Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Management of Diabetic Foot Ulcers on Adjunctive Therapy: A Systematic Review Zulfikar Peluw; La Rakhmat Wabula
Health Notions Vol 3, No 2 (2019): February
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.435 KB) | DOI: 10.33846/hn30203

Abstract

Diabetic foot ulcers is a common complication of Diabetes Mellitus and was became world health global issue. The adjunctive therapy has become the latest modality in recent years, but there were not much significant research to support its utilization as a diabetic foot ulcer treatment standard. This review aims to assess the effectiveness of various adjunctive therapies for diabetic foot ulcers. Using electronic databases, such as Scopus, PubMed, Embase, Ovid Technologies, Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), Cochrane, and Web of Science databases were systematically searched in June 2013 for systematic reviews published after 2004 and randomized controlled trials (RCTs) published in 2012–2013. Many therapeutic modalities are available to treat DFU. Quality high-level evidence exists for standard care such as off-loading. Evidence for adjunctive therapies such as negative pressure wound therapy, skin substitutes, and platelet-derived growth factor can help guide adjunctive care but limitations exist in terms of evidence quality. Given the diversity of therapies, future studies must define the populations that most benefit from each therapy by utilizing clear and strict inclusion and exclusion criteria. Keywords: Adjunctive therapy, Diabetic foot ulcers
Pelatihan Kewirausahaan Jasa Boga Diet Penyakit Degeneratif Bagi Pemula Rita Rena Pudyastuti; Kariyadi Kariyadi; Nilfar Ruaida; Andrias Horhoruw; Zulfikar Peluw
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.071 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6909

Abstract

Abstrak Latar Belakang, masyarakat perkotaan khususnya masyarakat Ambon, banyak masyarakat yang mempunyai keluarga yang menderita sakit degeneratif. Seperti Diabetes Millitus, cholesterol, Asam Urat, Hipertensi, Kanker, Gagal Ginjal dll. Para pasien khususnya yang pulang dari Rumah Sakit atau pasien yang sudah menderita dengan penyakit degeneratif perlu diet yang tepat untuk membantu kesembuhan dari pasien. Kebanyakan keluarga belum mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menyiapkan menu diet bagi keluarga yang sakit, apalagi dengan keluarga pasien yang sibuk atau bekerja keluar rumah. mayarakat,  mahasiswa dan Alumni Poltekkes sangat perlu mendapatkan pelatihan kewirausahaan karena data para alumni Poltekkes masih banyak yang belum memperoleh pekerjaan yang memadai.  meninhgkatkan pengetahuan pada peserta pengabdian kepada  masyarakat tentang kewirausahaan jasa Boga diet penyakit degeneratif bagi pemula. pelaksanaan pengamabdian masyarakat dengan pelatihan. Ada peningkatan pengetahuan yang signifikan yaitu nilai pretest menunjukkan bahwa 8 peserta mendapatkan nilai 30 dan nilai tertinggo 80 dengan jumlah peserta 3 orang, ini menunjukkan perbedaan yang dari hasil nilai post test batas atas nilai 100 dengan jumlah peserta 3 orang, dan yang terrendah 50 dengan jumlah peserta 1 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan kewirausahaan dalam rangka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan. Juga dapat menghasilkan praktek menu penyakit degenerati dan telah di tentukan harganya satu porsi menu diet seharga Rp. 30.000 – Rp. 35.000. Menu ini akan ditulis juga komposisi gizi dari setiap menu yang telah dipasarkan. Peserta berjumlah 30 orang terdiri dari : masyarakat, mahasiswa dan alumn, Sebelum pelatihan diberi pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dengan nilai terbaik 80 berjumlah 3 orang, Pelaksanaan pelatihan  kewirausahaan jasa boga untuk pasien degenaratif dilaksanakan 3 hari dengan menggunakan Modul Kewirausahaan yang berisi teori dan praktek kewirausahaan untuk pemula, Peserta mendapatkan Piagam Penghargaan dari Direktur Poltekes Kemenkes Maluku, dasar untuk memuai usaha, Peserta telah memiliki 3 kelompok usaha kewirausahaan untuk mengembangkan usaha mereka, Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga menghasilkan 3 menu diet yang bisa dipromosikan lewat on line yaitu face book dan instagram, Peserta diberikan posttest dengan soal yang sama dan hasil yang diperolah adalah mendapatkan nilai 100 berjumlah 3 orangKata kunci: jasa boga; pelatihan; penyakit degeneratif. Abstract Background, urban communities, especially Ambonese people, many people have families who suffer from degenerative diseases. Such as Diabetes Mellitus, Cholesterol, Uric Acid, Hypertension, Cancer, Kidney Failure, etc. Patients, especially those who are returning from the hospital or patients who are already suffering from degenerative diseases, need the right diet to help the patient recover. Most families do not have adequate knowledge in preparing diet menus for sick families, especially with patients' families who are busy or working outside the home. The community, students, and Poltekkes Alumni need to get entrepreneurship training because there are still many Poltekkes alumni who have not obtained adequate jobs. Increasing knowledge of community service participants about entrepreneurship in diet services for degenerative diseases for beginners. Implementation of community service with training. There was a significant increase in knowledge, namely, the pretest score showed that 8 participants got a score of 30 and the highest score was 80 with 3 participants. 1 participant. So it can be concluded that entrepreneurship training in the context of implementing community service can increase the knowledge of the trainees. It can also produce degenerative disease menu practices and the price has been determined for one portion of the diet menu for Rp. 30,000 – Rp. 35,000. This menu will also include the nutritional composition of each menu that has been marketed. There are 30 participants consisting of the community, students, and alumni. Prior to the training, a pretest was given to determine the level of knowledge of the participants with the best score of 80, totaling 3 people. The implementation of catering service entrepreneurship training for degenerative patients was carried out in 3 days using the Entrepreneurship Module which contained theory and practice. Entrepreneurship for beginners, Participants receive a Certificate of Appreciation from the Director of Poltekes, Ministry of Health, Maluku, the basis for starting a business, Participants have 3 entrepreneurial business groups to develop their businesses, In the implementation of this community service, they also produce 3 diet menus that can be promoted online, namely facebook and Instagram, Participants are given a posttest with the same questions and the results obtained are getting a score of 100 totaling 3 peopleKeywords: catering services; training; degenerative disease.
PELATIHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI BAGI KADER KESEHATAN SEKOLAH DI SMA KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Abdul Rivai Saleh Dunggio; Zulfikar Peluw; Yona Camelia Sahalessy
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19750

