Fifi Widjaja
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendayagunaan Rotifera yang Diberi Pakan Alami Berbagai Jenis Mikroalgae Fifi Widjaja
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 11 No. 1 (2004): Juni 2004
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.729 KB)

Abstract

Penelitian skala laboratorium dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan pertumbuhan optimum Brachionus sp. yang diberi pakan alami mikroalgae monospesies Nannochloropsis sp., Dunaliella sp., Isochsysis sp., dan Pavlova sp., dan multispesies (campuran dari keempat jenis mikroalgae). Penggunaan berbagai jenis mikroalgae yang mengandung nutrisi yang berbeda dimaksudkan agar rotifera yang dikultur memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Mikroalgae memiliki kepadatan maksimum yang berbeda selama kultur. Nannochloropsis memiliki kepadatan populasi yang lebih tinggi diantara mikroalgae lainnya dalam waktu yang hampir sama. Pertumbuhan rotifera (404 ind/ml) tertinggi dicapai oleh pemberian Nannochloropsis sp., diikuti berturut-turut mikroalgae multijenis (212 ind/ml), Isochrysis sp. (160 ind/ml), Pavlova sp. (138 ind/ml), Dunaliella (127 ind/ml). Kultur Brachionus sp. menggunakan Nannochloropsis sp., memberikan hasil yang terbaik yaitu memiliki laju pertumbuhan yang paling tinggi dalam waktu yang relatif cepat. Kualitas air selama kultur turut mendukung pertumbuhan yang optimum bagi rotifera.Kata kunci: rotifera, mikroalgae, monospesies, multispesies.
Produktifitas Primer dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton di Perairan Pantai Bekasi Richardus F. Kaswadji; Fifi Widjaja; Yusli Wardiatno
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 1 No. 2 (1993): Desember 1993
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4981.846 KB)

Abstract

Observasi dan eksperimen telah dilakukan untuk mengevaluasi produktifitas primer dan laju pertumbuhan fitoplankton serta estimasi pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton di perairan Muara Bekasi, Muara Jaya, dan Muara Sorongan,Kabupaten Bekasi di lokasi muara sungai (Stasiun S), perairan antara sungai dan laut (Stasiun SL) dan laut di depannya (Stasiun L). Produktifitas primer diukur dengan menggunakan metode botol gelap-botol terang, sedangkan laju pertumbuhan fitoplankton diukur dengan metode penyaringan. Pengukuran dan eksperimen dilakukan pada bulan Februari , Maret, dan April 1993. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai rata-rata produktifitas primer sebesar 428,16,322,55, dan 343,97 gC/ml/tb berturut-turut untuk Stasiun S, SL, dan L. Laju tumbuhan fitoplankton adalah 16 %, 54 %, dan 26 % penggandaanlhari untuk Stasiun S, SL, dan L. Klorofil yang hilang di Stasiun S, SL, dan L berturut-turut adalah sebesar 2,28, 3,81, dan 2,38~tlhari, atau sekitar Ix )0-4, 3x )0-4, dan 0,7x 10-4 ~Cl1t/zooplankter/hari ditransfer dari fitoplankton ke zooplankton .Kata-kata kunci: fitoplankton, produktifitas primer, laju pertumbuhan, perairanpantai, Kabupaten Bekasi.
Keadaan Net-Fitoplankton Perairan Estuari di Sebelah Selatan Beting Pasir Pantai Marunda,Teluk Jakarta Pada Saat Pasang dan Surut Yusli Wardiatno; Muhammad Eidman; Fifi Widjaja; Fredinan Yulianda
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 1 No. 2 (1993): Desember 1993
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3696.612 KB)

Abstract

Penelitian tentang kondisi net-fitoplankton di perairan estuari di sebelah selatan beting pasir pantai Marunda dilakukan antara tanggal JO Februari - 10 Maret 1990. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan perbedaan kelimpahan net-fitoplankton pada saat pasang dan surut. Pengambilan contoh dilakukan di 10 titik pengambilan contoh seminggu sekali dengan pengulangan 5kali. Hasil penelitian memperlihatkan adanya 3 kelas net-fitoplankton di lokasi penelitian, yaitu Kelas Bacillariophyceae dengan 37 genera, Kelas Cyanophyceaedengan 9 genera dan Kelas Chlorophyceae dengan II genera. Pada beberapa stasiun pengamatan dijumpai kelimpahan yang cukup tinggi dari jenis Chaetoceros dan Skeletonerna. Hal ini berkaitan dengan parameter kimia dan fisika stasiun pengamatan terse but. Kelimpahan net-fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata antara saat pasang dengan saat surut.Kata-kata kunci : net-fitoplankton, estuari, komposisi, beting pasir, kelimpahan,pasang surut