Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL KAPORIT UNTUK MENGOPTIMALKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI CV. MITHA PERDANA Leo Purnama; Muhammad Shobur; Gilang Ardi Pratama
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 4, No 1 (2021): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitmi.v4i1.y2021.p76-81

Abstract

Penelitian ini menitik beratkan pada  peramalan pemakaian  kaporit untuk perawatan kolam renang  CV. Mitha Perdana karena sering kali mengalami kehabisan stok dikarenakan sistem order yang kurang tepat. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan pengendalian persediaan, menentukan kapasitas order, dan membuat interval pemesanan dengan metode EOQ. Proses peramalan dilakukan berdasarkan data histori enam bulan terakhir, dengan pendekatan Moving Average. Dari penelitian ini didapatkan perkiraan jumlah pesanan pada bulan april adalah sebesar 350 pcs, dengan standart deviasi 35,56 pcs Jumlah order ekonomis ditentukan sebesar  159 liter. Sedangkan jumlah pemesanan, yaitu sebanyak 27 kali setahun serta kesimpulan dari analisis ABC bahwa total kebutuhan perusahaan terhadap bahan baku kaporit diperoleh sebesar 8637 Pcs. Dengan itu bahan baku kaporit yang kritis atau masuk dalam kategori golongan A.
RE-LAYOUT FASILITAS PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. KMK GLOBAL SPORTS Dede Rosita; Rini Alfatiyah; Marjuki Zulziar; Muhammad Shobur
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 3, No 1 (2020): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitmi.v3i1.y2020.p33-42

Abstract

PT. KMK Global Sports merupakan perusahaan yang bergerak diindustri pembuatan sepatu, terutama sepatu bermerk Nike. Salah satu produk hasil produksinya adalah Nike Tanjun. Permasalahan yang dihadapi adalah penumpukan barang (bottleneck) yang terjadi di area proses prestitching dan stitching. Penumpukan tersebut  dikarenakan ada beberapa stasiun kerja yang mengalami waktu lebih yang disebab kan aliran proses tidak sesuai serta tidak meratanya beban kerja antar stasiun. Dampak yang dialami perusahaan adalah  tidak tercapainya target atau output produksi Seperti produk sepatu Nike Tanjun ini memiliki target produksi 220 pasang/ jam sedangkan aktualnya hanya 170 pasang /jam .Oleh karena itu penulis mengusulkan perlu adanaya perubahan aliran proses antar stasiun kerja dengan cara merubah layout sekarang dengan layout baru, serta perlu diterapkan keseimbangan lini (line balancing) diarea prestitching dan stitching, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas di line Y10 serta membuatkan lembar standa kerja untuk setiap proses dan setiap stasiun kerja. Dari perhitungan line balancing usulan perbaikan ini menghasilkan jumlah stasiun kerja berkurang, meningkatkan efisiensi yang tinggi dan waktu tuggu yang minimum serta meningkatnya produktivitas dari yang 170 pasang/jam menjadi 218 pasang/ jam. Untuk lini produksi line Y10 yang awalnya terdapat 141 stasiun kerja berubah menjadi 131 stasiun kerja, total waktu kerja yang awalnya sebesar 41.02 detik  berkurang menjadi 37.64 detik. Berdasarkan pengolahan data tersebut dapat diketahui bahwa dengan diterapkan metode Line Balancing perusahaan mampu melakukan improvment sehingga hasilnya mengurangi lead time mengurangi penumpukan barang (bottleneck), membuat beban kerja yang merata, serta meningkatkan produktivitas karyawan , khususnya pada line Y10 Nike Tanjun.
Peningkatan Kualitas Proses Produksi Beng-Beng diline 8 PT. Mayora Indah, Tbk dengan Pendekatan Six Sigma Muhammad Shobur
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.81 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p107-116

