Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS PREFERENSI VISUAL LANSKAP PLANTING SCREEN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN Nabilah, Rizka
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.11295

Abstract

Preferensi visual digunakan untuk menentukan alternatif desain fisik. Hal tersbut berfungsi saat perencanaan dan desain bangunan. Metode penelitian yang digunakan dengan Scenic Beauty Estimation (SBE) pada empat montase gambar yang dibuat. Penilaian SBE dilakukan pada 30 mahasiswa arsitektur lanskap. Hasil menunjukkan desain planting screen yang menjadi preferensi responden adalah montase foto kombinasi vegetasi hijau dan berbunga dengan nilai 0,983.  
Analisis Preferensi Visual Lanskap Planting Screen sebagai Elemen dengan Fungsi Estetika di Gedung Perpustakaan Nabilah, Rizka
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2304.599 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.13310

Abstract

Preferensi visual digunakan untuk menentukan alternatif desain fisik dari penilaian pengguna atau manusia sebagai objek. Hal tersbut berfungsi saat perencanaan dan desain bangunan, untuk menentukan desain yang sesuai. Kasus perencanaan dan desain hanya dinilai dari persepsi dan preferensi desainer tanpa melihat kebutuhan pengguna dan preferansi pengguna. Dengan demikian, perlu adanya tahapan dalam menganalisis preferensi pengguna pada tampilan fisik bangunan. Metode penelitian yang berkaitan dengan penilaian visual dalam analisis lanskap adalah menggunakan Scenic Beauty Estimation (SBE). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemilihan empat montase gambar yang dibuat. Penilaian SBE dilakukan pada 30 mahasiswa arsitektur lanskap. Hasil menunjukkan desain planting screen yang menjadi preferensi responden adalah montase foto kombinasi vegetasi hijau dan berbunga dengan nilai 0,983.
MODEL LANSKAP PERMAKULTURA KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN BERGIZI MAHASISWA ASRAMA IPB Rizka Nabilah; Wahju Qamara Mugnisjah; Andi Gunawan
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v9i2.18375

Abstract

The food quality is determined by the food system, from the food production process, food distribution to food consumption. The production process is related to the agricultural landscape planning. That is the most important step to contribute the production results. Yet, basic knowledge about its benefits values for increasing the potential production are unknown, hence people usually ignore this step planning. Bogor Agricultural University (IPB) as the center of excellence of agricultural science and technology can be a potential sample for application of agricultural planning for production. Thus, the concept of permaculture, which is linked by agricultural productivity based on socio-economic, and ecological has a big chance to be applied. The general objectives of this research were to compose permaculture landscape model and for supply nutritious food needs IPB’s dormitory students. The research surveyed bio-physics potency in Cikabayan campus experimental sites. These estimations are really useful for site analysis of model of permaculture. Result showed the nutritious food needs ingredients for IPB’s dormitory students is 2 299.14 tons from source of plant foods and 406.35 tons from source of animal food which is divided into 18 commodities. The results of agricultural planning with the permaculture landscape model at Cikabayan experimental sites. Results showed that there is a potential production corn 28.43 tons, spinach 10.89 tons, tomato 22.348 tons, kale 6.54 tons, bean 16.44 tons, celery 3.92 tons,and  spring onion 5.6 tons. Totally production to supply food needs plant about 94.168 tons. These productions results from Cikabayan experimental sites can supply about food needs plant resources 4.09% for IPB’s dormitory students. This approach could be used by local campus institution to created food self-sufficiency from the assets of land.
Analisis Pesepsi dan Preferensi di Embung A Sebagai Komponen Pengelolaan Embung di Institut Teknologi Sumatera Rizka Nabilah; Rian Adetiya Pratiwi; Cipta Vidyana
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v11i2.28146

Abstract

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) has artificial lake reservoirs, it’s called embung. This embung needs landscape management for conservation water resources. Embung which is have functions as a water reserves to anticipate in the dry season and problem run off in the rainy season. Embung A ITERA has a plan and design. So, it is important for the next activity, which is the management landscape of embung. This management process is related to the coordination concepts of the embung landscape, visitors and policy makers in ITERA. Embung landscape management is needed as a part of the physical maintenance and ideal maintenance of the embung. The purpose of this study is to compose lake management recommendations as a sustainable blue open space in ITERA. The data obtained perception data on the response of the existing reservoir management. The questionnaire will be directed to find out how visitors care about the management of the embung A ITERA. Statistical data analysis was performed based on Pearson correlation analysis. The results showed 82.2% of visitors understanding of landscape management was related to the policy analysis and perceptions of the embung visitors with a value of 80.6%. From the data showed that the management link with the highest value is maintaining the cleanliness of the embung A ITERA environment which is the perception of visitors with a value of 0.95 (positive).
Konsep Desain Ekologis Pada Zonasi Taman Tematik Bambu Di Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera Rizka Nabilah; Yeni Rahayu; Tegar Wahyu Akbar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.451 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i2.1340

