Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) oleh Bidan dalam Pertolongan Persalinan di Era Pandemi Covid-19 Nani Aisyiyah; Ari Waluyo; Akhmad Muttaqin
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i1.1830

Abstract

Situasi  di Indonesia pada saat ini didapatkan jumlah petugas kesehatan yang meninggal dunia akibat menangani pasien Covid-19,kian bertambah. Melansir Katadata.co.id, Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES/R) bahkan mencatat, ada sebanyak 44 tenaga medis meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (Covid-19). Dengan rincian, 32 dokter dan 12 perawat. Karena itu, Ketua Umum FSP FARKES/R Idris Idham mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan keselamatan petugas kesehatan yang menangani pandemi Covid-19. Caranya, dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi standar dengan jumlah yang mencukupi,” ujar dia dikutip dari siaran pers, Minggu (12/4). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaa Alat Pelindung Diri (APD) oleh Bidan dalam pertolongan persalinan di Era Pandemi Covid-19.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian cross sectional, jumlah sampel 189 responden menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui google form pada bulan September-Nopember 2020 , analisis univariat menunjukkan karakteristik dan gambaran penggunaaan APD oleh bidan praktik mandiri.Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh bidan dalam pertolongan persalinan di masa pandemi Covid-19, didapatkan bahwa penggunaan APD lengkap sebanyak 145 (76,7%) dan yang tidak lengkap sebanyak 44 (23,3%) dan APD yang paling banyak tidak digunakan adalah pelindung mata (goggles) sebanyak 23 (12,2%) dan APD yang sedikit tidak digunakan adalah sarung tangan bedah (surgical gloves)  sebanyak 3 (1,6%). Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya edukasi pada bidan yang melakukan pertolongan persalinan mengenai pentingnya penggunaan APD di masa pandemi Covid-19. Daftar bacaan : 8 (2002-2020)Kata Kunci : APD; persalinan;pelindung mata (goggles).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu Bersalin Di RS.Betha Medika Ratna Zamilah; Nani Aisyiyah; Ari Waluyo
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1065

Abstract

Ketuban pecah dini dapat meningkatkan infeksi dan infeksi merupakan salah satu penyebab langsung kematian ibu. Di RS. Betha Medika terjadi peningkatan kejadian ketuban pecah dini dari tahun 2016 mencapai 13,28% kasus, sedangkan tahun 2017 mencapai 16,5% kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin.Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Jumlah populasi untuk kelompok kasus 74 ibu bersalin dengan KPD dan 74 kelompok kontrol. Analisis statistik menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Variabel independen adalah umur, paritas, status pekerjaan dan kehamilan ganda. Sedangkan variabel dependen adalah ketuban pecah dini.Dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalami ketuban pecah dini, memiliki usia yang berisiko, memiliki paritas yang banyak, dan ibu yang status pekerjaan nya bekerja. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh umur terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,003, ada pengaruh paritas terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,001 dan ada pengaruh status pekerjaan terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,004.Terdapat pengaruh umur, paritas dan status pekerjaan terhadap kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin. Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan asuhan prakonsepsi dan deteksi dini faktor yang mempengaruhi ketuban pecah dini pada ibu hamil sangat penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan ketuban pecah dini. Kata Kunci             : Ketuban pecah dini, Umur, Paritas, Status PekerjaanKepustakaan         : 21 Buku, 5 Jurnal, 4 Situs (2001-2017)
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di RT 01 RW 04 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Nani Aisyiyah; Ismail Sangadji; Ari Waluyo
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.492 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i1.425

Abstract

Kelurahan adalah daerah pemerintahan terendah langsung di bawah kecamatan yang terletak di tingkat paling rendah dan dipimpin oleh seorang lurah. Kelurahan juga merupakan wilayah gabungan dari beberapa RW (Rukun warga). Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil setingkat dengan Desa. Hak mengatur kelurahan terhadap wilayahnya lebih terbatas jika dibandingkan dengan desa. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.  Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) adalah lembaga kemasyarakatan yang diatur dan disahkan negara berdasarkan peraturan daerah didesa ataupun di kota yang ada di Indonesia. RT/RW untuk meningkatkan peranan, pelayanan, kesejahteraan, dan partisipasi masyarakat.RT/RW merupakan organisasi paling bawah dan paling dekat dengan masyarakat serta memahami kondisi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat dilingkungannya. Dengan adanya RT/RW diharapkan mampu membantu melaksanakan peranan pemerintah dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat dilingkungannya, salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh RT/RW yaitu surat pengantar.Tanpa adanya pengantar RT/RW warga tidak akan bisa memperoleh pelayanan serta mengurus surat yang diperlukan seperti pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat keterangan miskin dan Kartu Keluarga (KK) baik diKelurahan maupun instansi lainnya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial.Kata kunci : reproduksi, remaja.
PKM Kelas Online Panduan Pemeriksaan Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Bidan Praktik Mandiri Tahun 2020 Ari Waluyo; Nani Aisyiyah; Yenni Ariestanti; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1665

