Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Museum Lampung Landasan Konseptual Perencanaan dan Perencangan Museum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual Anisa Sutra Dewangga; Ardiansyah Ardiansyah; Diana Lisa
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v8i2.1103

Abstract

Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Provinsi Lampung inidibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1964 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1964. Secarageografis Lampung termasuk provinsi yang strategis, karena letaknya yang strategis Lampung dijadikan salahsatu daerah tujuan transmigrasi di Indonesia. Lampung memiliki keunikan, ciri khas dan budaya yang berbedadari provinsi lain. Agar kekayaan budaya Lampung tetap terjaga maka hasil kekayaan budaya Lampung harusdilestarikan di Museum. Museum merupakan lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan danpemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjangupaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun1995).Museum Lampung merupakan salah satu museum negeri yang berlokasi di jalan H. Zainal Abidin PagarAlam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung. Museum Lampung menyajikan berbagai koleksi zamanprasejarah dan masa sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno, diantaranya geologi, biologi, etnografi,arkeologi, koleksi bersejarah, numismitik/heraldik, philological, ceramological, seni dan teknologi.Adapun sasaran yang ingin dicakup adalah perencanaan Museum Lampung adalah memberikan gagasanMuseum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai denganbidang konteks dalam arsitektur dapat berhubungan dengan site dari lingkungan, kondisi bangunan sekitar,masyarakat, budaya, area, dan material di daerah setempat. Untuk menghidupkan dan memiliki daya tarikkarena nilai wisata masyarakat yang kurang apresiasi terhadap museum