Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Determinan Perilaku Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pada Masa Pandemi Covid -19 Yenni Ariestanti; Titik Widayati; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1107

Abstract

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin  termasuk  pelayanan  kesehatan  maternal  dan  neonatal.  Seperti  ibu  hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya.Tujuan penelitin ini adalah Menganalisis  Determinan yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi Covid 19 di BPM Bidan “R” tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode Survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional,sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara  Accidental Sampling  sejumlah 45 Ibu hamil trimester 3 yang melakukan ANC.Hasil penelitian mengunakan analisis Chi Square menunjukan nilai P<0,05 adalah terdapat hubungan yang siqnifikan antara perilaku ibu hamil melakukan ANC dengan Umur,Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, dan Fasilitas Kesehatan, variabel yang tidak berhubungan adalah pekerjaan ibu serta Dukungan Suami.Pandemi Covid 19 tidak menghalangi ibu hamil melakukan Pemeriksaan Kehamilan secara rutin.Kata Kunci : Perilaku Ibu Hamil, ANC, Umur, pendidikan, pengetahuan,sikap dan Fasilitas kesehatan.
HUBUNGAN STATUS GIZI BAYI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF,PANJANG BADAN BAYI DAN PARITAS IBU DI PUSKESMAS PAGAR AGUNG KABUPATEN LAHAT TAHUN 2017 Eldira Ifada; Yenni Ariestanti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.886 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.57

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data Depkes tahun 2010 di Indonesia masih banyak bayi yang mengalami kekurangan gizi yaitu prevalensi bayi dengan status gizi kurang berdasarkan BB sebesar 13,0% (sekitar 3,6 juta). Status Gizi dipengaruhi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya asi ekslusif,pendidikan ibu,pekerjaan dan paritas.Tujuan Penelitian untuk melihat Hubungan Status Gizi Bayi terhadap Pemberian ASI Eksklusif, panjang badan bayi dan paritas Ibu  di Puskesmas Pagar Agung Kabupaten Lahat Tahun 2017.penelitian ini mengunakan  metode cross sectional.data diambil dari pengukuran panjang badan per umur dan kuisioner pada seluruh ibu yang memiliki bayi berusia ≥6-12bulan yang berada di PKM Pagar Agung Kabupaten Lahat sebanyak 86 responden,kemudian diuji dengan Chi SquareHasil analisis menunjukkan hubungan bermakna antara status gizi dengan pemberian asi eklusif dengan p0,000, OR 38,667; CI 95%  8,199-182,243; dengan panjang badan bayi p 0,000, OR 21,824;CI 95% 4,449- 105,857),Paritas bayi p 0,044, OR 2,951 , CI 95%1,137-7,660). Kesimpulan ada  hubungan yang signifikan antara Status Gizi bayi dengan pemberian Asi Eklusif, panjang badan bayi dan Paritas. Kata kunci                           : Status Gizi, ASI Eksklusif, Usia Bayi 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA DI YAYASAN PENDIDIKAN BINA PANGUDI LUHUR JAKARTA TIMUR TAHUN 2017 Cony Julya Pratiwi; Yenni Ariestanti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.458 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i2.44

