Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS MANAGEMEN OBAT DALAM UPAYA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ST.CAROLUS JAKARTA TAHUN 2017 Rachmad .; Ririn Windrati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.363 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.58

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang :Penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang managemen obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit St. Carolus Jakarta dalam upaya efisiensi dan efektivitas.  Metode : penelitian ini  merupakan analisis kualitatif deskriptif dengan melakukan evaluasi terhadap siklus manajemen obat, yaitu ; seleksi, pengadaan, penyaluran, dan pemakaian. Analisis data diolah dengan proses komparasi, klarifikasi. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan narasumber dan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi. Observasi penelitian ini menggunakan standar indikator efisiensi TOR (Turn Over Ratio) sebesar 8–12 kali yang dinyatakan oleh Depkes RI (2008).  Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Proses Seleksi : Jenis obat dan jumlah stok meningkat tiga kali lebih tinggi daripada Formularium Nasional 2015, karena  Panitia Instalasi Farmasi dan Terapi tidak melakukan tugas secara optimal. Proses Pengadaan : adanya peningkatan biaya pengeluaran obat mencapai 150,45 % dari total anggaran 100%.  Proses penyaluran: pemakaiannya adalah 53%, stok mati 15%,  dan stok kosong 33 %, penyaluran dari pasien rawat inap telah menggunakan pemberian dosis unit dalam 3 (tiga) unit rawat inap dengan total obat kembali 33%.  Proses Penggunaan : Penggunaan obat generik sebesar 21 %, 32% obat berdasarkan formularium Nasional, dan 56% penggunaan obat injeksi. Kesimpulan : Managemen obat di Instalasi farmasi Rumah Sakit St. Carolus belum efektif dan efisien. Kata kunci : manajemen obat, efektivitas dan efisiensi 
Perbedaan Tarif INA – CBG’s Dengan Tarif Riil Rumah Sakit Pada Pasien BPJS Kasus Stroke Iskemik Rawat Inap Kelas I Di RS PON Tahun 2018 siti munawaroh; wahyu Sulistiadi; Rachmad Rachmad
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.071 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i2.532

Abstract

Rumah Sakit sebagai sistem rujukan dan implementasi pelaksanaan asuransi kesehatan nasional. BPJS Kesehatan membayar rumah sakit dengan sistem INA – CBG’s. Sistem pembayaran ini berpotensi menyebabkan defisit atau surplus rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selisih Tarif INA – CBG’s dan Tarif Riil Rumah Sakit pada Pasien BPJS Kasus Stroke Iskemik di Rawat Inap Kelas I.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional retrospective pada periode Juli – Desember 2018. Total sampel yakni 110 yang dipilih secara purposive sampling. Data diuji menggunakan Kruskal Wallis, Korelasi, dan Regresi Linear.Selisih total pendapatan berdasarkan tarif INA – CBG’s dengan tarif riil rumah sakit adalah Rp. – 116.374.330,- . Terdapat hubungan yang signifikan lama rawat dan tingkat keparahan terhadap tarif. Selisih tarif berdasarkan lama rawat sebesar Rp. -125.844.628 sedangkan berdasarkan tingkat keparahan sebesar Rp. -21.786.653,-.Tarif INA – CBG’s masih belum mencukupi untuk membiayai perawatan stroke iskemik. Rumah sakit harus mampu meningkatkan pelaksanaan audit medik, utilization review, clinical pathway, dan pedoman praktik klinik secara berkala dan berkelanjutan. Kata Kunci: Stroke Iskemik, Tarif INA – CBG’s, Tarif Riil
Pengaruh Karakteristik Individu Dan Bauran Pemasaran Terhadap Memilih Tempat Persalinan Di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Fajriah Suliestyo Reni; Sri Rahayu; Rachmad Rachmad
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.936 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.412

Abstract

Strategi Pemasaran Rumah Sakit telah menjadi faktor penting dalam menentukan kepentingan publik dalam pelayanan Rumah Sakit. Faktanya rumah sakit Grha Permata Ibu memiliki banyak pasien di Antenatal Care tetapi kesabaran terhadap persalinan rendah. Ini adalah penelitian observasional dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Responden adalah pasien non BPJS di rumah sakit Grha Permata Ibu. Penelitian ini menggunakan Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini dapat diterima. Penelitian membuktikan bahwa usia dengan nilai-P 0,001 <0,05 dan Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Proses dan bukti fisik) dengan nilai P- 0,001 <0,05, yang berarti memiliki dampak positif dan signifikan terhadap minat Pilih pengiriman rumah Ibu Di Rumah Sakit Grha permata. Bauran pemasaran merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan tempat minat tenaga kerja di Permata Rumah Sakit Grha dengan nilai korelasi 0, 987, dan Place adalah faktor yang paling berpengaruh dari komponen bauran pemasaran dengan nilai beta 0,379. Semakin baik bauran pemasarannya, semakin tinggi minat masyarakat terhadap rumah sakit dan dapat dilihat melalui banyak rumah sakit dipilih sebagai sarana pengiriman mereka. Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah manajemen rumah sakit perlu lebih memperhatikan anggota evaluasi Fasilitas, Infrastruktur dan Kualitas Layanan. Manajemen rumah sakit perlu menilai biaya layanan yang efisien dan terjangkau. Serta biaya yang dikeluarkan sesuai dengan layanan yang diperoleh. Kata kunci: karakteristik individu, bauran pemasaran, minat
Analisis Pengelolaan Piutang Pasien BPJS Dalam Rangka Mengoptimalkan Kinerja Keuwangan Di Direktorat Keuangan RSAB Harapan Kita Jakarta Irna Sri Wijayanti; Sri Rahayu; Rachmad Rachmad
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.678 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.435