Abstract

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) direncanakan memiliki taman tematik bambu. Perancangan taman tersebut membutuhkan analisis dari perspektif sains dan sosial yang saling berhubungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep desain ekologis taman tematik bambu di Kebun Raya ITERA berdasarkan persepsi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode concurrent triangulation strategy atau strategi campuran (data kuantitatif dan kualitatif). Tahapan pertama, penyebaran kuesioner pada 120 responden  dengan cara purposive sampling atau pengambilan sampel terpilih. Tahapan kedua, dilakukan dengan cara sintesis konsep desain ekologis dari data persepsi masyarakat dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat, yaitu 95,1% responden mengetahui bahwa bambu memiliki nilai estetika yang bagus, 40,8% responden menyebutkan fungsi paling penting dari bambu adalah mencegah erosi dan pengikisan permukaan tanah. Persepsi masyarakat terhadap pola taman tematik bambu yaitu 49,5% yang dominan terhadap pola taman gabungan geometris dan organik. Zona taman tematik yang menjadi pilihan prioritas responden adalah 62,1% zona penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, disusul perolehan 39,8% zona estetika bambu. Konsep desain taman ekologis dari presepsi responden adalah 55,4% penggunaan sistem daur ulang (reduce, reuse, dan recycle). Konsep desain yang diimplementasikan di dalam taman tematik bambu adalah dengan konsep biomimetika dengan mengambil inspirasi dari alam yaitu bentuk batang bambu dan percabangannya agar pola khas taman tematik bambu muncul. Pengembangan konsep diwujudkan ke dalam tiga ruang, yaitu penerimaan, pemanfaatan, dan ruang pendukung. Selain itu, aplikasi desain ekologis dalam taman fokus pada berbagai aspek yaitu efisiensi air, konservasi tanah dan air, pengelolaan limbah, keanekaragaman bambu lokal, preservasi budaya masyarakat bersama bambu. Luaran dari penelitian ini adalah rencana zonasi.
Analisis Preferensi Visual Lanskap Planting Screen sebagai Elemen dengan Fungsi Estetika di Gedung Perpustakaan Rizka Nabilah
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2304.599 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.13310

Abstract

Preferensi visual digunakan untuk menentukan alternatif desain fisik dari penilaian pengguna atau manusia sebagai objek. Hal tersbut berfungsi saat perencanaan dan desain bangunan, untuk menentukan desain yang sesuai. Kasus perencanaan dan desain hanya dinilai dari persepsi dan preferensi desainer tanpa melihat kebutuhan pengguna dan preferansi pengguna. Dengan demikian, perlu adanya tahapan dalam menganalisis preferensi pengguna pada tampilan fisik bangunan. Metode penelitian yang berkaitan dengan penilaian visual dalam analisis lanskap adalah menggunakan Scenic Beauty Estimation (SBE). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemilihan empat montase gambar yang dibuat. Penilaian SBE dilakukan pada 30 mahasiswa arsitektur lanskap. Hasil menunjukkan desain planting screen yang menjadi preferensi responden adalah montase foto kombinasi vegetasi hijau dan berbunga dengan nilai 0,983.
ANALISIS PREFERENSI VISUAL LANSKAP PLANTING SCREEN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN Rizka Nabilah
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.11295

Abstract

Preferensi visual digunakan untuk menentukan alternatif desain fisik. Hal tersbut berfungsi saat perencanaan dan desain bangunan. Metode penelitian yang digunakan dengan Scenic Beauty Estimation (SBE) pada empat montase gambar yang dibuat. Penilaian SBE dilakukan pada 30 mahasiswa arsitektur lanskap. Hasil menunjukkan desain planting screen yang menjadi preferensi responden adalah montase foto kombinasi vegetasi hijau dan berbunga dengan nilai 0,983.  
Kajian signifikansi lanskap permukiman tradisional Pekon Hujung, Lampung Barat Rian Adetiya Pratiwi; Rizka Nabilah; Goldie Melinda Wijayanti
Jurnal Arsitektur Lansekap Vol.7, No.1, April 2021
Publisher : Prodi Arsitektur Pertamanan, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JAL.2021.v07.i01.p12

Abstract

Pekon Hujung is a traditional settlement located in Belalau District, West Lampung Regency and directly adjacent to South Oku, South Sumatra Province that describes the character of the Lampungnese people. The rapid pace of urban development and modernization can shift the cultural values that exist in a traditional settlement and its environment. One of the negative impacts that may arise is the loss of cultural importance in a traditional settlement area. An assessment of the importance or significance of a culture can be carried out as one way of determining an appropriate conservation strategy. This study was conducted to identify and to analyze the key characters that formed Pekon Hujung cultural landscape. The method used in this study is the Cultural Heritage Landscape Assessment (CHLA) which is used to assess the significance or importance of a landscape. The assessment resulted in important value score of 27, which was cllassified as high category of the landscape importance. In general, Pekon Hujung has distinctive character, where the supporting elements, as well as the people still live and carry out the cultural values that have existed since long ago. The Pekon Hujung landscape is a culture that has important values and local wisdom which can still be applied in today's life.
Keanekaragaman dan Tipologi Mangrove di Area Konservasi Pulau Pahawang Provinsi Lampung Rizka Nabilah; Fajar Islam Sitanggang
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.18530