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi atas munculnya fenomena Bullying anak sekolah. Bullying atau penindasan adalah tindakan intimidasi yang dilakukan pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lemah. Pada tahun 2015, LSM Plan International dan International Center for Research on Women (IRCW) melakukan riset terkait bullying. Hasilnya, terdapat 84% anak di Indonesia yang mengalami bullying di sekolahTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan kepercayaan diri, pola asuh orang tua, lingkungan sekolah dan teman sebaya dengan perilaku bullying.Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan cara proporsi (Proportional Sample)  dengan jumlah 136 responden siswa di yayasan Pendidikan Bina Pangudi luhur Jakarta Timur.Hasil penelitian pada analisis univariat yaitu 63,2%  tidak melakukan tindakan bullying dan 36,8% yang melakukan tindakan bullying, 37,5% yang memilki kepercayaan diri baik, 9,6% yang memiliki pola asuh kurang dari orang tua, 4,4% yang memiliki lingkungan sekolah yang kurang, 14,0% yang mempunyai teman sebaya yang memilki pengaruh buruk. Hasil analisis bivariat yaitu ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku bullying P value = 0,028 (OR: 0.567), ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullying P value = 0,004 (OR : 0.145), ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan perilaku bullying P value = 0,025 (OR:0.106), ada hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan perilaku bullying P value = 0,000 (0.114).Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri, pola asuh orang tua, lingkungan sekolah dan teman sebaya memiliki hubungan dengan perilaku bullying.Disarankan untuk melakukan upaya Promotif dan preventif tentang masalah Bullying, dengan cara mengundang dokter psikologi untuk memberikan informasi dan edukasi khususnya mengenai faktor utama yang dapat mengakibatkan terjadinya tindakan bullying di sekolah yaitu kepercayaan diri. Daftar Bacaan                    :  37 (2003-2015)Kata kunci                           : Perilaku Bullying; Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Bullying;                                                  Siswa SMA Bina Pangudi Luhur 
Pencegahan Dan Penularan Tuberkulosis Melalui Pemberdayaan Wanita Usia Subur DI RPTRA Payung Tunas Teratai Jakarta Timur Tahun 2019 Cicilia Windiyaningsih; Yeny Sulistyowati; Yenni Ariestanti; Tiwi Nurhastuti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.157 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.502

Abstract

Dampak TB pada wanita lebih besar secara ekonomi dan reproduksi, serta terhadap anak dan anggota keluarga yang lain. Tujuannya membuktikan pemberian edukasi pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan penularan Tuberkulosis akan meningkatkan nilai pengetahuan, sikap dan perilaku pada wanita di RPTRA Payung Tunas Teratai. Metode pemberian materi dengan ceramah interaktif dan tanya jawab, simulasi, praktek mevisualisasikan pencegahan penularan Tuberkulosis kepada masyarakat. Sampel 75 wanita usia subur secara kuota yg diberikan kepada bapak RW ke RT oleh koordinator RPTRA Bambu Petung. Pre dan post tes serta evaluasi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan penularan Tuberkulosis dengan lembar pertanyaan standar dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Analisis deskriptif dan analitik pertama untuk pre test dan post tes 52 responden dengan uji beda dua mean dependent (pair t test); begitu pula untuk 12 responden dengan tiga kali evaluasi nilai KAP pre, post dan kunjungan menggunakan analisis uji beda dua mean dependen (pair t test). Hasil edukasi dengan ceramah, tanya jawab, pemberian hard copy materi serta simulasi tentang pencegahan penularan Tuberkulosis bermakna terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penularan Tuberkulosis pada 87 responden pre dan post intervensi, namun untuk yang 20 responden pre, post dan saat kunjungan ke rumah responden setelah satu bulan intervensi tidak bermakna artinya kurang bermanfaat. Simpulan edukasi pencegahan dan penularan Tuberkulosis bermakna hanya setelah satu hari paska edukasi. Sebaiknya edukasi dilakukan terus menerus secara berkesinambungan, termasuk bagi wanita yang bukan penderita TB.Kata Kunci: edukasi, KAP, TB
Peningkatan Peran Keluarga Dalam Pendampingan Trias Penatalaksanaan Penderita Diabetes Melitus Pada Lansia Di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati; Titik Widayati; Ign Erik Sapta Yanuar; Hendra Hendra; Srikandi Wibowoweni
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i1.1274

