Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kandungan Formalin pada Tahu yang Beredar di Pasar Tradisional Kota Ajibarang Eko Hidayaturahman Khumaeni
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4999

Abstract

Pendahuluan: Makanan sebagai sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral sangat diperlukan bagi kesehatan fisik, pertumbuhan, dan mengatur proses metabolisme.Industri pangan di Indonesia telah berkembang dengan pesat, ditandai dengan munculnya industri kecil dan industri rumah tangga yang memproduksi berbagai macam produk makanan.Tujuan: untuk mengetahui kandungan formalin pada tahu yang dijual di pasar Ajibarang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil: penelitian analisis kandungan bahan pengawet formalin pada tahu yang dijual dipasar tradisional kota Ajibara dapat disimpulkan bahwa tahu yang didagangkan dipasar, terdapat jenis tahu kuning yang tidak mengandung formalin, sedangkan tahu putih yang dijual dipasar tradisional Ajibarang mengandung formalin 1,55155ppm. Kesimpulan tahu yang diperdagangkan di Pasar Ajibarang, terdapat jenis Tahu Kuning yang tidak mengandung formalin, sedangkan Tahu Putih dijual di Pasar tradisional Ajibarang mengandung formalin. 
Identifikasi Zat Pewarna Makanan Rhodamin B Pada Jajanan Mie Lidi Di Sekolah Kecamatan Ajibarang Kabupeten Banyumas 2020 Eko Hidayaturrohman Khumaeni; Kristian Ubanayo; Yulia Maulidatul Karomah
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 2 No. 01 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v2i01.278

Abstract

Mie lidi merupakan salah satu makanan ringan yang dijual dengan warna menarik, harganya murah sehingga digemari oleh anak-anak. Pewarna sintetis yang sering digunakan adalah rhodamin B. Tujuan penelitian: untuk mengetahui cara memisahkan zat rhodamin B dalam mie lidi, metode analisis yang tepat untuk menguji zat rhodamin B dalam mie lidi dan kadar rhodamin B yang terkandung dalam sampel mie lidi. Sampel mie lidi diambil di tiga sekolah kecamatan Ajibarang. Metode penelitian deskriptif dengan melakukan observasi. Variabel Penelitian variabel bebas, variabel terikat, variabel terkendali. Hasil uji KLT sampel A merah gelap Rf 0,85 ; sampel B kuning keruh Rf 0,69; sampel C merah terang Rf 0,77; standar Rhodamin merah muda Rf 0,78. Artinya sampel C positif karena nilai Rf sampel = Rf standar Rhodamin B. Hasil uji SPEKTRO UV-VIS absorbansi Ekstrak sampel diperoleh 0,175 pada panjang gelombang 555 nm. Berdasarkan nilai absorbansi yang diperoleh dapat diketahui bahwa konsentrasi sampel sebesar -0,1840 ppm. kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat Rhodamin B dalam sampel yang kuantitasnya sangat kecil hingga hasil dari perhitungan kadar menunjukkan nilai minus (-). Hal ini dikarenakan ekstrak sampel yang diperoleh memiliki kepekatan yang sangat rendah sehingga nilai absorbansinya (y) lebih kecil dari nilai konstanta (a).
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON DAN SEFTAZIDIM PADA PASIEN PNEUMONIA DEWASA DI RAWAT INAP RSUD AJIBARANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2021 Adi Susanto; Eko Hidayaturohman Khumaeni; Lina Septiana
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v10i1.40

Abstract

Pneumonia is a world health problem with the highest mortality rate, both in developed and developing countries such as Indonesia. Pneumonia is an acute infectious disease that affects the lung parenchyma (alveoli) so that the lung tissue becomes inflamed. To treat pneumonia, appropriate antibiotics are needed, minimal side effects and affordable costs. So it is necessary to study the cost-effectiveness analysis in order to make it easier to choose a more cost-effective treatment in pneumonia patients. The purpose of this study was to determine the cost-effectiveness of the use of antibiotics ceftriaxone and ceftazidime in adult pneumonia patients in Ajibarang Hospital inpatient period January – December 2021. This study was a descriptive study with retrospective data collection. Sampling using total sampling method and data collection using patient medical records. The results showed that the ACER value of the antibiotic ceftriaxone was Rp. 17,468 with an effectiveness of 87%, while the ACER value of ceftazidim is Rp. 15,375 with 100% effectiveness. In the quadrant placement the cost-effectiveness of ceftazidime occupies the dominant column in quadrant II (higher effectiveness with lower cost). Based on the ACER value and cost-effectiveness quadrant, ceftazidime is a more cost-effective therapy than ceftriaxone because it has a lower ACER value and occupies the dominant column.
EPIDEMIOLOGI DAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH Novita Endang Fitriyani; Eko Hidayaturohman Khumaeni; Muhammad Fajar Fauzi
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Maret: Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v1i1.24

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis termasuk Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius karena di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah dengan kasus DBD selalu tinggi setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016 terdapat 75 kasus DBD, tahun 2017 terdapat 9 kasus, dan 2018 terdapat 14 kasus DBD, pada tahun 2019 bulan Januari-Agustus terhitung ada 30 penderita penyakit DBD, dan diantaranya terdapat kasus meninggal dunia pada anak usia 9 tahun akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD). Metode yang digunakan berupa sosialisasi dengan webinar. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa dan masyrakat umum. Hal ini bertujuan agar dilaksanakannya pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dirumah-rumah dan lingkungan tempat tinggal secara rutin serta memahami penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD).