Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA TAHUN 2013 Umi Kalsum
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.622 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i1.121

Abstract

Kualitas tidur adalah  penilaian baik buruknya tidur yang di rasakan oleh seseorang. Kualitas  tidur yang baik penting untuk pasien diabetes melitustipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2  yang di lakukan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta tahun 2013. Desain penelitian potong lintang dengan jumlah sampel 97 responden diambil secara aksidental.  Hasil penelitianhubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah menunjukan adanya hubungan yang signifikan. Kesimpulan  faktor  yang paling  dominan menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah adalah diet karena koefisien persamaannya  paling besar yang memberi pengaruh ± 11 kali  lipat terhadap peningkatan  kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitustipe 2. Disaran bagi perawat agar dalam melaksanakan tugas keperawatan dan memberikan asuhan keperawatan agar memperhatikan pentingnya kualitas tidur, diet dan aktifitas untuk mengontrol kadar glukosa darah  yang normal. Kata Kunci: kualitas tidur, diabetes mellitus, glukosa darah.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA Umi Kalsum; Pika Sulistianingsih; Desi Yulianti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.5 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i1.103

Abstract

Diabetes  melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang di tandai oleh kenaikan  kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Pada pasien DM tipe 2 sering mengalami gangguan kualitas tidur  atau gangguan tidur di karenakan seringnya terbangun pada malam hari di karenakan harus sering kekamar mandi untuk buang air kecil atau  poliuri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah  pada pasien  diabetes melitus tipe 2. penelitian ini mengunakan  deskriptif   dengan  studi cross-sectional dengan sampel 93 pasien. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas  tidur  dengan  kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2. Hasil OR diperoleh 0.041 yang artinya kualitas tidur kurang baik mempunyai peluang 0,041 kali untuk Hiperglikemia di bandingkan dengan kualitas tidur baik. Oleh karena itu, diperlukan Perawat yang dapat mengajarkan prinsip-prinsip diet dan menyusun rencana makan pasien yang di kelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama Kata kunci: Pegertian hipertensi, tanda dan gejala, penyebab, dan Penatalaksanaan.
Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Mencuci Tangan Di SMPN 13 Jakarta Timur Umi Kalsum
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.947 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i2.397

Abstract

Tangan adalah media utama penularan kuman-kuman penyebab penyakit yang diakibatkan kurangnya kebiasaan cuci tangan. Anak-anak merupakan penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernafasan, hingga tidak jarang berujung pada kematian. Sabun telah sampai hampir ke seluruh rumah di Indonesia, namun hanya sekitar 3% yang menggunakan sabun setiap tahun. Rata-rata 100.000 anak di Indonesia meninggal dunia karena diare. Angka kematian anak di Indonesia mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian tersebut hampir 19% disebabkan karena diare. Perilaku masyarakat Indonesia terhadap 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, kondisi ini terbukti pada siswa SMPN 13 Jakarta Timur. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan mampu demonstrasi latihan hand hygiene pada siswa SMPN 13 Jakarta Timur.  Dampak dari pengetahuan dan pemahaman yang kurang tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus penyebaran penyakit menular seperti diare, DBD, kecacingan dan lain-lain. Manfaat dari mengenalkan PHBS sejak dini akan berpengaruh terhadap perilaku anak yaitu membangun kesadaran sehat pada anak. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan secara langsung kepada masyarakat umum dan anak-anak khususnya dengan proses pembelajaran bermain sambil belajar. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan penyuluhan dan pelatihan berjalan dengan baik dan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan sampai selesai. Penyuluhan dan pelatihan dilakukan dengan interaktif antara narasumber dengan peserta pelatihan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat di SMPN 13 Jakarta Timur dapat berjalan dengan baik dan lancar. Peserta antusias dan dapat bekerjasama dengan baik. Kata kunci: penyuluhan, demonstrasi, hand hygiene
Senam Pencegahan Stroke Di RT 06 Rw 02 Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Umi Kalsum; Aprisunadi Aprisunadi; Jumri Akbar; Irma Nurmaliha
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.859 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i2.399