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penyakit lain (komplikasi). Pemeriksaan laboratorium bagi penderita DM diperlukan untuk menegakkan diagnosis serta memonitor terapi dan timbulnya komplikasi. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan dapat mencegah komplikasi. Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemia dan glukosuria berat, penurunan lipogenesis, peningkatan lipolysis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai pembentukan benda keton (asetoasetat, hidroksibutirat dan aseton). Peningkatan keton dalam plasma mengakibatkan ketosis. Penderita dapat mengalami hipotensi dan syok. Akhirnya, akibat penurunan penggunaan oksigen otak, pasien akan mengalami koma dan meninggal. Hal demikian sering terjadi pada Lansia.Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam masyarakat. Program yang digalakkan untuk Usila karena terkait dengan penyakit yang banyak di derita adalah Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Tujuan Prolanis adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidupnya terutama kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang akan menjadi beban masalah untuk dirinya, keluarga dan masyarakat. Kader Prolanis menjadi ujung tombak pada pelayanan kesehatan terkait penyakit kronis pada Usila. Dalam mencapai tujuannya ada enam kegiatan pokok pada Prolanis yaitu: Konsultasi Medis, Edukasi Kelompok, Reminder melalui SMS Gateway, Home Visit, Aktivitas Klub dan Pemantauan Status Kesehatan.Mencermati permasalahan tersebut di atas, sangatlah penting dan mendesak untuk melakukan berbagai upaya perbaikan penaanganan DM pada Lansia. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang benar terkait manfaat dan dampak Trias Penanganan DM tersebut, yaitu Obat, Makanan dan Olahraga untuk mewujudkan Lansia yang tetap sehat, mampu berkarya dan produktifitas.Pada tahun 2020 bulan Maret terjadi Pandemi Covid 19 sehingga pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat tidak boleh mengadakan kegiatan Massa atau partia besar sehingga pelaksanaan PKM ini dilaksanakan secara Webinar Series, Adapun pelaksanaan Webinar series 1 tidak merubah tema hanya pelaksanaan yang bersifat online dengan mengundang pihak pakar dengan melibatkan Kepala Puskesmas Dr. Apriyani dengan tema “Penyakit Diabetes Melitus di Masyarakat”, pemaparan penelitian terkait penelitian oleh Dr. Yeny Sulistyowati, Msi.Med “ Faktor genetik menjadi Faktor Dominan Resiko DM di Wilayah Kerja Puskesmas  Cipayung dan pemeran tentang Peningkatan Peran Keluarga Dalam Upaya Pendampingan Penderita DM oleh Yenni Ariestanti, S.Si.T.,M.KesDosen, Mahasiswa, Masyarakat umum dari seluruh Indonesia menjadi sasaran Webinar Serie tombak pemberian informasi dan pengetahuan yang benar kepada masyarakat, terutama Keluarga Penderita DM. Selanjutnya adalah keluarga itu sendiri karena diharapkan dengan pengetahuan yang baik maka sikap yang tadi nya negative menjadi positif sehingga perilaku penanganan DM menjadi benar. Keluarga penting untuk dilibatkan agar semua unsur yang terdekat dan sering berinteraksi dengan Lansia mempercepat terjadinya perubahan perilaku dalam menangani DM, sehingga penyakit yang diderita bisa dikendalikan, tidak mudah sakit, tetap sehat, produktif, mandiri di usia Lansia.Adapun manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ini adalah: peserta memiliki wawasan, pemahaman, sikap dan perilaku sehat untuk diri dan lingkungannya, Lansia lebih mandiri dan meningkat produktifitasnya. Universitas sebagai institusi ilmiah akan memperoleh umpan balik pengembangan keilmuan, khususnya ilmu kesehatan di samping itu juga mendapatkan mitra dalam pembangunan masyarakat; dinas yang terkait dalam program ini adalah dinas kesehatan dan pendidikan terbantu dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Kata kunci maksimal 5 kata Penyakit DM di Masyarakat, peran Keluarga DM, Faktor Genetik, Puskesmas Kecamatan Cipayung
Penguatan Kader Lansia Dalam Upaya Prolanis Dalam Miskonsepsi Pengunaan Obat Rutin Terhadap Menoupouse Dini Lansia Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.579 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.542

