Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Effect of Socio-Economic Changes in the Community on the Value and Face of Traditional Village Houses (Case Study: Tenganan Village, Karangasem Regency, Bali Province) Verza Dillano Gharata; Widi Dwi Satria; Maqbul Kamaruddin
JURNAL ARSITEKTUR Vol 12, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v12i1.2043

Abstract

Tenganan Pegringsingan Village is located in the east of the island of Bali, especially in the Manggis District, Karangasem Regency. The Tenganan Pegringsingan Traditional Village is included in one of the "Bali Aga" or "Bali Mountains" villages located in Karangasem Regency. Tenganan Village has abundant cultural tourism and natural tourism. Since it was designated as a cultural tourism destination by the local government, there have been socio-economic changes for the people of Tenganan Village. These socio-economic changes have an impact on the values and faces of traditional village houses. Direct field observations, in-depth interviews, and spatial mapping of traditional houses were carried out in this study. Tourist destinations are so that they can be used as learning or input for Bali tourism villages in responding to tourism developments.
Perancangan Interior Kafe Dengan Konsep Arsitektur Tionghoa Palembang Widi Dwi Satria; Antusias Nurzukhrufa; Verza Dillano Gharata
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i2.1889

Abstract

Perkembangan bisnis di dunia food and Baverages mengalami peningkatan yang cukup pesat khususnya pada bidang kafe & restaurant. Fenomena ini banyak di temui baik dikota besar maupun di kota kecil yang mana mulai bermunculan suatu tempat makan dengan konsep yang lebih kekinian dan terkonsep dengan tujuan lebih menyasar pada anak muda. Stamps Kafe adalah salah satu kafe baru di kota Palembang bergerak di bidang kuliner dengan fokus pada masakan tradisional Palembang. Stamps kafe juga menyediakan mini bar sebagai tempat bagi pecinta kopi untuk menikmati racikan kopi tradisional. Unsur yang akan diterapkan pada kafe ini adalah unsur Tionghoa Palembang yang dikemas dengan konsep yang lebih modern dan kekinian dengan tujuan menampilkan nuansa klasik dan modern yang dibalut oleh tema Tionghoa Palembang menjadi satu kesatuan yang seimbang. Hasil dari penelitian ini berupa gambar rancangan interior kafe secara umum, 3D desain dan Video Animasi Suasana interior didesain dengan dengan didominasi warna cerah dan penataan aksesoris yang didasari pada ciri khas rumah masyarakat Tionghoa Palembang. Dengan interior kafe bertema arsitektur Tionghoa Palembang diharapkan dapat memberikan nilai jual tersendiri dimana interior kafe merupakan salah satu daya tarik yang memiliki nilai komersil tersendiri yang mana dapat memberikan keuntungan pada pemilik kafe. 
TRANSFORMASI FISIK DAN BUDAYA KAWASAN PULO BRAYAN, KOTA MEDAN Amelia Tri Widya; Muhammad Abdul Soleh; Widi Dwi Satria
MODUL Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.1.2022.1-12

Abstract

Perkembangan kota di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial, ekonomi, dan politik, tak terkecuali Medan sebagai salah satu kota terbesar. Awal perkembangan Kota Medan dipengaruhi oleh keputusan politik Belanda. Ekspansi terhadap lahan perkebunan oleh Belanda berpengaruh besar pada bentuk struktur kota dan perkampungan warga, salah satunya yaitu Pulo Brayan. Penelitian empiris ini bertujuan untuk mengungkap transformasi fisik dan budaya pada kawasan bersejarah Pulo Brayan, Kota Medan. Penelitian yang dilakukan fokus pada transformasi major arteries (jalan utama), roads (jalan), dan buildings elements (elemen bangunan). Analisis dilakukan secara kualitatif berbasis pada kajian literatur, survei lapangan, dan penelusuran melalui citra satelit. Peneliti menemukan bahwa transformasi jaringan jalan yang terdiri atas “major arteries” (jalan utama) dan “roads” (jalan) dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan kawasan yang dinamis seperti kemacetan lalu lintas dan kebutuhan perumahan. Sementara itu, transformasi bangunan bergantung pada status kepemilikkan (milik atau perusahaan). Minimnya regulasi yang mengatur tentang perlindungan bangunan juga diyakini sebagai faktor keterawatan bangunan tersebut. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan pengembangan kawasan Pulo Brayan sebagai kawasan cagar budaya Kota Medan dengan memahami sejarah dan perkembangan kawasan dari masa ke masa.
Strategi Pemasaran Pengembang Perumahan Saat Pandemi Covid-19 di Kota Bandar Lampung Antusias Nurzukhrufa; Widi Dwi Satria; Meylita Kusuma Dewi
Jurnal Maksipreneur Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Proklamasi 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jmp.v12i1.882