Abstract

Kesehatan merupakan hal yang sangat diinginkan setiap manusia, karena dengan sehat setiap orang dapat melakukan aktivitas dengan lancar tanpa gangguan, dapat melakukan suatu pekerjaan, dan atau beberapa pekerjaan secara maksimal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbaikan sosial ekonomi berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini akan berdampak terhadap berbagai kehidupan. Dampak utama peningkatan lansia ini adalah peningkatan ketergantungan lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis dan sosial lansia.Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada akhirnya nanti. Banyak orang yang dapat menikmati masa tua akan tetapi sedikit pula yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Padahal di kehidupan nyata banyak sekali lansia-lansia yang menjadi depresi, stres dan berpenyakitan. Banyak kita temukan lansia yang dikirim dipanti jompo dan tidak terurus oleh keluarga dan masalah lainnya.Kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan olahraga. Kesegaran jasmani merupakan unsur utama manusia dalam menjunjung aktivitas sehari-hari. Manusia kadang lupa betapa pentingnya kesehatan apalagi diusia lansia. Dewasa ini manusia melalaikan pentingnya menjaga kesehatan khususnya secara jasmani. Banyaknya kegiatan yang dilakukan sehingga lupa menjaga memelihara dan menjaga kesehatan tubuh. Dilain pihak kurangya pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya kesegaran jasmani dan cara hidup sehat apalagi diusia lansia. Oleh sebab itu diperlukan suatu program untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yaitu dengan dilakukan senam pencegahan stroke di RT 06 RW 02 Kelurahan Lubang Buaya Kec.Cipayung Jakarta Timur. Kata kunci: Senam, Pencegahan, Stroke
Pengaruh SMS (Short Message Service) Reminder Terhadap Perilaku Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2022 Jamiatun Jamiatun; Yola Anggraini; Umi Kalsum; Fajar Susanti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 13, No 2 (2023): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v13i2.3100

Abstract

Kurang lebih 72 juta atau 26,4% masyarakat secara keseluruhan mengalami dampak buruk hipertensi dan terdapat kecenderungan penderita untuk tidak patuh minum obat, hal ini dikarenakan hipertensi merupakan penyakit seumur hidup, oleh karena itu sangat penting untuk menyadari dan memantau hipertensi untuk menurunkan risiko komplikasi seperti stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh SMS (Short Message Service) reminder terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi experimental, teknik pengambilan sampel ini adalah dengan purposive sampel. Desain penelitian adalah two group pretest – posttest design dengan responden sebanyak 16 orang. Data dianalisis menggunakan Uji Independent Sampel Test dengan hasil α=0,008. Hasil uji statistik ini menyatakan adanya pengaruh perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi saat sebelum dan setelah diberi SMS. sehingga SMS (Short Message Service) reminder terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi obat pasien lainnya, dan Menjadikan sarana digital untuk menambah pengetahuan pasien tentang manfaat obat dengan rutin mengkonsumsinya, sehingga penderita hipertensi dapat menjaga tekanan darah dalam tubuh dan tidak terjadi komplikasi.Kata Kunci : Short Message Service, Kepatuhan Mengkonsumsi Obat, Hipertensi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENCEGAHAN RISIKO JATUH Aprisunadi Aprisunadi; Thessalonika Bernanda; Erlin Ifadah; Umi Kalsum
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i2.448