Abstract

Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan Usia lanjut merupakan kelompok usia rentan terhadap permasalahan kesehatan, terkait penyakit yang diderita, termasuk konsumsi obat rutin untuk penyakit kronisnya agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang benar terkait manfaat dan dampak obat rutin yang dikonsumsi serta dapat mewujudkan Lansia yang tetap sehat, mampu berkarya dan produktifitas.peningkatan pengetahuan melaui upaya penyuluhan dan informasi dan informasi terkait dengan Pentingnya Kader dan Keluarga dalam Perubahan Perilaku Kesehatan Pada Bahan yang digunakan dalam edukasi ini adalah tentang miskonsepsi pengunaan obat rutin pada lansia dan menoupouse dini beserta dampaknya untuk kesehatan dalam bentuk Power Point dan dilanjutkan diskusi dengan peserta. Diskusi berlangsung sangat aktif berbagi pengalaman dan Sharing tentang perubahan yang terjadi pada saat menoupouse dan sesudah Menoupouse dan kaitan dengan beberapa lansia yang memang mengalami penyakit degeneratif seperti Hipertensi dan DM dan keikutsertaan mereka dalam program prolanis di Puskesmas.peserta dibagikan juga sertifikat sebagai peserta bahwa mereka sudah mengikuti kegiatan ini. Lansia dan  Faktor yang mempengaruhi terjadinya Menopause Dini. Kata Kunci : Lansia, Obat Rutin, Menoupouse Dini
Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Pondok Melati Bekasi Yenni Ariestanti; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.561 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i1.426

Abstract

Perilaku menyusui berkaitan dengan pengetahuan yang kurang, kepercayaan atau persepsi dan sikap yang salah dari ibu mengenai ASI, sehingga dukungan keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat sangat diperlukan agar ibu dapat menyusui secara eksklusif. Kegiatan ini bermaksud memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI Eklusif pada Ibu Hamil dan Ibu yang mempunyai anak kurang dari 6 bulan agar mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang ASI Eklusif. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 50 orang yang terdiri dari ibu-ibu sejumlah 38 orang serta kader kesehatan 12 orang (satu RW diwakili oleh dua orang kader kesehatan). Waktu pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016, bertempat Jl. Melati Tenggah RT 005/04Jatiwarna, Pondok  Melati Bekasi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi meliputi : pengertian ASI, pengertian ASI eksklusif, jenis dan komposisi ASI, manfaat ASI, Produksi ASI, langkah-langkah menyusui yang benar, tujuh keberhasilan ASI eksklusif dan ASI ekslusif untuk ibu bekerja. Setelah kegiatan pelatihan ini diharapkan keluarga dan kader kesehatan dapat berperan aktif untuk menyampaikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat ASI Aksklusif.Kata kunci : Pemberdayaan, Ibu, kader kesehatan, ASI Eksklusif.
PKM Kelas Online Panduan Pemeriksaan Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Bidan Praktik Mandiri Tahun 2020 Ari Waluyo; Nani Aisyiyah; Yenni Ariestanti; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1665

Abstract

Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan dalam menangani pasien Coronavirus Disease atau covid-19. Semua elemen dalam tenaga medis bekerja sesuai kemampuannya. Lonjakan pasien dengan kasus positif tiap hari kian bertambah, ini menjadi tantangan berat bagi tenaga medis ditambah lagi dengan penggunaan alat pelindung diri yang tidak sesuai standar.Pada masa pandemi Covid-19 banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kesehatan karena takut tertular virus corona, dan adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidak siapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri, padalal pemeriksaan kehamilan tetap diperlukan secara rutin guna mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin Bidan adalah profesi kesehatan yang paling familiar di tengah-tengah masyarakat, pelayanan atas segala keluhan menyangkut kesehatan masyarakat terutama yang menyangkut kesehatan ibu dan anak mampu dijalankan bahkan dengan segala keterbatasan alat kesehatan dan obat-obatan, begitupun perannya di masa pandemi covid-19 ini Melakukan identifikasi masalah, bertujuan untuk mendapatkan data sejauhmana pemahaman bidan praktik mandiri mengenai panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi covid-19. Melakukan Penyuluhan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para bidan praktik mandiri mengenai :Panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19 Upaya pencegahan dari Covid 19, Melakukan Evaluasi program yang telah dilakukan, bertujuan untuk melihat sejauhmana keberhasilan program yang telah dilakukan, dengan cara tanya jawab Kegiatan kelas online panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19  melalui daring ini diperoleh hasil yaitu 126 peserta yang mengikuti kelas online mengunakan zoom dan youtube.. Narasumber pertama memberikan materi tentang panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandei Covid-19, narasumber ke 2 memberikan materi tentang inovasi dan kreativitas dalam mengelola bidan praktik mandiri di masa pandemi dan narasumber ke 3 memberikan sharing tentang menjalankan praktik bidan di masa pandemi Covid-19.Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Kata Kunci : Ibu Hamil, Kelas Online,Covid -19, BPM
Edukasi Pencegahan Penularan TBC pada Kelompok Wanita Usia Subur Di RPTRA Bambu Petung dan Payung Tunas Teratai di Jakarta Timur pada Tahun 2019 Cicilia Windiyaningsih; Yeni Sulistyowati; Yenni Ariestanti; Tiwi Nurhastuti; Ignatius Erik Sapta Yanuar
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v3i1.568