Abstract

Lampung is in the top ten lowest positive cases of Covid-19 in Indonesia from June 2020. Even so, the Covid-19 pandemic still affects people's interest in buying a house. Amid the pressure of the pandemic, real estate developers must be able to maintain their business continuity through a good marketing strategy. The study aims to determine the marketing strategies carried out by housing developers during the Covid-19 pandemic in Sukarame, Bandar Lampung. The research method used is qualitative with descriptive analysis techniques. Four aspects of the marketing mix theory, namely product, price, promotion, and place, are used as variables in the study. Of the four aspects, only product aspects are not affected by pandemic conditions. Developers are still using the same marketing strategies as before the pandemic. Even so, developers are still carrying out new marketing strategies through online media to get consumers during the Covid-19 pandemic.
Penerapan Konsep Arsitektur Industrial pada Bangunan Masjid Jami Al Hurriyah Jakarta Selatan Widi Dwi Satria
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 3, No 3 (2022)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v3i3.7075

Abstract

Masjid merupakan bangunan tempat beribadah bagi umat muslim yang tersebar di seluruh dunia. Bangunan masjid sangat banyak di temui di Indonesia karena mayoritas penduduknya yang beragama muslim. Keberadaan masjid di indonesia tak lepas dari ciri khas arsitektur yang unik dan beragam. Berbagai macam konsep arsitektur diterapkan pada desain masjid untuk menciptakan bangunan yang berkualitas. Konsep arsitektur yang baik akan menciptakan pengalaman arsitektur yang mengesankan. Masjid di indonesia identik dengan permainan ornamen, kaligrafi, atap kubah, serta warna yang terang. Masjid Jami Al Hurriyah merupakan masjid di indonesia yang menerapkan konsep unik dan berbeda yakni konsep arsitektur industrial. konsep arsitektur industrial sangat mengedepankan fungsional dan kejujuran penggunaan material. Konsep arsitektur industrial sendiri muncul pada era modern seiring dengan banyaknya bekas pabrik di tahun tersebut yang sudah tidak produktif dan terbengkalai kemudian difungsikan kembali tanpa merubah keaslian nya. Masjid Jami Al Hurriyah memiliki pendekatan yang unik dengan memberi pengalaman bentuk, ruang dan suasana yang berbeda dengan masjid lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan mempelajari penerapan arsitektur industrial pada bangunan masjid. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi terkait sudut pandang baru pada perancangan masjid. Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini berupa penerapan elemen khas arsitektur industrial yang terlihat pada eksterior maupun interior masjid.
TINJAUAN KONSTRUKSI BANGUNAN RUMAH TINGGI DI KAMPUNG ARAB AL-MUNAWAR PALEMBANG Widi Dwi Satria
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 9 No 2 (2022): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v9i2a4

Abstract

Indonesia is a country that has traditional houses in almost every province. The architecture of traditional houses in Indonesia is identical to houses that use local materials obtained from the natural surroundings. The durability of the structure and construction of traditional houses is an essential concern, considering the materials used are constantly being consumed by the times. Rumah Tinggi is part of the typical Palembang pyramid house with the use of materials that are dominated by wood. Rumah Tinggi still survives today during the progress of the times. The review of high-rise construction is interesting to study considering the age of the building is more than 250 years, with occupants from the 7th generation. The research is located in the Arabian village of Al-Munawar, Palembang, with the object of Rumah Tinggi. The method used is qualitative with an observation and interview approach. This study aims to identify the existence of traditional houses called high houses against the development of the times. The study results show that using wood materials still dominates the structure and construction of Rumah Tinggi. Rumah Tinggi still survives to this day. Residents of the house still apply building maintenance by replacing damaged wood components and paint to rejuvenate the atmosphere of Rumah Tinggi. Adjustments in high houses do not fade the authenticity and characteristics of Rumah Tinggi.
Factors in Selecting Rental Housing Based on ITERA Student Preferences Widi Dwi Satria; Roland Tika Elsandi; Yayu Yuningsih
International Journal of Architecture and Urbanism Vol. 7 No. 1 (2023): International Journal of Architecture and Urbanism
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.27 KB) | DOI: 10.32734/ijau.v7i1.11685

Abstract

The development of higher education institutions in Indonesia is increasing rapidly, one of which is at the Sumatran Institute of Technology or ITERA. One of ITERA’s significant developments is the increase in the number of students. The increasing number of ITERA students certainly impacts increasing the need for supporting facilities around the ITERA campus. One of them is the increasing number of housing needs, in this case, rental housing. Because not a few ITERA students come from outside Lampung Province, rental housing is vital in the ITERA area. The rental housing around the ITERA campus has its type and criteria, so ITERA students have different preferences in choosing rental housing. This study aims to find out what factors are why ITERA students choose rental housing. Research data was collected through a survey process through online questionnaires using a mix-method method, namely a mixture of qualitative and quantitative methods. Meanwhile, data analysis uses content analysis and distribution analysis methods. The research results show a tendency for specific reasons toward the preference for choosing rental housing. ITERA students tend to choose boarding houses for privacy reasons, House in multiple occupation for facilities, and dormitory types for financing reasons. In general, ITERA students tend to choose rental housing for financial reasons.
Kenyamanan Sirkulasi Bangunan Kampus Berdasarkan Persepsi Pengguna (Studi Kasus Gedung E ITERA) Widi Dwi Satria; Puspita Sari Sinaga; Yoga Hadi Wibowo
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v4i2.8428

