Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROGRAM PARENTING “PERAN ORANGTUA DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK” DI PAUD ISLAM TERPADU UKHUWAH Rika Vira Zwagery; Dwi Nurrachmah; Mei Carine; Maulida Tasya
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v5i1.1339

Abstract

Anak usia dini merupakan anak yang mengalami perkembangan yang sangat pesat yang biasa juga disebut dengan istilah golden age atau usia emas, yang mana usia ini yang paling berharga dibandingkan dengan usia-usia selanjutnya. Masa usia dini atau golden age merupakan masa emas pada seluruh aspek perkembangan manusia baik secara fisik, kognisi emosi ataupun sosial. Keharmonisan keluarga merupakan persepsi terhadap situasi dan kondisi dalam keluarga dimana di dalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, suasana yang hangat, saling menghargai, saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang. Keluarga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, tidak hanya mendidik dan mengasuh tetapi juga sebagai payung kehidupan bagi seorang anak dimana keluarga merupakan tempat paling nyaman untuk dia berlindung. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan sebuah program yang dapat meningkatkan pengetahuan orangtua melalui webinar parenting dengan tema “Peran Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak : Kebahagiaan Keluarga Serta Pengaruhnya Bagi Anak Usia Dini" yang diikuti oleh orang tua siswa PAUD IT Ukhuwah sebagai peserta dalam kegiatan ini. Peserta pada kegiatan ini bejumlah 100 orang. Dengan terselenggarannya webinar parenting ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para orang tua mengenai pentingnya menciptakan iklim keluarga yang harmonis serta nyaman untuk mendukung tumbuh kembang anak. Hasil dari pelaksanaan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai peran orangtua dalam tumbuh kembang anak yang didapat dari hasil evaluasi
Psikoedukasi “Quarter Life Crisis : Choose The Right Path, What Should I Do Next?” Rika Vira Zwagery; Emma Yuniarrahmah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i3.819

Abstract

AbstrakUsia Dewasa Awal merupakan usia rentan mengalami krisis karena terdapat tuntutan sosial yang harus dicapai seperti menikah, bekerja dan memiliki masa depan yang jelas. Tuntutan yang ada seringkali membuat seseorang merasa khawatir akan masa depannya sehingga berdampak pada psikologisnya sehingga dibutuhkan suatu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi perasaan khawatir tersebut agar dapat menjalani hidup secara optimal. Topik pengabdian masyarakat ini adalah masalah yang terjadi pada masa dewasa awal yaitu (QLC) Quarter Life Crisis, yakni perasaan khawatir yang hadir atas ketidakpastian kehidupan mendatang seputar relasi, karier, dan kehidupan sosial yang terjadi sekitar usia 20-an). Tujuan kegiatan ini adalah memberikan gambaran terkait QLC (tanda-tanda, kategori, cara menghadapi rintangan, dan meningkatkan pemahaman). Metode kegiatan berupa seminar online (diskusi panel) melalui aplikasi Zoom Meetings dengan tema “Quarter Life Crisis : Choose the Right Path, What Should I Do Next?” terbagi menjadi 2 sesi penyampaian materi. Peserta berasal dari masyarakat umum berjumlah 116 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami konsep QLC dan aplikasinya dalam realita kehidupan.. Kegiatan ini penting dilaksanakan karena QLC pada setiap orang berbeda-beda dan dinamis sehingga perlu pemahaman konsep dan penerapan QLC yang tepat.Kata Kunci: QLC, dewasa awal ,perkembangan.AbstractAdulthood is an emerging age because the challenges of social norms must be achieved, such as getting married and having a bright future. Sometimes, someone worried about his future and has an impact on the psychological. Its takes an effort to reduce the feeling. .The topic of community service is Quarter Life Crisis, which’s the worriness that’s present over the uncertainty of future life (relationships, careers, and social life) occurs around the age of 20. The purpose is to provide an overview of QLC (signs, categories, how to deal with obstacles, and increase understanding). The method used online seminar (panel discussion) through the Zoom Meetings application with the theme "Quarter Life Crisis: Choose the Right Path, What Should I Do Next?" divided into 2 sessions. The participants came from the general public (116 people). The results are the participants understand the concept of QLC and its application. This activity is important to carry out because everyone's QLC is different and dynamiC. It’s necessary to understand the concept and apply the correct QLC.Key Word: QLC, adult, development
Permainan “Tebak Aku” untuk Menstimulasi Perkembangan Emosi Anak Usia Dini Rika Vira Zwagery
PG-PAUD Trunojoyo Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v8i1.10061