Abstract

Industri fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh mengesankan yakni mencapai hingga 15% pertahun, sektor ini menjadi incaran pemain global. Indonesia menjadi salah satu Negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan industri FMCG. Hal ini mendorong para produsen untuk berlomba-lomba memasarkan produknya tidak sekedar menggunakan cara yang konservatif tetapi melalui berbagai cara yang inovatif dan inspirasional, mengamati tingkat proses periode Juli- Juni 2015 presentase defect proses yang terjadi sepanjang proses produksi  defect produk Beng-Beng rata-rata 17.45%. Untuk mengetahui hasil pendekatan Six Sigma dalam meningkatkan kualitas proses produksi Beng-Beng di Line 8 maka perlu dilakukan analisa faktor penyebab, dan melakukan improvement untuk meningkatkan level sigma. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma DMAIC dalam menurunkan tingkat defect produk. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, defect jenis packing dan potongan kasar mendominasi tingkat defect sebesar 57% dari defect yang ada, hasil pendekatan Six Sigma dalam meningkatkan kualitas proses produksi Beng-Beng di Line 8 nilai DPMO proses produksi Beng-Beng sebesar 24,929 level sigma 3,46 sigma, dan dilakukan perbaikan dengan mengukur nilai RPN dari defect yang ditimbulkan dengan metode 5W + 1H. Dari penelitian ini kemampuan proses dapat ditingkatkan dari level sigma 3,46 sigma menjadi level sigma 3.57 sigma. 
PERBAIKAN KUALITAS AIR MINUM DALAM KEMASAN JENIS CUP DI PT. WAHANA DHARMA PERSADA DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN PDCA Izha Astriyani; Muhammad Shobur; Mr Taufik
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23795

Abstract

PT. Wahana Dharma Persada terkadang dihadapkan oleh permasalahan dalam pengendalian kualitas dimana kualitas produk tidak sesuai dengan permintaan konsumen atau dapat disebut dengan produk cacat yang tidak sesuai dengan standar sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Perusahaan memiliki presentase kecacatan rata rata sebesar 3% tiap bulannya dan belum memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar <2%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecacatan serta memberikan usulan perbaikan produk Air Minum Dalam Kemasan Cup di PT. Wahaan Dharma Persada. Identifikasi parameter terbesar penyimpangan mutu terbesar dilakukan dengan menggunakan Seven Tools yaitu Checksheet, Diagram pareto, peta control, dan diagram sebab akibat. Berdasarkan diagram pareto, kategori kecacatan pada produk yang diprioritaskan adalah cacat karena cup  pengemas double sebesar 34.7%, , lid cup pengemas oversize sebesar 27.85%, dan lid cup kurang press sebesar 18.2% dengan total kumulatif sebesar 81%. Faktor penyebab terjadinya kerusakan adalah faktor manusia, metode, mesin, dan lingkungan. Adapun solusi yang diusulkan adalah dengan menerapkan siklus PDCA yang berdasarkan diagram sebab akibat dengan mengusulkan perbaikan dari tiap faktor penyebab masalah.
RANCANGAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL IPA DAN PDCA DI DOMINOS PIZZA AREA JAKARTA SELATAN Mochamad Fachreza; Muhammad Shobur; Marjuki Zulziar
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 5, No 1 (2022): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v5i1.31587

Abstract

Persaingan bisnis makanan saat ini sangat ketat, sehingga setiap pebisnis dituntut untuk memiliki strategi dalam bidang kualitas jasa pelayanan. Untuk mendukung hal tersebut, Domino Pizza area Jakarta Selatan perlu melakukan penelitian terhadap kepuasan konsumen dalam bidang jasa pelayanan dan melakukan rancangan perbaikan terhadap kualitas pelayanan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan jumlah responden 100 orang berdasarkan sampling dengan menyebarkan kuesioner di area Jakarta Selatan. Pengambilan data menggunakan metode Service Quality, lalu dikalkulasikan setiap atribut penting dan kurang penting dengan metode Importance Performance Analys dan dilanjutkan dengan rancangan perbaikan dengan metode Plan, Do, Check, Action. Dari hasil penelitian penulis diperoleh nilai nilai atribut yang memiliki ketidakpuasan konsumen terhadap kualitas jasa di Dominos Pizza area Jakarta Selatan. Dengan demikian, penulis melakukan rancangan perbaikan kualitas pelayanan di Dominos Pizza dengan menggunakan metode PDCA sehingga diperoleh Tangible dengan nilai 0,02 , Responsive dengan nilai 0,6 dan Reliability dengan nilai -0,07. Dari hasil tersebut memang masih perlu adanya perbaikan berulang sampai tidak ada lagi yang bernilai negatif sehingga konsumen puas dengan kualitas pelayanan di Dominos Pizza area Jakarta Selatan.