecting of hearing disorders. This study was aimed to obtain the average hearing thresholds of microbus drivers for public transportation in Manado, more specifically of Teling-downtown route. This was an observational and descriptive study with a cross-sectional design. Respondents were 66 microbus drivers; all were male. Data were obtained by performing audio-level test and ear examination on the respondents. The results showed that, of the right ear, 27 respondents had normal hearing; 32 respondents had mild hearing loss; and 7 respondents had moderate hearing loss. Of the left ear, 21 respondents had normal hearing; 39 respondents had mild hearing loss; and 6 respondents had moderate hearing loss. In conclusion, most of the microbus drivers had mild hearing loss.Keywords: hearing threshold, microbus driver. Abstrak: Kesehatan pendengaran perlu diperlihara dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari pendengaran dari kebisingan, serta melakukan pemeriksaan atau deteksi dini terhadap adanya gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ambang pendengaran rerata pada sopir mikrolet trayek Teling - Pusat Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Responden penelitian sebanyak 66 orang sopir mikrolet; semuanya berjenis kelamin laki-laki. Data penelitian diper-oleh dengan melakukan pemeriksaan ambang pendengaran menggunakan audiometer serta pemeriksaan fisik telinga pada sopir mikrolet Trayek Teling-Pusat Kota Manado yang menjadi responden penelitian. Hasil penelitian mendapatkan derajat pendengaran pada telinga kanan sebagai berikut: pendengaran normal pada 27 responden; penurunan derajat ringan pada 32 responden; dan penurunan derajat sedang pada 7 responden. Untuk telinga kiri, yakni pen-dengaran normal pada 21 responden; penurunan derajat ringan pada 39 responden; dan penu-runan derajat sedang pada 6 responden. Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar sopir mikrolet trayek Teling-Pusat Kota Manado mengalami penurunan pendengaran derajat ringan.Kata kunci: ambang pendengaran, sopir mikrolet
Kesehatan hidung siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Manado Sari T., Pety T.; Mengko, Steward K.; Tamus, Agustien Y.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14217

Abstract

Abstract: Environmental factors have great influence on nose function. This study was aimed to obtain the nose health status of students at SeMP negeri 8 (Junior High School) Manado. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. Respondents were students of SMP Negeri 8. There were 31 respondents consisted of 11 males and 21 females. The examination showed normal results of nasal cavity, concha, mucosa, secret, and postnasal drips. The examination of septum showed septal deviation of 3.13% in the right nostril. Conclusion: The nose health status of the students at SMP Negeri 8 was categorized as good. Keywords: health survey, nose examination. Abstrak: Lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kesehatan hidung pada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah siswa-siswi kelas IX C SMP Negeri 8 Manado. Terdapat 32 responden dalam penelitian ini terdiri dari 21 perempuan dan 11 laki-laki. Hasil normal ditemukan pada semua pemeriksaan kavum nasal, konka, mukosa, sekret, dan post nasal drip. Pada pemeriksaan septum, deviasi septum ditemukan 3,13% pada hidung kanan. Simpulan. Status kesehatan hidung siswa-siswi SMP Negeri 8 Manado baik.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan fisik hidung
Kesehatan Tenggorok pada Siswa Sekolah Dasar Inpres Kema 3 Kabupaten Minahasa Utara Likuayang, Pricilia G.L.; Pelealu, Olivia C.P.; Mengko, Steward K.
e-CliniC Vol 6, No 1 (2018): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.6.1.2018.19502

Abstract

Abstract: Tonsillitis is the inflammation of tonsil caused by bacteria, viruses, as well as infectious and non-infectious causes. Exposure of dust and air polution, some types of food, poor oral hygne, weather, and physical exhaustion become the predisposing factors of chronic tonsillitis. Long summer increases the number of dust particles which trigger the occurence of infection. This study was aimed to obtain the throat health status of students of SD Inpres Kema 3 (elementary school students) who lived in coastal areas. This was a descriptive prospective study by examining the students’ throats (size, surface, as well as tonsil and pharynx color). Subjects were 24 students of 6 th grade at SD Inpres Kema 3. The results showed that most of the subjects had pathological tonsil size. Moreover, some of them had granule hypertrophy. Conclusion: The throat health status of the students at SD Inpres Kema 3 was categorized as unfavorable.Key words: throat health statusAbstrak: Tonsilitis adalah radang tonsil yang disebabkan oleh bakteri, viru, dan penyebab infeksi maupun non-infeksi lainnya. Paparan debu dan polusi udara, beberapa jenis makanan, kebersihan mulut yang buruk, serta pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi faktor predisposisi dari tonsilitis kronik. Musim kemarau panjang yang mengakibatkan bertambahnya partikel debu di udara memicu terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan tenggorok pada siswa SD Inpres Kema 3 yang tinggal di daerah pesisir pantai. Jenis penelitian ialah deskriptif prospektif dengan melihat gambaran tenggorok dari segi ukuran, permukaan dan warna tonsil serta faring. Subjek penelitian ialah siswa kelas VI SD Inpres Kema 3 yang berjumlah 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan ditemukan sebagian besar subyek penelitian memiliki ukuran tonsil yang patologik dan beberapa diantaranya memiliki granula hipertrofi. Simpulan: Kesehatan tenggorok siswa SD Inpres Kema 3 tergolong kurang baik.Kata kunci: kesehatan tenggorok
KESEHATAN TELINGA SISWA SMK NEGERI 2 MANADO DAN SMK NEGERI 1 TUMPAAN Tumundo, Sharon; Dehoop, Julied; Mengko, Steward
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.2.2014.5040

