Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kadar NF- Kβ Pankreas Tikus Model Type 2 Diabetes Mellitus dengan Pemberian Tepung Susu Sapi Nugroho, Fajar Ari; Ginting, Rizka Mayang Saputri; Diana, Nur
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.489 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2015.002.02.4

Abstract

AbstrakType 2 Diabetes Mellitus dihubungkan dengan kerusakan sel pankreas yang mempengaruhi jumlah dan fungsi insulin penderitanya. NF-Kb merupakan golongan protein dalam faktor transkripsi yang diduga memiliki peran penting dalam pro-apoptosis sel pankreas. NF-Kb merupakan pemicu pro- dan anti-apotosis sel beta pankreas dengan kecenderungan pro-apoptosis lebih besar dibandingkan peran anti-apoptosisnya. Vitamin D dari susu sapi bubuk adalah vitamin dengan kemampuan menghambat aktifitas NF-Kβ, melalui proses perbaikan sensitivitas dan produksi insulin, serta peningkatan pertahanan sel pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan efek pemberian susu sapi bubuk terhadap penurunan NF-Kb pankreas tikus model type 2 diabetes. Selama 90 hari penelitian, tikus dibagi menjadi 5 kelompok, terdiri dari 2 kelompok kontrol (negative = non-diabetic rat dan positive = diabetic rat) dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) dengan dosis pemberian tepung susu sapi adalah 0,9 g/hr, 1,8 g/hr dan 2,7 g/hr. Pada akhir penelitian kadar NF-Kb pankreas tikus diukur menggunakan metode Elisa. Hasil uji Mann Whitney U terhadap kadar NF-Kb kelompok perlakuan dibandingkan kontrol positif  menunjukkan tidak ditemukan perbedaan (p value = 1,000; 0,086; 0,248). Efek penurunan kadar NF-Kb yang diharapkan dari pemberian susu sapi bubuk pada keadaan diabetes tidak terbukti. Sehingga disimpulkan pemberian susu sapi bubuk tidak dapat digunakan untuk mencegah kerusakan sel pankreas melalui mekanisme penurunan NF-Kb.Kata Kunci: Type 2 Diabetes Mellitus, NF-Kβ, vitamin D, susu sapi bubuk AbstractType 2 Diabetes mellitus starts with the damage of pancreas cells and the loss of insulin sensitivity. Furthermore, it will lead to continuously progressive damage of pancreatic cells and worsening loss of insulin sensitivity. NF-Kb is discovered as protein transcription marker that is assumed to have a vital role in pancreatic cell apoptosis. NF-Kb has two different functions in apoptosis process. However, despite its anti-apoptosis function that it could protect the pancreas damage, NF-Kb tends to lead pancreas’s cells death. On the other hand, vitamin D from cow’s milk powder is known as a substance that can inhibit NF-Kb activity by improving insulin sensitivity, and it can rise the protection of pancreatic cells from death. This research aims to know the effect of cow’s milk powder vitamin D to NF-Kb rate on type 2 diabetes rat models. For 90 days, the rats were divided into 5 groups of experiment, two groups of control, (negative = non diabetic non treatment rats and positive = diabetic non treatment rats) and three groups of treatment that they were administrated cow’s milk powder with different doses (0,9 g/day, 1,8 g/day and 2,7 g/day). At the end, all groups were measured to know the rate of NF-Kb by Elisa method. The final result showed that there was no difference of NF-Kb rates between positive control and treatment groups (p value = 1,000; 0,086; 0,248). The reduction NF-Kb effect expected from cow’s milk powder administration was not proven. The conclusion was that cow’s milk powder could not be used to protect pancreatic damage by the mechanism of lowering NF-Kb rates.Keywords: type 2 diabetes mellitus, NF-Kβ, vitamin D, cow’s milk powder
Pola Penggunaan dan Evaluasi Kualitatif Antibiotika Profilaksis Bedah Caesar di RSUD Kraton Pekalongan Muthoharoh, Ainun; Ningrum, Wulan Agustin; Diana, Nur
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.016 KB)

Abstract

AbstrakBedah caesar merupakan salah satu cara penanganan persalinan yang memiliki risiko infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi kualitatif dan pola penggunaan antibiotika profilaksis di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kraton secara retrospektif pada periode Juli 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional studi deskriptif dengan data retrospektif. Evaluasi berdasarkan kategori metode Gyssen’s dari Departemen Kesehatan RI tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik yang ditinjaudariketepatanindikasi, ketepatanpemilihanberdasarkanefektivitas, toksisitas, harga, spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rutedanwaktupemberianantibiotika. Data pola penggunaan dan evaluasi kualitatif diambildaricatatanrekammedikdengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang digunakan adalah rekam medik pasien dari IBS yang lengkap dan jelas terbaca periode Juli 2017. Kriteria eksklusi yang digunakan adalah pasien dengan status meninggal pasca pembedahan dan pindah ke rumah sakit lain. Analisis ketepatan pemilihan antibiotik dengan persentase berdasarkan pada guideline sedangkan analisis dosis, frekuensi, dan lama pemberian berdasarkan pada Drug Information Handbook edisi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien terbanyak pasa usia rentang 20 – 35 tahun (77%), antibiotik profilaksis yang digunakan ceftriaxon 1 g iv (100), dengan durasi pembedahan < 2 jam (100%). Penggunaan antibiotika yang tepat atau rasional (kriteria 0) adalah 0%. Kesesuaian dosis, rute, dan frekuensi antibiotik berdasarkan DIH edisi 17 adalah 100%.Kata kunci:Antibiotika,Bedah caesar, Gyssen, Profilaksis, RasionalUsage Patterns and Qualitative Evaluation of Antibiotics Prophylaxis of Caesarean Section Patients in RSUD Kraton PekalonganAbstractCesarean section is one of the ways of handling labor which is at risk of infection. This reasearch is aimed to determine the qualitative evaluation and pattern of prophylaxis antibiotic use in fracture surgery patients retrospectively. The evaluation based Gyssen’s cathegory method by the Ministry of Health Republic Indonesia in 2011 concerning General Gudelines for antibotic use in terms of indication accuracy, selection accuracy based on effectiveness, toxicity, price, interval, route and time of antibiotic administration. The use pattern of data and qualitative evaluation are taken from medical record with total sample was 30 patients who met the inclusion criteria. Inclusion criteria which was used is medical record patient from Central Surgery Installation that was complete and clearly legible in period of July 2017. The exclusion criteria which was used  patient with death status after surgery and moved to other hospitals. Analysis of the antibiotics accuracy selection with percentage based on the guideline, while the dosage analysis, frequency, and duration of administration was based on the 17th edition of  the Drug Information Handbook. The results showed that the age of caesarean section patients was most in the range of 20 - 35 years (77%), the use of antibiotics prophylaxis was (100%) of ceftriaxone with prophylaxis antibiotic use 2 hours before incision (100%). The use of appropriate or rational antibiotic (0) was 0%.The suitability of the dose, route and frequency of antibiotics based on DIH edition 17 was 100%. Keywords: Antibiotic, Caesarean Section,Gyssens, Prophylaxis, Rational
PESAN DAKWAH DALAM ADAT PEUTRON ANEUK Diana, Nur; Nurjana, Nurjanah
AL MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Volume 11 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/amj-kpi.v0i0.1495

Abstract

Custom and Islamic law in Aceh society are two components that can not be separated. Both are likened to two sides of a coin so that in every order of life Aceh society’s life will always be based on Sharia law, including in terms of customary practices. Peutron aneuk custom is one of the customs that is still very common in Aceh, but actually this tradition has no proposition regarding the implementation of either in the Al-Qur’an or Al-Hadith. So the purpose of this study is to find out if there are any da'wah messages contained in it. This research is qualitative-descriptive with content analysis method and applied Saussure semiotic theory. The data has been collected through observation, interviews and documentation. The results showed that harmonization between custom and Islam in Aceh society had developed in various aspects of human life. Although there is no detailed Islamic proporsition in peutron aneuk’s tradition, but in every procession still contains of Islamic sharia values. There are many preaching messages contained in both of the hablumminallah worship and hablumminannas.
FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK NELAYAN (Studi di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka) Diana, Nur; Hos, Jamaluddin; Jabar, Aryuni Salpiana
SOCIETAL Vol 8, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab putus sekolah pada anak nelayan di desa terapung kecamatan mawasangka kabupaten buton tengah.Dalam penelitian ini diambil 14 informan.Dipilih karena benar-benar dianggap dapat memberikan informasi sesuai dengan penelitian.Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data dengan pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab putus sekolah pada anak nelayan memilki dua faktor internal dan faktor eksternal.Pada faktor internal yakni kurangnya minat, anak nelayan yang kurang tertarik pada sekolah dimana anak lebih memilih melaut dan kurangnya perhatian keluarga, akibat kesibukan orang tua anak merasa tidak diperhatikan dan membuat malas dan akhirnya putus sekolah. Sedangkan faktor eksternal yakni ekonomi lemah, dimana pendapatan atau penghasilan orang tua yang tidak seberapa yang hanya bisa memenuhi kebutuhan hari-hari, pengaruh lingkungan teman sebaya membuat anak terpengaruh dimana linkungan tersebut banyak anak tidak sekolah karena telah mengalami putus sekolah.