Abstract

Kejadian pasien jatuh di rumah sakit mengakibatkan  cidera seperti fraktur, subdural hematoma atau perdarahan yang dapat menyebabkan kematian. Penilaian risiko jatuh harus dilakukan untuk menghindari kejadian tersebut. Tujuan: mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentangStandar Prosedur Operasional (SPO) pencegahan risiko jatuh dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pencegahan risiko jatuh di ruang Intensve Care Unit (ICU) RS. Bhayangkara Tk. 1 Raden Said Sukanto Jakarta. Metode: Desain penelitian menggunakan penelitian descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2022.  Instrumen menggunakan SPO risiko jatuh dan kuesioner kepatuhan perawat dalam pelaksanaan risiko jatuh.  Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: responden berusia 25-35 tahun sebanyak 39 responden (60%) dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 44 responden (67,7%) dan lama bekerja  1-5 tahun sebanyak 47responden (72,3%), pengetahuan perawat tentang SPO baik sebanyak 35 responden (53,8%) dan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO patuh sebanyak 40 responden (61,5%). Ada  hubungan antara pengetahuan perawat tentang SPO pencegahan risiko jatuh dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pencegahan risiko jatuh dengan nilai p 0,011. Diskusi: Hasil penelitian membuktikan pentingnya kepatuhan perawat menggunakan SPO sebagai dasar dalam melakukan tahap-tahap pencegahan risiko jatuh.  Selain mengutamakan keselamatan pasien, kepatuhan perawat juga secara tidak langsung melindungi perawat sendiri dari masalah kode etik keperawatan. Kesimpulan: SPO pencegahan risiko jatuh wajib dipatuhi oleh perawat sebagai upaya untuk keselamatan pasien dan keamanan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.Kata Kunci : Kepatuhan, pengetahuan,  perawat,  risiko  jatuh Correlation Between Knowledge and Nurse Compliance in Implementing the Standard Operating Procedure for Fall Risk Prevention ABSTRACTPatient falls in hospitals can result in injuries such as fractures, subdural hematoma, or bleeding that can lead to death. Fall risk assessment must be carried out to prevent such incidents. Objective: To identify the correlation between nurses' knowledge of the Standard Operating Procedure (SOP) for fall risk prevention and their compliance in implementing the SOP for fall risk prevention in the Intensive Care Unit (ICU) of Raden Said Sukanto Police Hospital Jakarta. Methods: The research employed descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. Data were collected in January 2022. The instruments included the fall risk SOP and a questionnaire on nurse compliance in implementing fall risk prevention. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis. Results:  A total of 39 respondents (60%) were aged 25-35 years, 44 respondents (67.7%) were female, 47 respondents (72.3%) had 1-5 years of work experience, 35 respondents (53.8%) hadknowledge of the SOP for fall prevention, and 40 respondents (61.5%) was compliant in implementing the SOP. There was a correlation between nurses' knowledge of the SOP for fall risk prevention and nurse compliance in implementing the SOP for fall risk prevention, with a p-value of 0.011. Discussion: The research results demonstrate the importance of nurse compliance in using the SOP as a basis for implementing fall risk prevention steps. In addition to prioritizing patient safety, nurse compliance indirectly protects nurses themselves from nursing ethical issues. Conclusion: Compliance with the SOP for fall risk prevention is mandatory for nurses to ensure patient and nurse safety in performing nursing actions.Keywords: Compliance, fall risk, knowledge, nurse
Hubungan Pengetahuan terhadap Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Masyarakat di RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur Tahun 2022 Umi Kalsum; Yeni Safitri; Fajar Susanti; Jamiatun Jamiatun; Agung Tri Nugraha
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 13, No 3 (2023): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v13i3.3442

Abstract

Prevalensi diabetes melitus terus meningkat baik di dunia maupun di Indonesia. Upaya pencegahan penting diterapkan oleh masyarakat, hal ini mengingat jumlah penderita diabetes yang terus meningkat setiap tahunnya, selain untuk mencegah penyakit diabetes melitus, langkah pencegahan ini juga dilakukan sebagai bagian gaya hidup sehat. Perilaku pencegahan dilakukan dengan baik apabila didahului dengan pengetahuan yang baik oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap perilaku pencegahan diabetes melitus tipe 2 di RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas sebelum digunakan. Sampel penelitian ini sebanyak 88 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan p value 0,013 < α 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap perilaku pencegahan diabetes melitus tipe 2 di RT 09 RW 02 Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Pengetahuan merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan peran aktif untuk ikut serta dalam perilaku pencegahan diabetes melitus tipe 2, diharapkan masyarakat dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan mempertahankan perilaku pencegahan yang baik tentang diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Pengetahuan, Perilaku, Pencegahan