Abstract

Hipertensi primer terjadi sebesar 90-95% kasus dan cenderung bertambah seiring dengan waktu. Faktor resiko meliputi obesitas, stres, gaya hidup santai dan merokok. Jumlah penduduk di Kecamatan Banda sebanyak 20.711 jiwa. Pasien hipertensi yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Walang berjumlah 280 orang dengan kejadian stroke 4 orang. Pendidikan kesehatan dalam program UKS diantaranya memeliharan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilingkungan sekolah, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. UKS SMA mempunyai satu guru piket UKS yang memberikan pelayanan jika terdapat masalah kesehatan pada siswanya. Pencegahan hipertensi sudah dilakukan melalui masyarakat yang memiliki penyakit hipertensi, namun upayapeserta pencegahan lain yang dapat dilakukan dapat melalui pendekatan kader kesehatan sekolah. Adapun Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kecamatan Banda adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan sekolah tentang pencegahan hipertensi setelah dilakukan pelatihan melalui pemberdayaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Banda Neira Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah pada 15-16 Mei 2023 dengan melakukan pelatihan pada perwakilan siswa SMA Negeri yang ada di Kecamatan Banda yang berjumlah 25 orang siswa. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan praktek tentang materi pencegahan hipertensi. Materi yang diberikan yaitu Penyakit hipertensi dan pencegahannya, perilaku hidup sehat dan manajemen stres. Praktik prilaku hidup sehat seperti olahraga (senam hipertensi), memilih makanna dan minuman sehat serta peserta praktik mengukur tekanan darah. Hasil yang dapatkan bahwa setelah pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan yaitu terdapat 14 orang dari 25 orang mempunyai pengetahuan yang sangat baik dibandingkan sebelum pelatihan hanya 11 orang bahkan ada yang cukup 2 orang (8.0%). Kesimpulannya bahwa pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan kader kesehatan sekolah.