Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Keterampilan Government Public Relations Melalui Media Management Tools Dalam Membangun Peradilan Kredibel di Lingkungan Mahkamah Agung Andre Ikhsano; Yolanda Stellarosa
Journal of Servite Vol. 2 No. 2 (2020): Journal of Servite
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102002220204

Abstract

Pemahaman berkomunikasi, khususnya bagi tim public relations atau kehumasan di pemerintah sangat diperlukan. Terlebih telah diamanahi melalui Inpres No. 9 tahun 2015. Berbagai macam tantangan yang tinggi akibat adanya pandemic covid 19, Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, massifnya media digital; mengakibatkan masyarakat lebih kritis dan lebih peduli akan haknya, baik hak politik, hak ekonomi, hak sosial, hak budaya sampai pada hak hukum, kecepatan proses hukum, pelayanan hukum dan transparansi serta akuntabilitas produk hukum. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman kehumasan dan keterampilan melakukan hubungan dengan media (media management) yang baik. Hal tersebut diperlukan untuk mendistribusikan data dan informasi sehingga dapat membantu narasi tunggal pemerintah, khususnya membantu menciptakan peradilan yang kredibel. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada para ketua pengadilan, hakim dan tim hubungan masyarakat di lingkungan Mahkamah Agung. Kegiatan yang dilakukan secara virtual ini memberikan hasil yang bagus dan dapat dilanjutkan di kemudian hari dengan peserta yang berbeda atau dengan peserta yang sama namun dengan materi-materi lainnya seperti community relations, public speaking, agenda setting guna mendukung pemahaman dan keterampilan yang sudah didapatkan. Kata kunci: Public Relations, Manajemen Media, Peradilan Kredibel
Pengembangan Keterampilan Komunikasi Melalui Pelatihan Komunikasi Efektif di Sekolah Menengah Kejuruan Yolanda Stellarosa; Andre Ikhsano
Journal of Servite Vol. 3 No. 1 (2021): Journal of Servite
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102003120212

Abstract

Berkomunikasi sering dianggap sesuatu yang simpel, sederhana dan tidak memerlukan suatu keterampilan khusus. Namun berbagai macam masalah komunikasi kerap kali muncul, mulai pada tataran makro di pemerintahan, di korporasi sampai pada level mikro di kehidupan sehari-hari. Berbagai masalah komunikasi sangat penting untuk dipahami lebih dalam agar pada sisi yang lain terus meningkatkan keterampilan berkomunikasi sehingga proses komunikasi berjalan dengan efektif. Terwujudnya komunikasi yang efektif tentu memerlukan ketrampilan komunikasi, salah satunya adalah untuk karier seseorang di segala bidang pekerjaan. Seseorang diharapkan dapat bekerjasama secara efektif dengan orang lain, menyajikan gagasan secara efektif dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah dengan melakukan penyuluhan dengan pihak mitra dengan peserta dari siswa-siswi sekolah menengah kejuruan. Penyuluhan dilakukan secara virtual di tengah pandemic covid 19 dengan mengedepankan simulasi atau roleplay pasa peserta. Penyuluhan ini menunjukkan adanya antusianisme peserta dan juga peningkatan keterampilan berkomunikasi efektif sehingga dapat disarankan untuk dilanjutkan Kata Kunci: komunikasi efektif, ketrampilan, masalah komunikasi
Pengaruh Special Event Pembukaan ASIAN GAMES ke-18 Tahun 2018 terhadap Reputasi Ketua Panitia INASGOC Alfilonia Harwinda; Andre Ikhsano
Jurnal Komunikasi Vol 14, No 1 (2020): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ilkom.v14i1.6029

Abstract

Penelitian ini penting karena dilihat dari kesuksesan pembukaan acara Asian Games ke-18 tahun 2018 yang megah dan spektakuler berkaitan dengan reputasi ketua panitia INASGOC. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa adakah pengaruh dan seberapa besar pengaruh special event pembukaan Asian Games ke 18 tahun 2018 terhadap reputasi ketua panitia INASGOC dari sudut pandang teori harapan melalui special event, dan reputasi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variabel X (special event) menggunakan 8 dimensi terdiri dari uniqueness, perishability, intangibility, ritual or ceremony, ambience and service, personal contact and interaction, labour intensive, dan fixed timescale sedangkan variabel Y (reputasi) menggunakan 4 dimensi terdiri dari kredibilitas, terpercaya, keterandalan dan tanggung jawab sosial. Penelitian ini melalui metode penelitian kuantitatif dengan menguji regresi linear sederhana, koefisien persamaan regresi, uji anova, analisis korelasi, dan uji normalitas. Responden dalam penelitian ini adalah 100 orang responden yang menonton langsung pembukaan Asian Games ke-18 tahun 2018 di Gelora Bung Karno Jakarta. Penelitian ini mendapatkan hasil dari Pearson Correlation Product Moments menunjukkan sebesar 0,628 bahwa terdapat pengaruh positif dan kuat yang signifikan antara special event pembukan Asian Games ke-18 tahun 2018 terhadap reputasi ketua panitia INASGOC.  Penelitian ini juga terdapat besar pengaruh special event pembukaan Asian Games ke-18 tahun 2018 terhadap reputasi ketua panitia INASGOC adalah 39,4%.
REPRESENTATION OF INDONESIAN CULTURE IN “ONLY IN INDONESIA” VIDEO BY LASTDAY PRODUCTION Andre Ikhsano; Yolanda Stellarosa; Lusiana Cindy Irawan; Mengmeng Guo
ASPIRATION Journal Vol. 2 No. 2 (2021): November Edition of ASPIRATION Journal
Publisher : ASPIKOM Jabodetabek Region

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.068 KB)

Abstract

Culture can be formed from habits acquired by humans as members of society. Indonesia has so many ethnic groups and produces different habits. From the habits carried out by the community; it is not uncommon to have bad habits and unique habits. This is what makes one of the videos with a cultural theme that is considered satire through one of the social media platforms, which is Youtube, entitled "Only in Indonesia" by LASTDAY Production, interesting to study. Using a descriptive qualitative methodology with Roland Barthes' semiotic analysis which focuses on the meaning of denotation, connotation, and myth; this study aims to determine the representation of Indonesian culture through the scenes in the Youtube video. The results show that there are five of the seven elements of universal culture, namely, social organization systems, technology and equipment systems, knowledge systems, arts, and religion. In addition, the representation of Indonesian culture contained in the video "Only in Indonesia" is a culture that can be said to be negative, seen from the depiction of people's habits. Keyword: Representation, Indonesia Culture, Youtube Video, Semiotics
DRAMATURGI PADA FILM YOU’VE GOT MAIL Andre Ikhsano; Asifa Fauzia
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 6 No. 1 (2021): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every human being naturally wants peace, but on the other hand, contradictory traits are also present in the form of hostility and conflict. The film You've Got Mail tells the story of the two main characters who have conflicts with each other in the real world and at the same time also establish good relations with each other through e-mail. This duality is unique and interesting to study more deeply through Erving Goffman's dramaturgical perspective in the form of a front stage and a backstage which can dissect two sides in a social conflict between individuals. Research-based on the constructivism paradigm with a qualitative approach and through Barthes' semiotic analysis, which focuses on four scenes in the film you've got mail; managed to find that the front stage and backstage elements are described in detail, and it can be seen that the front stage is more dominant than the backstage. This has implications for impression management which is thicker on the element of imaging by the communicator. Keywords: Conflict, Dramaturgy, Front Stage, Back Stage, Impression Management