Abstract

Pentingnya pengelolaan  piutang di rumah sakit merupakan tantangan di masa datang. Di Instalasi Piutang RSAB Harapan Kita, penagihan piutang (klaim) kepada BPJS seringkali mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan jumlah yang ditagihkan. Tujuan penelitian ini untuk membuat rancangan upaya perbaikan optimalisasi kinerja keuangan di Direktorat Keuangan khususnya pengelolaan piutang pasien BPJS di RSAB Harapan Kita.  Rancangan penelitian kualitatif. Informan pada penelitian ini terdiri dari Kepala Instalasi Piutang, Pengelola urusan Piutang Perusahaan dan Asuransi, Kepala Subbagian Mobilisasi Dana, Pengelola urusan Mobilisasi Dana, Staf  Mobilisasi Dana, dan staf coding infokes RSAB Harapan Kita Jakarta. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data melalui analisis isi (content analysis).  Hasil penelitian, dari hasil wawancara mengenai SDM cenderung masih kurang, khususnya di Bagian koding, sarana pada dasarnya telah memadai dan mendukung pelaksanaan pekerjaan, terkait metode khususnya SPO tentang pengelolaan piutang pasien BPJS, sampai saat ini belum tersusun secara baku. Budaya kerja berupa slogan CANTIK dinilai cukup tepat dan sesuai dengan kondisi pegawai serta pekerjaannya. Pengelolaan piutang BPJS, alurnya adalah berasal dari pengajuan berkas dan rincian biaya dari Subbagian Mobilisasi Dana, berkas dikirim ke Instalasi Formasi Kesehatan (Infokes) untuk dilakukan pengkodean sesuai diagnosa penyakit pasien yang ditulis oleh dokter,  selanjutnya berkas dikirim kembali ke Subbagian Mobilisasi Dana dengan rincian biaya yang sudah ada coding, kemudian berkas tersebut akan dikirimkan ke Instalasi Piutang untuk proses penagihan selanjutnya. Mengenai output BPJS, terkait penagihan piutang, jumlah tagihan yang masuk rekening penerimaaan pendapatan belum tepat waktunya. Monitoring dan evaluasi, dilakukan dalam bentuk supervisi oleh atasan langsung, secara rutin minimal 2 kali seminggu, adanya koordinasi dalam bentuk rapat dan breefing. Kata Kunci           : Analisis, Piutang Pasien, BPJS, Kinerja Keuangan 
Pengaruh Sikap Kerja Tenaga Farmasi Dan Aksesibilitas Terhadap Kualitas Pelayanan Farmasi Berdasarkan Persepsi Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Ineke Padang; Ahdun Trigono; Teguh Widodo; Sri Rahayu; Rachmad Rachmad
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.063 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.414

Abstract

Kualitas Layanan Farmasi untuk pasien Rumah Sakit Grha Permata Ibu, Depok, belum memenuhi harapan karena resep yang masuk tidak dilayani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap Kerja Tenaga Farmasi dan Aksesibilitas terhadap Kualitas Layanan Farmasi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik kuantitatif berdasarkan waktu cross section. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap kerja dalam indikator dimensi afektif memiliki skor terendah 68,10 persen dan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas dengan p-value = 0,000 <0,05. hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aksesibilitas variabel dalam indikator waktu tunggu memiliki skor terendah 69,40 persen dan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas dengan p-value = 0,000 <0,05. Saran untuk Manajemen GPI untuk meningkatkan pekerjaan Sikap pekerja Farmasi termasuk meningkatkan Dimensi Afektif (Perasaan) dengan membuat daftar keluhan pasien di kotak saran untuk ditindaklanjuti. Disarankan juga untuk meningkatkan aksesibilitas layanan selama waktu tunggu dengan menyediakan depo farmasi di poliklinik yang lebih sering dikunjungi oleh pasien. Terakhir, disarankan untuk meningkatkan kualitas layanan dalam memastikan ketersediaan obat dengan meninjau distributor obat yang memiliki beberapa masalah atau yang terlambat menyediakan obat-obatan.             Kata kunci: Sikap Kerja, Aksesibilitas, dan Kualitas Layanan