Abstract

Abstract: In Indonesia, ear disorders and hearing loss is still a problem that society is facing. The purpose of this study is to describe the health status of the ear on vocational senior secondary school students in Manado and Tumpaan. This research used descriptive observational with cross-sectional study. The subjects are 12th grader students of Stone Concrete’s majors in SMK Negeri 2 Manado and Lightweight Automotive’s majors in SMK Negeri 1 Tumpaan. Based on the results of ear physical examination on SMK Negeri 2 Manado’s students there are 3 people with bilateral ear wax, 2 people with unilateral ear secretions, 2 people with bilateral ear secretions and 1 person with bilateral hyperemia of the outer ear canal. While in SMK Negeri 1 Tumpaan, we found 1 person with unilateral ear wax, 7 people with bilateral ear wax and 1 person with bilateral ear edema. From the results of hearing screening at SMK Negeri 2 Manado all students are normal, while at SMK Negeri 1 Tumpaanthere is 1 person who has an unilateral ear hearing loss.The health status of the ear in SMK Negeri 1 Tumpaan and SMK Negeri 2 Manado is almost the same. This comparison shows that the health status of the ear in urban and rural areas had not much different. Keywords: ear health, hearing screening.     Abstrak: Di Indonesia, gangguan telinga dan ketulian masih merupakan satu masalah yang dihadapi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan telinga pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Manado dan Tumpaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional secara studi cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Manado dan jurusan Otomotif Ringan SMK Negeri 1 Tumpaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik telinga, didapatkan di SMK Negeri 2 Manado ada 3 orang dengan serumen telinga bilateral, 2 orang dengan sekret telinga unilateral, 2 orang dengan sekret telinga bilateral dan 1 orang dengan hiperemis liang telinga luar lokasi bilateral, sedangkan di SMK Negeri 1 Tumpaan didapatkan 1 orang dengan serumen telinga unilateral, 7 orang dengan serumen telinga bilateral dan 1 orang dengan edema telinga bilateral. Dari hasil skrining pendengaran di SMK Negeri 2 Manado semua siswa normal sedangkan di SMK Negeri 1 Tumpaan ada 1 orang yang mengalami gangguan pendengaran telinga unilateral.Status kesehatan telinga di SMK 1 Tumpaan dan SMK 2 Manado hampir sama. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perbandingan status kesehatan telinga di daerah perkotaan dan pedesaan sudah tidak jauh berbeda. Kata kunci: kesehatan telinga, skrining pendengaran.
Kesehatan hidung masyarakat di komplek perumahan TNI LANUDAL Manado Tangkelangi, Anita R.; Tumbel, Ronaldy E.C.; Mengko, Steward K.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14219

Abstract

Abstract: Nose functions as a part of the respiratory system and a sensory organ of smell to recognize the surrounding environment as one of the body armors against the unfavorable environment. This study was aimed obtain the nose health status among residents at Manado Military Airport housing. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. There were 36 residents as respondents consisted of 24 males and 12 females. Nose health status was determined by examining the nasal cavity, conchae, mucous layer, secret, septum, and post nasal drips. The results showed that most of the community had normal nose health examination. Conclusion: The nose health status of most residents at Manado Military Airport housing was categorized as good. Keywords: health survey, nose examination. Abstrak: Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan indera penciuman untuk mengenali lingkungan sekitar sebagai salah satu organ pelindung tubuh terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan hidung masyarakat TNI LANUDAL Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah 36 penghuni Komplek Perumahan TNI LANUDAL Manado terdiri dari 24 laki-laki dan 12 perempuan. Gambaran kesehatan hidung responden diperoleh melallui pemeriksaan kavum nasi, konka, mukosa, sekret, septum, dan post nasal drips. Pemeriksaan hidung menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperlihatkan hasil normal. Simpulan: Hasil pemeriksaan hidung dari penghuni Komplek Perumahan TNI LANUDAL Manado menunjukkan sebagian besar tergolong baik.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan fisik hidung
BENDA ASING ESOFAGUS DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 - DESEMBER 2014 Marasabessy, Siti N.; Mengko, Steward K.; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.7390