Abstract

Saat ini kegiatan bermain lebih banyak digantikan dengan permainan yang bersifat online dan digital sehingga permainan yang dilakukan secara langsung semakin jarang dilakukan. Padahal, Bermain yang dilakukan secara langsung merupakan sarana alami anak untuk mengenali dirinya, melatih kemampuan indra dan motorik, membangun kehidupan sosial, dan membentuk kepribadian dirinya. Tebak aku merupakan permainan yang melatih maupun mengenali berbagai macam emosi, melalui gambar dan cerita yang menggambarkan ekpresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan Tebak Aku dalam menstimulasi perkembangan emosional anak untuk mengenali dan menangkap suasana hati orang lain melalui ekspresi wajah dengan membandingkan skor pemahaman emosi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan berupa permainan tebak aku. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-test post test desain. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala pemahaman emosi dan teknik analisa dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji statistik dengan t hitung=8.500 uji dua pihak berarti mutlak dengan p=0.05, maka dapat simpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
STUDI KASUS REGULASI EMOSI PADA MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN BATUBARA DI KABUPATEN BARITO KUALA Rika Vira Zwagery; Rima Nurliani
Jurnal Ecopsy Vol 5, No 3 (2018): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.426 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v5i3.5567

Abstract

Manusia dan lingkungan tidak lepas dari hubungan timbal balik, lingkungan mampu mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia dapat mempengaruhi bagaimana lingkungan sekitarnya. Pencemaran lingkungan akibat aktivitas batubara menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap masyarakat disekitarnya sehingga dalam penelitian ini peneliti ingin melihat gambaran regulasi emosi pada masyarakat yang terkena dampak pencemaran lingkungan batubara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan regulasi emosi masyarakat yang tinggal dilingkungan pada kondisi lingkungan yang sama yaitu lingkungan yang terdampak pencemaran batubara. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya faktor gender, faktor pengalaman dan faktor usia. Seseorang yang memiliki usia yang lebih matang dan memiliki pengalaman hidup lebih banyak memiliki regulasi emosi yang lebih baik ketika berada dalam kondisi lingkungan yang tercemar.
Academic Hardiness in Students with Leukimia at SMA Terbuka Gambut Rika Vira Zwagery
Altruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi Pendidikan Vol 1, No 1 (2021): Altruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi Pendidikan
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.759 KB) | DOI: 10.24114/altruistik.v1i1.23531

Abstract

This research aims to determine the academic hardiness in leukimia student. Academic hardiness is a resilient personality and strength in dealing with all academic difficulties that pressure students. The research subject was conducted on a High School Student at Sekolah Terbuka who had Leukimia. The Research method used Qualititative methods to provide an overview of academic hardiness. This study used observation and interview techniques. The results found that although the subject is a cancer patient who has limitations but he has an Academic Hardiness because it has good social support from parents and positive self-perception
Program Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan Upaya Peningkatan Softskill Dan Mengasah Kepemimpinan Struktural Marina Dwi Mayangsari; Rika Vira Zwagery; Kinanti Ananda Arini Sugma; Muhamad Lutfi
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.5740

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang kiat-kiat meningkatkan keterampilan softskill  melalui penerapan teori psikologi kepribadian seperti pengembangan kepribadian dan kepemimpinan Guru sebagai Pejabat Struktural di Lingkup SMK PK se-Kalimantan Selatan. Tujuan diberikannya pemahaman ini adalah dalam upaya peningkatan keterampilan softskill guru sebagai tenaga pendidik dan mengasah peran kepemimpinan. Guru membutuhkan kiat-kiat agar tetap semangat mengembangkan softskill. Sebagai pendidik yang bekerja di sebuah lembaga pendidikan, guru tentu saja memerlukan juga peran kepemimpinan, sebagai contoh kepemimpinan diperlukan untuk mengarahkan dan mengkondisikan para peserta didik agar tercipta pembelajaran yang tertib dan kondusif. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara daring melalui seminar online (webinar) dengan tema “Program Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Softskill Guru sebagai Tenaga Pendidik dan Mengasah Peran Kepemimpinan Guru Sebagai Pejabat Struktural di Lingkup SMK PK se-Kalimantan Selatan” dengan metode ceramah. Berdasarkan dari pengabdian masyarakat ini, guru diharapkan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah disampaikan oleh narasumber dengan melakukan pengembangan keterampilan softskill dengan baik khususnya dalam pengembangan kepribadian dan kepemimpinan
The Effect of Academic Hardiness and Grit on Students Academic Stress in The Online Learning Process During Pandemic COVID-19 Yulia Hairina; Rika Vira Zwagery; Imadduddin Imadduddin; Muhammad Arsyad
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 7, No 9: SEPTEMBER 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v7i9.15674

