Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Bank Syari’ah dalam menyelesaikan masalah debitur wanprestasi menurut hukum positif di Indonesia Fredy Ghandi Midia; Agus Salim Ferliadi
FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2018): FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.845 KB) | DOI: 10.32332/finansia.v1i01.1162

Abstract

Sejak kemunculannya bank Syariahmendapat perhatian yang baik dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari market sharing yang semakin baik daria waktu ke waktu. Namun demikian bukan berarti bank syariah dalam operasionalnya tidak mengalami kendala. Misalnya Dalam sebuah perjanjian atau akad yang dilakukan oleh bank dan debitur kadang terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh debitur. Ketidakmampuan debitur melaksanakan kewajiban prestasinya tentu akan membawa kerugian bagi bank Syariah. Pada perjanjian pembiayaan, wanprestasi debitur terjadi bilamana peminjam atau penjaminnya tidak menyerahkan jaminan, debitur membayar laba tidak tepat waktu, atau peminjam tidak membayar pokok utang atau cicilan utang pokok tepat waktu. Menghadapi persoalan ini bank syariah melakukan beberapa metode, diantaranya dengan melakukan restrukturisasi, rekondisi, rescheduling, close book dan yuridiction. Inidilakukan dalam rangka untuk meminimalisir kerugian yang mungkin dialami oleh bank syariah
ANALISIS KRITIS PERUBAHAN KEWENANGAN JURU SITA DALAM PEMANGGILAN PIHAK BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA SUKADANA Riyan Erwin Hidayat; Fredy Ghandi Midia; Ahmad Manarul Hidayatullah
Siyasah Jurnal Hukum Tatanegara Vol 3 No 2 (2023): Vol 3 No 2 (2023) Siyasah Jurnal Hukum Tata Negara
Publisher : IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/siyasah.v3i2.7900

Abstract

The discussion regarding bailiffs is currently interesting to discuss. Because there is a discourse that changes the bailiff's task system, namely in summoning litigants to court. Where summoning the parties to the case is one of the important duties of the bailiff. And in this case, the Supreme Court's discourse on changing the calling system via the post office means that it is clear that there are consequences to this policy. The aim of this research is to determine the impact that occurs when a litigant is summoned to the Religious Court using the Post Office. This research is field research, using qualitative data analysis. The results of the research carried out by transferring the parties' summons to a third party post office were not in accordance with the court's principles of simplicity, speed and low costs. Because it adds bureaucracy, the bailiff should contact the next litigant directly.
Upaya Bank Syari’ah dalam menyelesaikan masalah debitur wanprestasi menurut hukum positif di Indonesia Fredy Ghandi Midia; Agus Salim Ferliadi
FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2018): FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/finansia.v1i01.1162

Abstract

Sejak kemunculannya bank Syariahmendapat perhatian yang baik dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari market sharing yang semakin baik daria waktu ke waktu. Namun demikian bukan berarti bank syariah dalam operasionalnya tidak mengalami kendala. Misalnya Dalam sebuah perjanjian atau akad yang dilakukan oleh bank dan debitur kadang terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh debitur. Ketidakmampuan debitur melaksanakan kewajiban prestasinya tentu akan membawa kerugian bagi bank Syariah. Pada perjanjian pembiayaan, wanprestasi debitur terjadi bilamana peminjam atau penjaminnya tidak menyerahkan jaminan, debitur membayar laba tidak tepat waktu, atau peminjam tidak membayar pokok utang atau cicilan utang pokok tepat waktu. Menghadapi persoalan ini bank syariah melakukan beberapa metode, diantaranya dengan melakukan restrukturisasi, rekondisi, rescheduling, close book dan yuridiction. Inidilakukan dalam rangka untuk meminimalisir kerugian yang mungkin dialami oleh bank syariah