Abstract

Abstract: Esophageal foreign body is sharp or blunt objects or food stuck and stuck in the esophagus due to ingested, either deliberately or accidentally. Esophagoscopy extraction is the common treatment. This study aimed to obtain the occurance of foreign bodies in esophagus in the THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado during period January 2010-December 2014, and the pattern of age, gender, and type of foreign bodies that impact esophageal foreign bodies. This study used descriptive-retrospective. Samples were all patients who seek treatment in the THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado diagnosed as esophageal foreign body, during period January 2010-December 2014. Fivety-two patients had diagnose with esophageal foreign bodies during period January 2010. The group of age 0-10 years had a highest number of patients with 17 cases (32.7%). There was no different between male (25 patients) and female (27 patients). The most common esophageal foreign bodies in all patient was dentures with 25 cases (48.1%) and coins become the second most common foreign bodies in 18 cases (34.6%). Conclusion: The number of patients with esophageal foreign bodies was a small part of the total number of THT-KL cases because these cases were more incidental.Keywords: foreign bodies. esophagus. esophagoscopy.Abstrak: Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Penatalaksaan yang lazim adalah esofagoskopi ekstraksi untuk mengeluarkan benda asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian benda asing esofagus di Bagian/SMF THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado mulai bulan Januari 2010-Desember 2014 dan untuk mengetahui jenis kelamin, golongan umur dan jenis benda asing tersering dalam kasus benda asing esofagus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-retrospektif. Sampel penelitian adalah semua penderita yang berobat di Bagian/SMF THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terdiagnosis sebagai benda asing esofagus, mulai bulan Januari 2010-Desember 2014. Lima puluh tiga pasien telah terdiagnosis sebagai benda asing esofagus selama periode Januari 2010-Desember 2014. Golongan umur 0-10 tahun adalah yang paling banyak menjadi pasien benda asing esofagus dengan 17 kasus (32,7%). Tidak ada perbedaan yang cukup berarti antara pasien pria (25 pasien) dan perempuan (27 pasien). Benda asing tersering yang menjadi penyebab benda asing esofagus adalah gigi palsu dengan 25 kasus (48,1%) dan uang logam menjadi benda asing tersering kedua dengan 18 kasus (34,6%). Simpulan : Penderita benda asing esofagus memiliki jumlah yang sedikit dari jumlah keseluruhan kasus THT-KL, karena kasus ini lebih bersifat insiden.Kata kunci: benda asing, esofagus, esofagoskopi
SURVEI KESEHATAN TELINGA PADA ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO Mappadang, Kurniati; Dehoop, Julied; Mengko, Steward K.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6838

Abstract

Abstract: Ears are one of the most important organs in human body, we got 20% information from both ears daily. When something wrong happens, the process of receiving information will be interrupted. The purpose of this research is to collect the data by doing survey about ears health of the children in Komunitas Dinding Manado. This research used the observational descriptive method with cross sectional approach. Total respondens of the research are 33 persons. The data have been collected by doing examination of meatus austikus external by doctors of T.H.T.K.L. then processed by using Microsoft Excel 2010. The result showed there are 18 kids have cerumen in the right ear and 19 kids in the left ear. While for the ears aperture examination, 2 kids got secret in the right ear, and 1 kid for the left ear. Then in membrane timpani examination, there are 4 kids got perforation in the right ear while 3 kids got it on their left ear. Conclusion: Most of results on respondens are normalKeywords: health survey, ears examinationAbstrak: Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting, dari indra pendengaran kita menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Jika terdapat gangguan pada indra pendengaran maka proses penerimaan informasi tersebut akan pula terganggu. Tujuan penelitan ini yaitu untuk mendapatkan data survei mengenai gambaran kesehatan telinga pada anak-anak di Pasar Bersehati Komunitas Dinding Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 33 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus austikus eksterna oleh dokter spesialis bagian T.H.T.K.L. kemudian di olah dengan menggunakan Mikrosoft excel 2010. Hasil penelitian didapatkan hasil terbanyak adalah serumen pada 18 orang di telinga kanan dan serumen telinga kiri sebanyak 19 orang. Pada pemeriksaan liang telinga juga didapatkan sekret telinga kanan pada 2 orang serta sekret telinga kiri pada 1 orang. Pada pemeriksaaan membran timpani ini ditemukan perforasi telinga kanan sebanyak 4 orang dan perforasi telinga kiri sebanyak 3 orang. Simpulan: Sebagian besar hasil pada responden penelitian adalah normal.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan telinga