Abstract

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) merupakan salah satu institut teknologi yang berada di Pulau Sumatera. ITERA haruslah menyediakan fasilitas gedung yang memadai untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Salah satu gedung perkuliahan yang disediakan oleh ITERA yakni Gedung E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap kenyamanan sirkulasi Gedung E ITERA. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan observasi dan penilaian kuesioner terhadap 50 responden dengan tujuan untuk memperdalam analisa yang dilakukan antara kondisi lapangan dengan persepsi pengguna terhadap suatu fenomena yang terjadi secara apa adanya. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 50% sirkulasi pada area ruang dalam Gedung E ITERA masih dapat dikategorikan nyaman. Adapun berdasarkan hasil kusesioner tentang kelayakan, kesesuaian, kenyamanan, kebisingan, dan keamanan gedung E menunjujukkan hasil yang masih dirasakan nyaman oleh penghuni. Beberapa hal yang masih dirasa kurang oleh pengguna Gedung E adalah tingkat kesesuaian ruang kelas yang dinilai kurang oleh pengguna.
Budaya Pepadun dan Saibatin dalam Rencana Pengembangan Taman di Kota Bandar Lampung Eduwin Eko Franjaya; Rabita Akbari Sitompul; Widi Dwi Satria; PG Wisnu Wijaya; Rein Susinda Hesty
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.40539

Abstract

Pengembangan taman saat ini begitu masif di Indonesia. Namun, pengembangan tersebut baru dari segi kuantitas, belum banyak di kualitas dan identitas. Banyak taman yang mengadopsi desain, bentukan, dan nilai-nilai dari taman yang sudah ada di daerah lain bahkan di luar negeri. Padahal, Indonesia dengan suku bangsa yang besar memiliki kekayaan budaya lokal yang dapat menjadi keunikan dan identitas tersendiri dalam pengembangan taman di wilayah Indonesia, termasuk Budaya Pepadun dan Saibatin di Lampung. Pepadun dan Saibatin merupakan dua kelompok masyarakat adat di Lampung yang memiliki beberapa motif dan unsur budaya yang berbeda. Masyarakat adat Pepadun juga cenderung mendiami area daratan sedangkan Masyarakat adat Saibatin cenderung tinggal di area pesisir Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dan rencana pengembangan taman di Kota Bandar Lampung berdasarkan area geografis dan unsur penciri masyarakat adat lampung Pepadun dan Saibatin. Metode penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif melalui kajian data sejarah-budaya dan observasi lapang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peninggalan budaya masyarakat adat Lampung berupa motif dan unsur identitas budaya lainnya dapat diintegrasikan dan diterapkan dengan rencana pengembangan taman. Peta geografis masyarakat adat Lampung di Kota Bandar Lampung menjadi salah satu penemuan dari penelitian ini.
TIPOLOGI HUNIAN MAHASISWA DI SEKITAR KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Widi Dwi Satria; Maqbul Kamaruddin; Antusias Nurzukhrufa
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 1 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i1.3693

Abstract

Hunian sewa merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan mahasiswa selama menempuh pendidikan di suatu perguruan tinggi atau universitas, khususnya yang berasal dari luar daerah tempat Universitas nya berada. Pada beberapa kampus di indonesia biasanya menyediakan fasilitas hunian sewa untuk mengakomodasi Kebutuhan ini berupa asrama atau rumah susun. Namun, dikarenakan jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan kapasitas hunian yang disediakan kampus maka mahasiswa harus mencari alternatif hunian lain yang berada di luar lingkungan kampus. Terbatasnya hunian mahasiswa yang disediakan oleh pihak Universitas menyebabkan muncul sektor swasta yang menyediakan hunian mahasiswa dengan beragam jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi hunian mahasiswa di sekitar kampus Institut Teknologi Sumatera. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan, menganalisa serta menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan tipologi hunian mahasiswa di sekitar kawasan Institut Teknologi Sumatera. Setelah melakukan identifikasi dan analisis diketahui bahwa hunian mahasiswa di sekitar kampus Institut Teknologi Sumatera memiliki berbagai jenis tipologi hunian. berdasarkan bentuk bangunan dibedakan menjadi 3 yaitu, rumah bedeng, rumah sewa, dam kost. Ketinggian bangunan hunian sewa terdiri dari 1-2 lantai. Sirkulasi horizontal hunian dibedakan menjadi 2 yaitu single loaded corridor dan double loaded corridor. Sirkulasi vertikal hunian menggunakan tangga sebagai sistem transportasi. Hunian berdasarkan gender terbagi menjadi 3 tipe yakni hunian wanita, hunian pria dan hunian campuran. Dari hasil analisa rekomendasi yang dapat diusulkan adalah perlu adanya koordinasi antara pihak Universitas dengan pihak swasta agar perkembangan hunian mahasiswa dapat terkontrol serta dapat mengakomodasi segala kebutuhan mahasiswa meliputi semua kalangan.