Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Furqan pada Dual System Processing dalam Pengambilan Keputusan Ricca Angreini Munthe; Yuli Widiningsih; Indah Puji Ratnani
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 3 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v2i3.14083

Abstract

Kemampuan untuk membedakan yang baik dan buruk di dalam Islam disebut furqan. Dalam istilah umum kemampuan ini juga dianggap sebagai kemampuan penalaran moral. Furqan merupakan sifat yang mengontrol kecerdasan dengan cara yang benar. Seorang muslim mempercayai bahwa orang dengan kecerdasan tinggi selalu melibatkan Al-Qur'an dalam berpikir, bertindak dan berperilaku secara mulia dengan karakter yang didasarkan pada kebenaran sejati dari Allah. Lebih jauh lagi, furqan juga dianggap sebagai intuisi terhadap kebenaran.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna dan karakteristik furqan serta bagaimana pengalaman orang menggunakan furqan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini merupakan bentuk studi awal. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka. Analisis didasarkan pada telaah ilmiah dari teori-teori mengenai dual system processing dan telaah mengenai furqan. Dari hasil penelaahan teori dan kajian pustaka yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan penjelasan bahwa istilah furqan lebih dekat dengan penalaran moral. Keduanya mengacu pada kemampuan untuk membedakan antara benar atau salah, tetapi furqan mengarah secara langsung ke intuisi untuk membedakan benar atau salah. Penalaran moral melibatkan pemikiran rasional, sedangkan furqan melibatkan intuisi. Dari penelitian studi pustaka ini diperoleh kesimpulan bahwa ketika seseorang memiliki karakter furqan di dalam dirinya, maka ia cenderung menggunakan sistem pertama dalam dual system processing ketika ia mengambil keputusan. Meskipun sistem pertama dalam dual system processing memiliki potensi bias yang sangat tinggi, namun kehadiran karakter furqan di dalam diri seseorang membuatnya mampu untuk mengambil keputusan dengan bijaksana
GAMBARAN KEWARGAAN DIGITAL PADA SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Ricca Angreini Munthe; Raihani Raihani; Harris Simaremare
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 20, No 1 (2021): Marwah
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v20i1.11259

Abstract

ABSTRACTThe rapidly developing digital media has currently been forcing every individual to become a digital citizen. Not exceptionally, students who are at the stage of adolescent development are considered active digital citizens. Research has shown that male students access social media more often than female students. However, it remained unknown how both male and female students in Indonesia develop digital citizenship. This study aims to explore differences in the ability of digital citizenship in two State Islamic High School’s (MAN) students in terms of gender. The study used a mixed method approach sampling 394 students from two madrasah in Bandung. In the quantitative phase, a survey questionnaire was distributed to the sampled students from which six groups of students were selected to participate in the qualitative phase. An FGD was conducted with each of the six groups to understand further their ability in digital citizenship.  The results showed female students’ ability in digital citizenship is higher than male. Both male and female students are strong in the aspect of digital security; but they are weak in digital wellbeing and digital civic engagement respectively. This study hopefully contributes to the curriculum development in MAN by taking into account the differences in order to create more effective digital citizens. Keyword: digital citizenship, male, female
GAMBARAN KEWARGAAN DIGITAL PADA SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER Ricca Angreini Munthe; Raihani Raihani; Harris Simaremare
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 20, No 2 (2021): Marwah
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v20i2.11308

Abstract

ABSTRACTThe rapidly developing digital media has currently been forcing every individual to become a digital citizen. Not exceptionally, students who are at the stage of adolescent development are considered active digital citizens. Research has shown that male students access social media more often than female students. However, it remained unknown how both male and female students in Indonesia develop digital citizenship. This study aims to explore differences in the ability of digital citizenship in two State Islamic High School’s (MAN) students in terms of gender. The study used a mixed method approach sampling 394 students from two madrasah in Bandung. In the quantitative phase, a survey questionnaire was distributed to the sampled students from which six groups of students were selected to participate in the qualitative phase. An FGD was conducted with each of the six groups to understand further their ability in digital citizenship.  The results showed female students’ ability in digital citizenship is higher than male. Both male and female students are strong in the aspect of digital security; but they are weak in digital wellbeing and digital civic engagement respectively. This study hopefully contributes to the curriculum development in MAN by taking into account the differences in order to create more effective digital citizens. Keyword: digital citizenship, male, female
Pelatihan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru PAUD melalui Model Konstruktivisme Ricca Angreini Munthe; Masyhuri Masyhuri; Indah Puji Ratnani
MENARA RIAU Vol 15, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.592 KB) | DOI: 10.24014/menara.v15i1.13242

Abstract

Pentingnya mengidentifikasi kebutuhan khusus yang dimiliki oleh anak menjadi perhatian karena akan berdampak terhadap pemilihan dan keberhasilan program Pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK). Adanya komorbiditas dalam setiap klasifikasi kebutuhan khusus menjadi permasalahan sehingga guru harus diberi pengetahuan mengenai berbagaimacam klasifikasi anak berkebutuhan khusus, ciri-cirinya dan pendidikannya. Klasifikasi anak berkebutuhan khusus sangat banyak. Namun, dalam pengabdian ini kami memfokuskan pada beberapa klasifikasi saja yaitu autis, ADHD, dan disleksia. Pengabdi memberikan pengetahuan tersebut kepada guru PAUD di Kecamatan Bangkinang Kota dengan melakukan pretest dan posttest untuk mengukur keefektifan pelatihan ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata nilai pretest adalah 3,36 dan hasil post test adalah 5,52 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai pengetahuan guru tentang anak berkebutuhan khusus pada saat pretest dan posttest. Artinya, pelatihan ini efektif untuk meningkatkan pemahaman guru PAUD mengenai anak berkebutuhan khusus.