Abstract

Abstract: This study was conducted to find out the significance of academic hardiness and grit on students academic stress students who have experienced the online learning process during the Covid-19 pandemic. The research method used is quantitative research methods.  The number of samples in this study was 200 respondents who were selected using nonprobability sampling. Instruments used in this study there are three scales, they are Short Grit Scale (Grit-S) to measure Grit, Academic Hardiness Scale RAHS to measure academic hardiness and Perceived Stress Inventory for Academic Stress (PSI) to measure academic stress. While the data analysis using multiple regression techniques. The results of this study indicate that there is a significant influence of academic hardiness and grit on students academic stress. The amount of influence of all independent variables on grit is 29.4%, while the rest is influenced by other variables outside this research. So the students who have experienced online learning during the Covid-19 pandemic and began to experience stress because of this can try to apply hardiness and grit. In addition, they need also to have faith in their academic ability during online learning so they can have more positive though and not being vulnerable to stress.
HUBUNGAN PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN HARDINESS PADA SISWA SMP NEGERI 1 BANJARBARU rika vira zwagery; jehan safitri
Psikodidaktika Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v7i2.2330

Abstract

Banyak masalah pendidikan siswa yang dapat menimbulkan tekanan dan stres. Hardiness merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasai dan mengurangi stres. Hardiness dapat berkembang dengan baik salah satunya dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan hardiness pada siswa SMP Negeri 1 Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Banjarbaru yang berjumlah 312 orang dijadikan subjek penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan datanya menggunakan skala persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan skala hardiness. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara persepsi ayah dalam pola asuh dengan hardiness pada siswa SMP Negeri 1 Banjarbaru memiliki korelasi sebesar 0,228 dan taraf signifikansi 0,000. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang positif dengan signifikansi rendah antara persepsi keterlibatan ayah dalam pola asuh dengan sifat hardiness. Semakin rendah persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan maka semakin rendah sifat hardiness, sebaliknya semakin tinggi persepsi ayah dalam pengasuhan maka semakin tinggi pula sifat hardiness. Sumbangan efektif persepsi keterlibatan ayah dalam pola asuh terhadap aliran akademik adalah 4,3% dan 95,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Program Penguatan Keluarga (Family Strengthening) Sebagai Upaya Preventif Kasus Perceraian Pada Masyarakat Pinggiran Sungai Martapura Rika Vira Zwagery; Neka Erlyani; Ghina Salsabila; Norlaila Norlaila; Noryenni Fazrianti; Indah Mutia Hanifa
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i3.15303

Abstract

Abstrak  Kalimantan Selatan termasuk dalam 10 besar provinsi dengan penduduk berstatus cerai hidup terbanyak dengan jumlah sebanyak 84.095 kasus, salah satunya di Kabupaten Banjar yang terus meningkat setiap tahunnya. Kasus perceraian yang terjadi disebabkan karena beberapa hal, antara lain kurangnya pemahaman mengenai keluarga, kurangnya kemampuan resolusi konflik dalam rumah tangga, dan ketidaksiapan pasangan. Pengabdian ini dilakukan untuk pelatihan mengenai family strengthening dengan teknik psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keluarga dan cara penguatan keluarga, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya arti keluarga sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perceraian dalam keluarga. Sasaran dari program ini adalah masyarakat yang telah menikah di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten Banjar. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kepuasaan masyarakat terhadap program dan skala pengetahuan mengenai penguatan keluarga. Berdasarkan evaluasi, diketahui bahwa bahwa 94% peserta puas dengan pelayanan yang diberikan, 97% peserta menilai bahwa materi yang diberikan serta pemateri memiliki penguasaan materi yang baik, 92% peserta puas dengan fasilitas yang diberikan. Selain itu, berdasarkan follow up yang dilakukan diketahui bahwa 100% peserta menungkapkan peningkatan pemahaman mengenai penguatan keluarga, komunikasi dalam keluarga, serta adanya upaya preventif pada kasus perceraian dalam keluarga.Kata Kunci: Masyarakat pinggiran sungai, penguatan keluarga, perceraian