Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dampak Program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Walikota Depok Bagi Masyarakat Devy Putri Kussanti; Intan Leliana
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 2 (2017): Vol. 8 No. 2, September 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.442 KB) | DOI: 10.31294/jkom.v8i2.2974

Abstract

Dalam memberikan pelayanan yang maksimal dan efisien, kini instansi pemerintah Kota Depok telah membuka pelayanan dalam hal perizinan maupun non-perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota Depok atau yang lebih familiar dengan DPMPTSP Kota Depok. Sebagai pelayan masyarakat, DPMPTSP Kota Depok memiliki peran dan tugas yang sama dengan Humas, hal ini cenderung terlihat dari kerja karyawan yang mayoritas bertatap muka dengan masyarakat serta menjembatani masyarakat dengan dinas teknis yang terkait dalam hal perizinan maupun non-perizinan. Hal lain yang melandasi terbentuknya program DPMPTSP Kota Depok adalah untuk memudahkan masyarakat sehingga pada saat proses pelayanan hingga persetujuan berkas masyarakat hanya cukup melakukannya di loket yang sama, sehingga meminimalisir kebingungan masyarakat ataupun kegiatan illegal seperti pungutan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertangung jawab. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Humas Pemerintah dan Masyarakat
Program Kampanye Humas Puskesmas Kecamatan Palmerah Dalam Upaya Preventif Bahaya Campak dan Rubella di Masyarakat Devy Putri Kussanti; Intan Leliana
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): Edisi Maret 2018
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.768 KB) | DOI: 10.31294/jkom.v9i1.3654

Abstract

ABSTRACT One of the main interests and capital of society today in daily activities is the existence of a healthy state, both physical health and spiritual health. The public analogy that health is expensive, there is no activity that can not be done if the condition of the body in a healthy state. In addition, the role of the Government in realizing a healthy society also has a great impact on public awareness of the importance of the government's free vaccine program. Giving vaccine MR (Measles Rubella) or Measles Rubella / Measles and Germany is one of the public health programs that have been proclaimed by the Government in August-September 2017. This is because cases of measles disease in Indonesia is still high. In performing its function as a persuasive information and, communication giver, Public Relations of the Government, in this case, maximizes MR campaign vaccine program through various media publication either print media, electronic media or social media. Among the three media publications, Public Relations Palmerah Sub-district tend to use print media such as posters, banners and leaflets that are intended for the surrounding community. The campaign program is expected to have a broad and effective impact when balanced with the effectiveness of the campaign's media itself.  Keywords: PR Campaign, Media Publication, Socialization and MR Vaccine   ABSTRAK  Salah satu kepentingan dan modal utama masyarakat dewasa ini dalam menjalani kegiatan sehari-hari ialah adanya keadaan yang sehat, baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Masyarakat menganalogikan bahwa kesehatan mahal harganya, tidak ada aktifitas yang tak dapat dilakukan bila kondisi tubuh dalam keadaan yang sehat. Selain itu peran dari Pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat pun telah membawa dampak yang besar terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya program pemberian vaksin gratis oleh Pemerintah. Pemberian vaksin MR (Measles Rubella) atau Campak dan Rubella/Campak Jerman  merupakan salah satu program kesehatan bagi masyarakat yang telah dicanangkan oleh Pemerintah pada Agustus-September 2017. Hal tersebut dikarenakan kasus penyakit Campak di Indonesia tergolong masih tinggi. Dalam menjalani fungsinya sebagai pemberi informasi dan komunikasi yang persuasif, Humas Pemerintah dalam hal ini memaksimalkan program kampanye vaksin MR melalui berbagai media publikasi baik media cetak, media elektronik maupun media sosial. Diantara ketiga media publikasi tersebut, Humas Puskesmas Kecamatan Palmerah cenderung menggunakan media cetak seperti poster, banner dan leaflet yang di diperuntukkan bagi masyaraat sekitar. Program kampanye tersebut diharapkan memberikan dampak yang luas dan efektif bila diimbangi dengan keefektifitasan media kampanye itu sendiri. Kata Kunci: Kampanye Humas, Media Publikasi, Sosialisasi dan Vaksin MR
Pengembangan Kerjasama Sub-Regional BIMP-EAGA Di Bidang Ekowisata: Perspektif Indonesia Devy Putri Kussanti
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 17, No 1 (2017): PERIODE MARET 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.335 KB) | DOI: 10.31294/jc.v17i1.1781