Abstract

Di dunia Tuberculosis menjadi masalah kesehatan masyarakat, Kasus koinfeksi TB-HIV meningkat secara bermakna dan menjadi beban pemerintah dan masyarakat. Tujuan edukasi ini a membuktikan edukasi akan meningkatan pengetahuan wanita usia subur dalam pencegahan penularan Tuberkulosis sebelum dan sesudah diberikan materi pencegahan penularan tuberculosis. Sampel untuk wanita usia subur  di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bambu Petung sejumlah dan Payung Tunas Teratai sebanyak 139 Wanita Usia Subur (WUS). WUS secara sukarela yang mau melakukan pre, post dan visitasi tes. Kuesioner yang dipergunakan sesuai standar Kementrian Kesehatan Tahun 2019. Analisis secara deskriptif dan analitik dengan Spearman Corelation:. Hasil ada hubungan bermakna nilai pretes dan post tes setelah dilakukan edukasi pencegahan penularan Tuberculosis pada WUS dengan proposi yg menjawab salah pada pre tes 40WUS (28.8%) sedangkan post tes yang salah 10 WUS (7.2%)  artinya ada penurunan proporsi yg salah dan adapeningkatan proporsi yang menjawab benar dari 70% menjadi 92.8%, hasil analisis perbedaan penurunan dan kenaikan tersebut bermakna dengan p 0.006,  Risk Ratio 6.788, confident interval 95% nilainya 1.659-27.779. Kesimpulan edukasi meningkatan pengetahuan WUS tentang pencegahan penularan Tuberculosis sebesar tujuh kali lipat dibandingkan sebelum diberikan edukasi.. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Masa Nifas Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 2-12 Bulan di Klinik Utama “AR” Jakarta Tahun 2021 Titik Widayati; Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i2.2254

Abstract

Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), dan berlangsung selama kira-kira 6 minggu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan masa nifas pada ibu yang memiliki bayi usia 2-12 bulan di klinik utama “AR” Jakarta Tahun 2021.Desain penelitian yang digunakan ialah analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu bayi usia 2-12 bulan di klinik utama “AR” Jakarta yang berjumlah 36 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai kunjungan masa nifas, tingkat pendidikan, paritas dan jarak ke pelayanan kesehatan. Data dianalisis dengan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% (p=0.05).Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan masa nifas pada ibu yang memiliki bayi usia 2-12 bulan di klinik utama “AR” Jakarta Tahun 2021 (X2=12,378, p=0,002). Ada hubungan paritas dengan kunjungan masa nifas pada ibu yang memiliki bayi usia 2-12 bulan di klinik utama “AR” Jakarta Tahun 2021 (X2=8,017; p=0,005). Ada hubungan jarak tempat tinggal ke tempat pelayanan kesehatan dengan dengan kunjungan masa nifas pada ibu yang memiliki bayi usia 2-12 bulan di klinik utama “AR” Jakarta Tahun 2021 (X2=5,166; p=0,023). Kata kunci : kunjungan masa nifas