Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Desain Ekologis Pada Zonasi Taman Tematik Bambu Di Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera Rizka Nabilah; Yeni Rahayu; Tegar Wahyu Akbar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.451 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i2.1340

Abstract

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) direncanakan memiliki taman tematik bambu. Perancangan taman tersebut membutuhkan analisis dari perspektif sains dan sosial yang saling berhubungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep desain ekologis taman tematik bambu di Kebun Raya ITERA berdasarkan persepsi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode concurrent triangulation strategy atau strategi campuran (data kuantitatif dan kualitatif). Tahapan pertama, penyebaran kuesioner pada 120 responden  dengan cara purposive sampling atau pengambilan sampel terpilih. Tahapan kedua, dilakukan dengan cara sintesis konsep desain ekologis dari data persepsi masyarakat dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat, yaitu 95,1% responden mengetahui bahwa bambu memiliki nilai estetika yang bagus, 40,8% responden menyebutkan fungsi paling penting dari bambu adalah mencegah erosi dan pengikisan permukaan tanah. Persepsi masyarakat terhadap pola taman tematik bambu yaitu 49,5% yang dominan terhadap pola taman gabungan geometris dan organik. Zona taman tematik yang menjadi pilihan prioritas responden adalah 62,1% zona penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, disusul perolehan 39,8% zona estetika bambu. Konsep desain taman ekologis dari presepsi responden adalah 55,4% penggunaan sistem daur ulang (reduce, reuse, dan recycle). Konsep desain yang diimplementasikan di dalam taman tematik bambu adalah dengan konsep biomimetika dengan mengambil inspirasi dari alam yaitu bentuk batang bambu dan percabangannya agar pola khas taman tematik bambu muncul. Pengembangan konsep diwujudkan ke dalam tiga ruang, yaitu penerimaan, pemanfaatan, dan ruang pendukung. Selain itu, aplikasi desain ekologis dalam taman fokus pada berbagai aspek yaitu efisiensi air, konservasi tanah dan air, pengelolaan limbah, keanekaragaman bambu lokal, preservasi budaya masyarakat bersama bambu. Luaran dari penelitian ini adalah rencana zonasi.
BAMBOOS OF THE BATU PUTU BIODIVERSITY PARK LAMPUNG Yeni Rahayu
Bioma Vol 16 No 1 (2020): Bioma
Publisher : Biologi UNJ Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Bioma16(1).2

Abstract

Sumatra has a high diversity of bamboo (around 80 species of bamboo, and an unfinished record) in Indonesia. Lampung is one of the regions in Sumatra that has a great number of bamboo species and the endemic bamboos that has not been studied. The Batu Putu Biodiversity Park is an area designed by the local government to become Bamboo Education Tourism Center. Within a few years, the Batu Putu Biodiversity Park ecosystem can be changed effects a tourism activity. The exploratory study has been done to discover the bamboo species that originally grew in the Batu Putu Biodiversity Park, Lampung - Sumatra. The data that has been obtained from this study is important as a part of bamboo diversity data in Lampung, and Sumatra generally. Besides, it gave information about bamboo species that suitable to grow on the rocky soils. The result showed four genera, consisting of five species, namely Dendrocalamus asper, Gigantochloa atroviolacea, G. hasskarliana, Schizostachyum zollingeri, and Dinochloa sp. The last species is a candidate for a new record of Sumatran climbing bamboos, even new species candidates that we can not decide yet due to lack of samples and some particular conditions.