Abstract

ABSTRACT BIMP-EAGA cooperation is a realization of regionalism institutions in the form of regional/sub-regional to reach the interest of economy, particularly trade, investment and tourism. One of the benefits of sub-regional cooperation, including the BIMP-EAGA is among the factors of geographical proximity of countries members. In the context of the tourism development the stakeholders in this BIMP-EAGA cooperation can take the advantage of this geographical factors, in addition, they also can take the benefits in other forms such as wealth in natural and beauty resources, the diverse of cultural, including traditional community property. The BIMP-EAGA cooperation wants to develop the ecotourism concept or community-based ecotourism as a blend between the tourism sector, the environment (friendly environment) and the economic sector, namely, the empowerment of the local communities in the ecotourism management can increase their income and welfare through the development of Small and Medium Enterprises (SMEs). As a facilitator, Indonesian government has a big role to provide the primary and supporting facilities associated with the availability of adequate physical infrastructure and regulatory and the policy in the ecotourism. The benefits of ecotourism of developmental in Indonesia is to create good image of Indonesian politics in terms of nature conservations property and the environment, especially in preventing or tackling the worse impact of global warming and climate change.   Keywords: BIMP-EAGA Cooperation, Ecotourism, Indonesia.  ABSTRAK Kerjasama BIMP-EAGA merupakan sebuah realisasi dari regionalisme dalam bentuk institusi regional/sub-regional untuk mencapai kepentingan ekonomi, khususnya perdagangan, investasi dan pariwisata. Salah satu keunggulan kerjasama sub-regional adalah faktor kedekatan geografis antar wilayah negara-negara anggotanya. Dalam konteks kerjasama pariwisata BIMP-EAGA, para pemangku kepentingan pun memanfaatkan faktor geografis ini, selain juga keunggulan yang lain berupa kekayaan dan keindahan sumber daya alam, keragaman budaya daerah, termasuk budaya tradisional masyarakatnya.Kerjasama BIMP-EAGA di bidang pariwisata ingin mengembangkan konsep ekowisata atau community based ecotourism sebagai konsep yang memadukan sektor pariwisata, lingkungan hidup dan sektor ekonomi atau pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Keikutsertaan masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan mereka melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Sebagai fasilitator, pemerintah Indonesia berperan besar untuk menyediakan fasilitas utama maupun pendukung yang berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur fisik serta regulasi dan kebijakan di bidang ekowisata. Selain keuntungan ekonomi, bagi Indonesia pengembangan ekowisata dapat membentuk citra politik Indonesia dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup secara global terutama dalam mencegah dan menanggulangi dampak lebih buruk dari global warming dan climate change. Kata Kunci: Kerjasama Sub-regional BIMP-EAGA, Ekowisata, Indonesia.
Faktor Yang Mendorong Remaja Dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok Devy Putri Kussanti
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 20, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v20i1.8138

Abstract

With the presence of technological advances and communication today is also accompanied by the many social media circulating in the community. One of them is Tiktok, which originated from China and is now widely used in Indonesia. By capitalizing on the concept of entertainment that is easily applied by the community, especially children and adolescents, Tiktok is increasingly becoming the prima donna in the world of social media. From various walks of life people are certainly familiar with and have participated in Tiktok content. The convenience provided by the application maker is evident from the existence of instructions that are young in the use of Tiktok. Even teenagers aged 13-15 years have now made Tiktok a consumption of social media every day. Analysis of the data used by the authors in this study aims to answer the questions listed in the identification of problems. This study uses descriptive quantitative analysis techniques with a questionnaire method. Then in the application in population calculations and samples consisting of several teenagers aged 13-15 years who are in the vicinity of housing, with the level of early junior high school education regarding the factor of the use of Tiktok.