Pasar bebas MEA merupakan peluang yang perlu ditangkap oleh berbagai pelaku usaha agribisnis. Termasuk aribisnis sayuran organic yang saat ini sedang berkembang pesat dengan demand yang cukup besar. Untuk itu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salahsatu komponen yang harus dipersiapkan untuk mendukung pasar bebas MEA. Tulisan ini bertujuan untuk membahas penerapan TIK dalam agribisnis sayuran organic, kendala yang dihadapi beserta strategi perbaikan untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi perdagangan bebas. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Semai Organik yang mengusahakan agribisnis sayuran organic, berlokasi di Desa Pada Asih Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat. Dengan informan pengurus dan anggota poktan sebanyak 10 orang. Desa Pada Asih sendiri saat ini terpilih menjadi salah satu Desa Organik di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Analisis strategi perbaikan dalam penerapan TIK menggunakan system thinking dengan alat analisis Causal Loop Diagram. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa kendala dalam penerapan TIK di Kelompok Tani Semai Organik, diantaranya dibagi atas kendala budaya, fasilitas dan keterampilan. Strategi perbaikan penerapan TIK yang tepat bagi Kelompok Tani Semai Organik dalam menghadapi pasar bebas MEA diantaranya adalah: Integrasi pemanfaatan TIK dengan program Desa Organic, pemberian subsidi sarana prasarana TIK dari program Desa Organik; sosialisasi penyuluhan berbasis internet (cyberextension); serta focus utama pada peningkatan kompetensi pengurus dalam memanfaatkan TIK. Diharapkan dengan pemanfaatan TIK yang lebih baik, Poktan Semai Organik dapat eksis langsung ke pasar MEA.