Abstract

Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan dalam menangani pasien Coronavirus Disease atau covid-19. Semua elemen dalam tenaga medis bekerja sesuai kemampuannya. Lonjakan pasien dengan kasus positif tiap hari kian bertambah, ini menjadi tantangan berat bagi tenaga medis ditambah lagi dengan penggunaan alat pelindung diri yang tidak sesuai standar.Pada masa pandemi Covid-19 banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kesehatan karena takut tertular virus corona, dan adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidak siapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri, padalal pemeriksaan kehamilan tetap diperlukan secara rutin guna mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin Bidan adalah profesi kesehatan yang paling familiar di tengah-tengah masyarakat, pelayanan atas segala keluhan menyangkut kesehatan masyarakat terutama yang menyangkut kesehatan ibu dan anak mampu dijalankan bahkan dengan segala keterbatasan alat kesehatan dan obat-obatan, begitupun perannya di masa pandemi covid-19 ini Melakukan identifikasi masalah, bertujuan untuk mendapatkan data sejauhmana pemahaman bidan praktik mandiri mengenai panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi covid-19. Melakukan Penyuluhan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para bidan praktik mandiri mengenai :Panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19 Upaya pencegahan dari Covid 19, Melakukan Evaluasi program yang telah dilakukan, bertujuan untuk melihat sejauhmana keberhasilan program yang telah dilakukan, dengan cara tanya jawab Kegiatan kelas online panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19  melalui daring ini diperoleh hasil yaitu 126 peserta yang mengikuti kelas online mengunakan zoom dan youtube.. Narasumber pertama memberikan materi tentang panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandei Covid-19, narasumber ke 2 memberikan materi tentang inovasi dan kreativitas dalam mengelola bidan praktik mandiri di masa pandemi dan narasumber ke 3 memberikan sharing tentang menjalankan praktik bidan di masa pandemi Covid-19.Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Kata Kunci : Ibu Hamil, Kelas Online,Covid -19, BPM
Pemanfaatan Lembar Skoring Covid-19 pada Ibu Hamil oleh Praktik Bidan Mandiri di Masa Pandemi Covid-19 Ari Waluyo; Nani Aisyiyah; Akhmad Muttaqin
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i2.1832

Abstract

Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir. Ada beberapa kondisi, yang menyebabkan ibu hamil termasuk kelompok rentan terinfeksi virus corona. Berikut penjelasannya: Ibu hamil cenderung mengalami gangguan pada saluran pernapasan saat terinfeksi virus jenis apapun, terjadi perubahan sistem imun dan kardiovaskular pada ibu hamil, cenderung berpotensi untuk menderita penyakit berat jika terinfeksi virus, demam dengan penyebab apapun yang lebih dari 38 derajat di usia kandungan trisemester pertama akan meningkatkan angka kelainan bawaan, ibu hamil dengan penyakit penyerta seperti gula dan darah tinggi harus lebih waspada dan hati-hati. Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya risiko penularan covid-19 pada  ibu hamil di masa pandemi. Rancangan penelitian ini cross sectional, Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 480 responden menggunakan data sekunder didapatkan dari data yang di input oleh bidan dari aplikasi Bidan Sehati yang dikumpulkan di data base server pada bulan Juli sampai dengan September 2020, analisis univariat menunjukkan gambaran risiko penularan covid-19 pada  ibu hamil di masa pandemi. Hasil Penelitian ini menunjukkan gambaran risiko penularan Covid-19 yaitu ibu hamil dengan risiko sedang Covid-19 sebanyak 414 responden (86,3%), ibu hamil dengan risiko tinggi Covid-19 sebesar 38 responden (7,9%) dan ibu hamil dengan risiko rendah Covid-19 sebesar 28 (5,8%). Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya edukasi pada ibu hamil tentang  pencegahan Covid-19.Kata kunci : Covid-19; Risiko sedang;cuci tangan
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin di Praktik Bidan Mandiri Pada Masa Pandemi Covid-19 “ Nani Aisyiyah; Ari Waluyo; Yuda Muhara Sari; Nurhayati Nurhayati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 4 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i4.2710

Abstract

Wabah Coronavirus COVID-19 yang melanda dunia telah meresahkan sebagian besar masyarakat karena memberikan efek buruk terhadap kesehatan,“cepatnya penularan dari virus ini memicu bertambahnya kasus“ Covid-19, “hal ini juga terjadi pada ibu hamil maupun ibu“ bersalin.  Selain berisiko terhadap penolong persalinan“ ibu bersalin dengan Covid-19 juga berisiko terhadap bayi yang“ dilahirkan, diantaranya “dapat terjadi persalinan prematur, pertumbuhan janin yang“ terhambat, “bahkan kerusakan atau kematian“ janin. “Tujuan penelitian ini adalah melakukan asuhan kebidanan pada“ ibu bersalin di praktik Bidan Mandiri pada masa pandemi“ Covid-19. “Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif“ kuatitatif, “dengan pendekatan studi“ kasus. “Laporan studi kasus ini dilakukan dengan “cara menganalisa suatu permasalahan melalui suatu“ kasus, “data dikumpulkan dengan“ cara wawancara, observasi dan penatalaksanaan asuhan. Subyek dalam asuhan ini adalah Ny W G2P1 A0 Hamil 39 minggu pada masa persalinan“ di Bidan Praktik Mandiri Yuda Muhara Sari, S.SiT,MKM Tapos-Depk Jawa Barat pada bulan Juli-Nopember 2021. Hasil penelitian ini didapatkan Asuhan kebidanan persalinan pada Ny W telah mendapat asuhan yang sesuai dengan “protokol petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selama Pandemi“ Covid-19. Persalinaan berlangsung secara spontan. “Lama Kala I fase aktif selama 1 jam, “kala II 17 menit, kala III 3 menit, kala IV 2“ jam. “Diharapkan Bidan Praktik Mandiri untuk menjalankan “protokol petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selama Pandemi Covid-19 dengan“ baik.Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Persalinan, Pandemi “Covid-19“