Andrias Horhoruw
Poltekes Kemenkes Maluku, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Kepala Keluarga dalam Menggunakan Jamban di Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon Horhoruw, Andrias; Widagdo, Laksmono
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 9, No. 2, Agustus 2014
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.277 KB) | DOI: 10.14710/jpki.9.2.226-237

Abstract

ABSTRAKPerilaku menggunakan jamban merupakan cara yang paling efektif, sederhana dan murah untuk mencegah penyakit-penyakit seperti diare, tifus, kolera, disentri. Tujuan umum penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kepala keluarga dalam menggunakan jamban di Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Jumlah sampel sebanyak 93 orang kepala keluarga yang berada di Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Hasil analisis univariat menggambarkan bahwa responden dengan perilaku menggunakan jamban sebanyak 72,0%, sedangkan responden yang tidak menggunakan jamban sebanyak 28,0%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada enam variabel yang berhubungan dengan perilaku pengunaan jamban yaitu : ketersediaan sarana jamban di rumah, pengetahuan tentang penggunaan jamban, sikap terhadap penggunaan jamban, dukungan tokoh masyarakat, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan tokoh agama. Hasil uji regresi logistik ganda diperoleh bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh adalah dukungan tokoh agama (OR=19,116).Kata kunci : perilaku. kepala keluarga,penggunaan jambanABSTRACTHead of households behavior in using toilet at Tawiri Village, Teluk Ambon regency, Ambonmunicipality; Behavior of using toilet is the most effective and simple to prevent several kind of disease such as diarrhea, typhoid, cholera, and dysentery.. The purpose of this study is to examine factors influencing toward head of households behavior in using toilet at Tawiri Village Teluk Ambon Regency Ambon Municipality. This research is an explanatory research with cross sectional design. Study population consisted of 93 head of households chosen by using a simple random sampling. The data was collected by interview and observation. The findings showed that as much as 72,0% head of households have used toilet and as much as 28,0% head of households haven’t used toilet. There are any correlation between toilet availability, knowledge of using toilet, attitude toward using toilet, communities leader support, health officials support, and religious leader support. While based on logistic regression analyze, the majority factor was influenced toward head of households behavior in using toilet at Tawiri Village, Teluk Ambon Regency is religious leader support (OR=19,116).Keywords : behavior, head of households, using toilet
Pelatihan Kewirausahaan Jasa Boga Diet Penyakit Degeneratif Bagi Pemula Rita Rena Pudyastuti; Kariyadi Kariyadi; Nilfar Ruaida; Andrias Horhoruw; Zulfikar Peluw
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.071 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6909

Abstract

Abstrak Latar Belakang, masyarakat perkotaan khususnya masyarakat Ambon, banyak masyarakat yang mempunyai keluarga yang menderita sakit degeneratif. Seperti Diabetes Millitus, cholesterol, Asam Urat, Hipertensi, Kanker, Gagal Ginjal dll. Para pasien khususnya yang pulang dari Rumah Sakit atau pasien yang sudah menderita dengan penyakit degeneratif perlu diet yang tepat untuk membantu kesembuhan dari pasien. Kebanyakan keluarga belum mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menyiapkan menu diet bagi keluarga yang sakit, apalagi dengan keluarga pasien yang sibuk atau bekerja keluar rumah. mayarakat,  mahasiswa dan Alumni Poltekkes sangat perlu mendapatkan pelatihan kewirausahaan karena data para alumni Poltekkes masih banyak yang belum memperoleh pekerjaan yang memadai.  meninhgkatkan pengetahuan pada peserta pengabdian kepada  masyarakat tentang kewirausahaan jasa Boga diet penyakit degeneratif bagi pemula. pelaksanaan pengamabdian masyarakat dengan pelatihan. Ada peningkatan pengetahuan yang signifikan yaitu nilai pretest menunjukkan bahwa 8 peserta mendapatkan nilai 30 dan nilai tertinggo 80 dengan jumlah peserta 3 orang, ini menunjukkan perbedaan yang dari hasil nilai post test batas atas nilai 100 dengan jumlah peserta 3 orang, dan yang terrendah 50 dengan jumlah peserta 1 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan kewirausahaan dalam rangka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan. Juga dapat menghasilkan praktek menu penyakit degenerati dan telah di tentukan harganya satu porsi menu diet seharga Rp. 30.000 – Rp. 35.000. Menu ini akan ditulis juga komposisi gizi dari setiap menu yang telah dipasarkan. Peserta berjumlah 30 orang terdiri dari : masyarakat, mahasiswa dan alumn, Sebelum pelatihan diberi pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dengan nilai terbaik 80 berjumlah 3 orang, Pelaksanaan pelatihan  kewirausahaan jasa boga untuk pasien degenaratif dilaksanakan 3 hari dengan menggunakan Modul Kewirausahaan yang berisi teori dan praktek kewirausahaan untuk pemula, Peserta mendapatkan Piagam Penghargaan dari Direktur Poltekes Kemenkes Maluku, dasar untuk memuai usaha, Peserta telah memiliki 3 kelompok usaha kewirausahaan untuk mengembangkan usaha mereka, Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga menghasilkan 3 menu diet yang bisa dipromosikan lewat on line yaitu face book dan instagram, Peserta diberikan posttest dengan soal yang sama dan hasil yang diperolah adalah mendapatkan nilai 100 berjumlah 3 orangKata kunci: jasa boga; pelatihan; penyakit degeneratif. Abstract Background, urban communities, especially Ambonese people, many people have families who suffer from degenerative diseases. Such as Diabetes Mellitus, Cholesterol, Uric Acid, Hypertension, Cancer, Kidney Failure, etc. Patients, especially those who are returning from the hospital or patients who are already suffering from degenerative diseases, need the right diet to help the patient recover. Most families do not have adequate knowledge in preparing diet menus for sick families, especially with patients' families who are busy or working outside the home. The community, students, and Poltekkes Alumni need to get entrepreneurship training because there are still many Poltekkes alumni who have not obtained adequate jobs. Increasing knowledge of community service participants about entrepreneurship in diet services for degenerative diseases for beginners. Implementation of community service with training. There was a significant increase in knowledge, namely, the pretest score showed that 8 participants got a score of 30 and the highest score was 80 with 3 participants. 1 participant. So it can be concluded that entrepreneurship training in the context of implementing community service can increase the knowledge of the trainees. It can also produce degenerative disease menu practices and the price has been determined for one portion of the diet menu for Rp. 30,000 – Rp. 35,000. This menu will also include the nutritional composition of each menu that has been marketed. There are 30 participants consisting of the community, students, and alumni. Prior to the training, a pretest was given to determine the level of knowledge of the participants with the best score of 80, totaling 3 people. The implementation of catering service entrepreneurship training for degenerative patients was carried out in 3 days using the Entrepreneurship Module which contained theory and practice. Entrepreneurship for beginners, Participants receive a Certificate of Appreciation from the Director of Poltekes, Ministry of Health, Maluku, the basis for starting a business, Participants have 3 entrepreneurial business groups to develop their businesses, In the implementation of this community service, they also produce 3 diet menus that can be promoted online, namely facebook and Instagram, Participants are given a posttest with the same questions and the results obtained are getting a score of 100 totaling 3 peopleKeywords: catering services; training; degenerative disease.