Angilata Kebenaran Halawa
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Suatu Refleksi Teologis: Memaknai Karya Seni Catacomb Dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja Angilata Kebenaran Halawa; David Eko Setiawan; Alton Perejon Tahya; Andhy Readhy Sitanala
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.65

Abstract

Jemaat dalam sebuh gereja membutuhkan pembinaan. Pembinaan Warga Gereja ialah suatu usaha atau tindakan pengorganisasian warga gereja, untuk melengkapi dan melatih warga jemaat agar iman kepada Yesus Kristus bertumbuh. gereja perlu membina jemaat agar semakin bertumbuh di dalam Kristus melalui berbagai bentuk. Seperti halnya, orang Kristen mula-mula, mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan didalam Catacomb atau sebuah Lorong yang dijadikan sebagai tempat orang yang sudah meninggal. Mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan-lukisan yang ada di dalam salah satu koleksi Kristen mula-mula, yaitu kubikula sakramen. Lukisan mengenai Yunus, Yesus dan Samaria, Yesus Gembala yang baik dan sebagainya. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan saran untuk pembinaan warga gereja melalui luksian-lukisan yang menginspirasi dan menguatkan iman.The congregation in a church needs formation. Community Development of the Church is an effort or act of organizing church members, to equip and train members of the congregation so that their faith in Jesus Christ grows. the church needs to nurture the congregation to grow in Christ through various forms. Like the early Christians, they inspired themselves through a painting in a Catacomb or a hallway that was used as a place for the dead. They inspire themselves through the paintings in one of the early Christian collections, namely the sacrament cubicle. Paintings of Jonah, Jesus and Samaria, Jesus the Good Shepherd and so on. Thus, this model can be used as a suggestion for the formation of church members through paintings that inspire and strengthen faith.
Implikasi Kekudusan Seksualitas Terhadap Hubungan Manusia Dengan Allah Angilata Kebenaran Halawa; Firman Panjaitan
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol. 2 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46348/car.v2i2.67

Abstract

AbstractAllah is the creator who gives life and everything in this world is the result of His creation, including the issue of sexuality. Sexuality is a very important thing to consider. Because in the beginning, God created man to be very good. In this modern era, most people fail in the problem of sexuality, because they can not restrain themselves and are caused by promiscuity. Then what should be done? In this study, the author will try to explain how important sexuality and His relationship with a holy God are. If God is holy, then sexuality must also be holy and has been blessed by God through God's servants. Through this research, everyone can appreciate sexuality as sacred before God.AbstrakAllah adalah pencipta yang memberi kehidupan dan segala sesuatu di dunia ini adalah hasil ciptaan-Nya, termasuk masalah seksualitas. Seksualitas adalah hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Karena pada mulanya, Tuhan menciptakan manusia dengan sangat baik. Di era modern ini, kebanyakan orang gagal dalam masalah seksualitas, karena tidak bisa menahan diri dan disebabkan oleh pergaulan bebas. Lalu apa yang harus dilakukan? Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba menjelaskan betapa pentingnya seksualitas dan hubungan-Nya dengan Tuhan yang kudus. Jika Tuhan itu kudus, maka seksualitas juga harus kudus dan telah diberkati Tuhan melalui hamba-hamba Tuhan. Melalui penelitian ini, setiap orang dapat menghargai seksualitas sebagai yang kudus dihadapan Allah.