Abstract

 AbstrakPulau Pahawang Provinsi Lampung memiliki area inti mangrove sekitar 30 ha, dengan pembagian area yang berfungsi sebagai area pemanfaatan dan area konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi vegetasi mangrove di area konservasi Pulau Pahawang Provinsi Lampung. Hal tersebut perlu diketahui untuk menggali potensi dan pengelolaan area konservasi yang benar sesuai dengan kondisi alami vegetasi mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei jalur rute 50 m berdasarkan sampel random. Setelah menentukan plot, maka didapatkan data keanekaragaman hayati berupa data nama spesies dan familia. Selanjutnya, dikoleksi data tentang diameter batang, tinggi pohon, jumlah individu, kondisi vegetasi, dan data ligkungan. Data yang didapatkan berupa data keanekaragaman, dominansi relatif, dan data ukuran vegetasi. Area konservasi di Pulau Pahawang memiliki beberapa jenis mangrove, di antaranya Rizophora apiculata, Rizophora mucronata, Rizophora stylosa, Soneratia alba, dan Heritiera littoralis. Data menunjukkan bahwa R. stylosa mendominasi area dengan 18% penutupan serta indeks nilai penting 94,45% pada plot 10 x 10 m.AbstractPahawang Island has a mangrove area about 30 ha, with the devided functions as a utilization area and conservation area. The purpose of this study was to determine the diversity of mangrove vegetation in the Pahawang Island conservation area. This research for mapping potential and proper management of the conservation area in accordance with the natural conditions of the mangrove vegetation. The research method used is the survey method of the 50 m route based on a random sample. After determining the plot, biodiversity data were obtained in the form of stem diameter, tree height, number of individuals, vegetation conditions, and environmental data. The data obtained are in the form of data on diversity, density, and importance. The conservation area on Pahawang Island has several types of mangroves, including Rizophora apiculata, Rizophora mucronata, Rizophora stylosa, Soneratia alba, and Heritiera littoralis. The data showed that R. stylosa dominated the area with 18% cover and an important value index of 94.45% on a 10 x 10 meter plot.
Keanekaragaman dan Tipologi Mangrove di Area Konservasi Pulau Pahawang Provinsi Lampung Rizka Nabilah; Fajar Islam Sitanggang
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.18530

Abstract

 AbstrakPulau Pahawang Provinsi Lampung memiliki area inti mangrove sekitar 30 ha, dengan pembagian area yang berfungsi sebagai area pemanfaatan dan area konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi vegetasi mangrove di area konservasi Pulau Pahawang Provinsi Lampung. Hal tersebut perlu diketahui untuk menggali potensi dan pengelolaan area konservasi yang benar sesuai dengan kondisi alami vegetasi mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei jalur rute 50 m berdasarkan sampel random. Setelah menentukan plot, maka didapatkan data keanekaragaman hayati berupa data nama spesies dan familia. Selanjutnya, dikoleksi data tentang diameter batang, tinggi pohon, jumlah individu, kondisi vegetasi, dan data ligkungan. Data yang didapatkan berupa data keanekaragaman, dominansi relatif, dan data ukuran vegetasi. Area konservasi di Pulau Pahawang memiliki beberapa jenis mangrove, di antaranya Rizophora apiculata, Rizophora mucronata, Rizophora stylosa, Soneratia alba, dan Heritiera littoralis. Data menunjukkan bahwa R. stylosa mendominasi area dengan 18% penutupan serta indeks nilai penting 94,45% pada plot 10 x 10 m.AbstractPahawang Island has a mangrove area about 30 ha, with the devided functions as a utilization area and conservation area. The purpose of this study was to determine the diversity of mangrove vegetation in the Pahawang Island conservation area. This research for mapping potential and proper management of the conservation area in accordance with the natural conditions of the mangrove vegetation. The research method used is the survey method of the 50 m route based on a random sample. After determining the plot, biodiversity data were obtained in the form of stem diameter, tree height, number of individuals, vegetation conditions, and environmental data. The data obtained are in the form of data on diversity, density, and importance. The conservation area on Pahawang Island has several types of mangroves, including Rizophora apiculata, Rizophora mucronata, Rizophora stylosa, Soneratia alba, and Heritiera littoralis. The data showed that R. stylosa dominated the area with 18% cover and an important value index of 94.45% on a 10 x 10 meter plot.