Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Persepsi Penonton Terhadap Event Mola TV PBSI Home Tournament 2020 A Munanjar; Cristhoper Yudha Erlangga; Ichsan Widi Utomo
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jkom.v11i2.9080

Abstract

PBSI bekerjasama dengan Mola TV menyelenggarakan Event Mola TV PBSI Home Tournament 2020 karena ketidakpastian jadwal dari BWF. Event ini mempertemukan pertandingan atlet Pelatnas PBSI Cipayung yang dilaksanakan pada 24 Juni - 17 Juli 2020. Penonton yang menyaksikan tayangan event ini melalui laman web Mola Tv atau aplikasi Mola Tv. Banyak yang membicarakan event ini di media sosial twitter dan instagram. Penonton yang menyaksikan event ini merasa antusias terhadap event Home Tournament PBSI Mola TV 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi penonton terhadap Event Mola TV Home Tournament PBSI 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan temuan penelitian untuk persepsi penonton terhadap event PBSI Home Tournament Mola TV 2020 adalah (1) penonton terhiburĀ  dengan event adanya turnamen bulu tangkis pada masa pandemi COVID-19; (2) Penonton mengharapkan program ini ditayangkan setiap tahun; dan (3) penonton mengharapkan siaran PBSI Home Tournament disiarkan di stasiun televisi nasional.
Rerpresentasi Nilai Antikorupsi, Toleransi, dan Partisipasi Program Mata Najwa di Narasi A Munanjar; Mirza Ronda; Rhatika Diana
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 22, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v22i1.12425

Abstract

The title of this research is Representation of Anti-Corruption Values, Tolerance, and Participation in the Mata Najwa Program in Narasi. Narasi in collaboration with Trans7 broadcasts the Mata Najwa program every Wednesday at 20.00 WIB. This program consistently maintains the quality of broadcast content by bringing values of anti-corruption, tolerance, and participation. These values are not only the foundation in preparing the material or content in each episode, but also want to build critical thinking in society (especially the younger generation) and make them move for a better Indonesia. This research is descriptive qualitative which aims to understand the representation of the value of the Mata Najwa program in Narasi, and the message of the Mata Najwa program. The unit of analysis in this study is the selection of three episodes that represent the anti-corruption value (Serba Pungli episode), tolerance value (Once Again Problem Tolerance episode), and participation value (Warga Bantu Warga episode). The unit of analysis was dissected using Roland Barthes' semiotic theory which looked at the denotations, connotations, and myths of the Mata Najwa talkshow program instrument, which was then interpreted by Stuart Hall's representation theory. The results of the study found that the representation of the value of anti-corruption represents the value of preventing corruption and the opportunity for corruption to develop by increasing individual awareness not to commit corruption and how to save money and state assets. Tolerance represents the value of respecting every difference, being open to other people's ways of thinking, accepting, and respecting the values that other people have. And participation represents the value of the involvement of individuals or groups to take roles and take responsibility for development, environmental empowerment, political, religious issues, or decision-making, policies, and government services. The representation of the value of the Mata Najwa program as a medium creates a culture of anti-corruption, tolerance and audience participation, as well as being a vehicle for narrative media to transfer ideology in order to build and expand social relations.
Peran Penulis Naskah Dalam Produksi Program News Magazine Tiktok Wow Di Net Tv A Munanjar; Achmad Haikal; Eddy Kusnadi
Jurnal Media Penyiaran Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.034 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v2i2.1721

Abstract

Format program magazine di televisi masih mendapatakan tempat di hati penonton, selain karena isi programnya berisi hiburan dan informasi, format ini juga dapat diproduksi dengan menggunakan materi utama dari konten media social, yang salah satunya adalah program Tiktok Wow di NET TV. Dalam program ini berisi tayangan news magazine yang menampilkan konten hiburan dan informasi yang hanya bersumber dari media social Tiktok. Penelitian ini memuat tentang peran penulis naskah dalam produksi program Tiktok Wow yang dimulai dari tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Adapun temuan yang didapatkan adalah peran penulis naskah dalam tahapan praproduksi memaksimalkan ide kreatifnya dalam mengolah video Tiktok ke dalam format naskah magazine mengikuti konsep program, kreatif dari produser, dan rambu-rambu yang sudah ditetapkan produser untuk diisi voice over dan materi editing bagi editor. Dalam tahapan produksi, peran penulis naskah dengan asisten produksi dan editor jika ditemukan permasalahan terkait video Tiktok yang digunakan sebagai materi atau kendala teknis lainnya yang berhubungan dengan naskah. Sedangkan dalam tahapan pasca produksi, peran penulis naskah memberikan sumbangsi berupa ide kreatif terhadap tema dan materi jika share dan rating penayangan satu episodenya rendah.
Media Sosial Dalam Eksistensi Program TV Ajang Pencarian Bakat A Munanjar
Jurnal Media Penyiaran Vol. 3 No. 1 (2023): Juni (2023)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.568 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v3i01.2123

Abstract

Program televisi ajang pencarian bakat Indonesia Idol, yang disiarkan stasiun televisi RCTI telah memasuki musim ke-12. Program ini masih menjadi salah satu program unggulan yang dimiliki RCTI. Eksistensi program Indonesian Idol menarik untuk dianalisa lebih lanjut, karena melihat adanya peran media sosial yang menjadi salah satu factor program tersebut masih diminati masyarakat Indonesia. Dalam mendeskripsikan temuan dan hasil, penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan adalah media sosial YouTube menjadi sarana stasiun televisi untuk menayangkan kembali siaran mereka dalam menjangkau penonton, terlebih segmentasi penonton usia 15-30 tahun, yang lebih banyak mengakses media sosial untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Sedangkan media sosial Twitter, Instagram, atau Tiktok dimanfaatkan sebagai media promosi tayangan program televisi, serta sebagai media engagement penonton televisi. Sementara itu pengguna media sosial menjadikan tayangan program televisi, seperti Indonesian Idol sebagai konten diberbagai platform media sosial, baik sebagai topik obrolan atau dalam bentuk penayangan ulang potongan video penampilan peserta Indonesia Idol sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap program tersebut.