Krisna Yetti
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Music Intradialytic Sebagai Intervensi dalam Mengurangi Kecemasan Pasien End Stage Renal Disease: Sebuah Studi Kasus Andi Sudrajat; Krisna Yetti; Masfuri Masfuri; Welas Riyanto
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk301

Abstract

End stage renal disease is a traumatic disease with significant psychological consequences on the patient's life. The series of dialysis therapy treatments that must be done throughout life is a difficult experience, resulting in anxiety. This article is a case study in patients with ESRD undergoing hemodialysis. Patients were given music intradialytic 8 times in 1 month. Anxiety level was measured using The State-Trait Anxiety Inventory (STAI) before and after the intervention. The patient's anxiety level decreased from 39 to 17 after being given music intradialytic. Music intradialytic is an excellent choice of nursing intervention because it is easy to use, accessible, without side effects, and can reduce anxiety in ESRD patients undergoing hemodialysis therapy.Keywords: anxiety; end stage renal disease; hemodialysis; music intradyaliticABSTRAKEnd stage renal disease adalah penyakit traumatis dengan konsekuensi psikis yang signifikan terhadap kehidupan pasien, rangkaian pengobatan terapi dialisis yang harus dilakukan sepanjang hidup, menjadi pengalaman sulit yang harus dijalani yang berdampak pada kecemasan, penelitian ini adalah studi kasus pada pasien ESRD yang menjalani terapi hemodialisis. pasien yang diberikan terapi musik intradialitik 8 kali dalam sebulan bahwa skor tingkat kecemasan menunjukan sebelum diberikan intervensi sebesar 39 dan setelah diberikan intervensi menunjukan penurunan skor tingkat kecemasan sebesar 17 Dari data perbedaan Skor Strait anxiety level menunjukan bahwa setelah dilakukan intradialityc music, skore nilai tingkat kecemasan pasien mengalami penurunan. Intradialytic music merupakan alat terapi yang sangat baik, karena mudah digunakan, dapat diakses, tanpa efek samping dan dapat diberikan pada pasien ESRD yang menjalani terapi hemodialisis, studi kasus ini menguraikan upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien.Kata kunci: kecemasan; end stage renal disease; hemodialisis; music intradialytic
APLIKASI TEORI MODEL KEPERAWATAN SELF-CARE OREM PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK: STUDI KASUS Irma Hermalia; Krisna Yetti; Masfuri; Welas Riyanto
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.758 KB)

Abstract

Nefropati diabetik merupakan penyakit gagal ginjal yang diakibatkan oleh komplikasi dari diabetes melitus (DM) yang ditandai dengan ditemukannya proteinuria atau albuminuria. Nefropati diabetik mempengaruhi kualitas hidup karena dapat menimbulkan kecacatan dan kematian. Penerapan model keperawatan self care Orem dalam asuhan keperawatan menjadikan asuhan keperawatan lebih terarah, sistematis, dan menggambarkan peran perawat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan proses asuhan keperawatan dengan teori model self care Orem pada pasien nefropati diabetik. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu studi kasus. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di salah satu rumah sakit umum pusat pemerintah di Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa penerapan teori model keperawatan self care Orem dapat meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan diri. Asuhan keperawatan dengan teori model self care yang efektif akan membentuk kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan diri dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis. Perawat diharapkan mampu memfasilitasi peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri.