Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Karang Taruna Satya Dharma Bhakti Desa Mainan Melalui Pembuatan dan Pemasaran Pot Tanaman Hias Siti Lady Havivi; Budi Santoso; Nopriawan Mahriadi
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15026.5 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v4i2.10343

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan ejawantah peran perguruan tinggi dalam upaya untuk memampukan masyarakat Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, Banyuasin melalui pemanfaatan dan optimalisasi potensi sosial, ekonomi, dan budaya yang dimiliki secara mandiri. Berdasarkan observasi dan diskusi terarah dengan pemangku kepentingan, mitra pengabdi yang ditunjuk adalalah Karang Taruna Satya Dharma Bhakti dengan kegiatan utama berupa pengembangan kewirausahaan pembuatan pot tanaman hias berbahan dasar kain atau ambal bekas. Pemilihan ini berdasarkan fakta bahwa saat ini tanaman hias menjadi kesukaan baru masyarakat Indonesia sehingga kebutuhan alat pendukung seperti pot semakin meningkat.  Produk pos tanaman hias ini kemudian dipasarkan melalui media sosial Facebook, Instagram, dan twitter untuk  memperluas jangkauan pemasaran dan kesadaran produk pembeli. Kegiatan pengabdian ini memberikan tambahan energi bagi pegiat kewirausahaan Karang Taruna Satya Dharma Bhakti karena mendapatkan pengetahuan untuk desain baru  dan penjualan yang semakin menjanjikan.Kata kunci : pemberdayaan, pot hias, pemasaran digital
Is Hizb ut-Tahrir Indonesia Part of Islamic Revival? Budi Santoso; Dian Wardiana Sjuchro
Komunikator Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jkm.111021

Abstract

This paper is an  attempt to academically define Hizb ut Tahrir Indonesia's characteristics before its revocation. Although the Indonesian regime has officially disbanded this transnational organization in July 2017, its existence remains stimulating to discuss.  Hizb ut-Tahrir Indonesia's primary objective is to implement Islamic laws in total, which can only be accomplished within a superstate called al-Khilafah al-Islamiyah (Islamic Caliphate) led by a Khalifah (Caliph). Its followers believe that Islam will revive under the caliphate.  In Indonesia, Hizb ut-Tahrir actively criticized the government's policies through its articles,  preachings, and street rallies. The ideas were conveyed not only through direct campaigning but also via its internal media.  We argue, based on this study,  that HTI is part of  Islamic revival that wants to change the social-political structures through the re-creation of the caliphate by conducting intensive da'wa with nonviolent activities, as well as war of ideas as the strategy.
PENDAMPINGAN PEMASARAN DAN PENJUALAN PRODUK ANYAMAN RUMBAI UMKM RUMPUN MAS, DESA SIDANG EMAS, KABUPATEN BANYUASIN Dita Mayreista; Budi Santoso; Lishapsari Prihatini
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.857 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1152

Abstract

Rumbai adalah jenis tanaman air yang banyak tumbuh di wilayah Desa Sidang Emas, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Tanaman ini lazimnya digunakan sebagai bahan dasar produk anyaman seperti atap, tikar, bakul, dan tas. Namun ternyata, para perajin Desa Sidang Emas yang tergabung dalam UMKM Rumpun Mas belum mendapatkan manfaat ekonomi lebih dari produk yang dihasilkan. Hasil dari observasi dan diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi oleh perajin dan UMKM Rumpun Mas terletak pada terbatasnya diversifikasi produk dan metode pemasaran serta penjualan yang pasif. Berdasarkan hal tersebut, maka tim pengabdian melakukan kegiatan pendampingan untuk meningkatkan inovasi produk termasuk pembuatan dan maksimalisasi media sosial dan aplikasi e-commerce. Pemilihan media sosial dan aplikasi e-commerce sebagai metode pemasaran dan penjualan berdasarkan pada realitas pertumbuhan media internet dan kuantitas pengguna yang semakin tinggi sehingga potensi untuk mempromosikan produk anyaman rumbai semakin luas. Pengabdian yang dilakukan menunjukkan bahwa perajin mendapatkan pengetahuan baru terkait jenis dan model anyaman serta metode pemasaran. Satu produk baru yang dibuat adalah topi wisuda. Kemudian, selain tetap melaksanakan penjualan langsung, perajin dapat mempromosikan dan memasarkan produk mereka melalui media sosial Facebook dan Instagram serta beberapa aplikasi e-commerce. Dengan demikian, diharapkan penjualan produk anyaman para perajin dan UMKM Rumpun Mas semakin meningkat sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyakarat Desa Sidang Emas pada umumnya
Upaya penguatan ketahanan sosial budaya masyarakat melalui literasi digital Budi Santoso; Arif Ardiansyah; Indah Pusnita; Siti Lady Havivi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 3 (2022): In progress (November)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15122

Abstract

Pengguna internet di Indonesia selalu meningkat, terlebih lagi selama masa pandemi COVID-19, di mana rutinitas pekerjaan dan pembelajaran banyak dilakukan secara dalam jaringan. Akses ke berbagai konten digital semakin tinggi sementara tidak semuanya mengandung muatan positif. Dengan demikian, literasi digital menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan dari kegiatan literasi digital ini adalah sebagai upaya nyata untuk memperkuat ketahanan sosial budaya masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga di Lorong Mari, Kelurahan Talang Bubuk, Palembang. Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan sosial dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD) yang mengedepankan keterlibatan aktif masyarakat.  Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat literasi digital ibu rumah tangga di Kelurahan Talang Bubuk cenderung rendah sehingga memang diperlukan pelatihan literasi.Simpulan yang diperoleh dari hasil evaluasi adalah, pertama, ketahanan sosial budaya seolah terabaikan dalam konteks atau situasi saat ini. Kedua, literasi digital diperlukan sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan sosial budaya di tengah masyarakat, utamanya di masa pandemi. Ketiga, literasi merupakan aktivitas yang membutuhkan proses berkelanjutan dan keterlibatan masyarakat serta pemangku kepentingan lain. Keempat, perlu adanya instrumen pengukuran literasi digital yang valid dan reliabel sebagai standar acuan umum. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan kegiatan literasi lanjutan secara berkala dengan tujuan mendirikan Kampung Literasi.
Upaya penguatan ketahanan sosial budaya masyarakat melalui literasi digital Budi Santoso; Arif Ardiansyah; Indah Pusnita; Siti Lady Havivi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15122

Abstract

Pengguna internet di Indonesia selalu meningkat, terlebih lagi selama masa pandemi COVID-19, di mana rutinitas pekerjaan dan pembelajaran banyak dilakukan secara dalam jaringan. Akses ke berbagai konten digital semakin tinggi sementara tidak semuanya mengandung muatan positif. Dengan demikian, literasi digital menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan dari kegiatan literasi digital ini adalah sebagai upaya nyata untuk memperkuat ketahanan sosial budaya masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga di Lorong Mari, Kelurahan Talang Bubuk, Palembang. Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan sosial dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD) yang mengedepankan keterlibatan aktif masyarakat.  Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat literasi digital ibu rumah tangga di Kelurahan Talang Bubuk cenderung rendah sehingga memang diperlukan pelatihan literasi.Simpulan yang diperoleh dari hasil evaluasi adalah, pertama, ketahanan sosial budaya seolah terabaikan dalam konteks atau situasi saat ini. Kedua, literasi digital diperlukan sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan sosial budaya di tengah masyarakat, utamanya di masa pandemi. Ketiga, literasi merupakan aktivitas yang membutuhkan proses berkelanjutan dan keterlibatan masyarakat serta pemangku kepentingan lain. Keempat, perlu adanya instrumen pengukuran literasi digital yang valid dan reliabel sebagai standar acuan umum. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan kegiatan literasi lanjutan secara berkala dengan tujuan mendirikan Kampung Literasi.