Fauzi Syarief
Universitas Bina Sarana Informatika

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Webinar Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Di Masa Pandemi Covid-2019 (Studi Kasus Webinar BSI Digination "How To Be A Youtuber And An Entrepreneur") Venessa Agusta Gogali; Muhammad Tsabit; Fauzi Syarief
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 20, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v20i2.9211

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia sampai waktu yang tidak dapat prediksikan membuat sebagian aktifitas masyarakat berubah. Dunia Pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia  memaksakan para mahasiswa untuk melakukan pembelajaran secara daring dirumah dan juga aktifitas lainnya seperti seminar. Di era revolusi industri 4.0 yang serba digital merupakan hal yang perlu dipahami dan diimplementasikan. trend saat ini dalam penyampaian  pesan informasi dan pembelajaran kini memanfaatkan media komunikasi berbasis internet melalui Web-based Seminar atau yang lebih dikenal dengan Webinar dengan penggunaan webinar ini juga menjadi salah satu metode komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien disaat pandemic Covid-2019. Penggunaan webinar menjadi salah satu media komunikasi pemasaran yang tepat bagi perguruan tinggi sebagai media yang mudah menjangkau khalayak banyak salah satunya Universitas Bina Sarana Informatika yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini dilaka pandemi Covid-2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistic, Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Kata Kunci : Webinar, Pemasaran Komunikasi, Covid-2019
Representasi Makna Persahabatan Kata Jancuk Dalam Film Yowisben 2 (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure) Fauzi Syarief; Jamalullail Jamalullail; Frengkie Napitupulu
Jurnal Media Penyiaran Vol. 3 No. 1 (2023): Juni (2023)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2365.582 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v3i01.1773

Abstract

Film merupakan salah satu bentuk karya seni yang menjadi fenomena dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikannya tentunya. Sebagai objek seni abad ini, film dalam prosesnya berkembang menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial, yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada manusia sebagai penonton. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif Deskriptif dengan landasan Representasi Stuart hall dan Pisau analisis Semiotika Ferdinand de Saussure. Data primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari sumber data asli, dalam penelitian ini yang diteliti berupa perkataan, gesture, mimik wajah dan narasi baik berupa audio maupun visual yang menunjukkan representasi makna persahabatan. representasi makna persahabatan kata jancuk pada film ini disampaikan oleh penokohan yang berperan melalui sajian dialog antar tokoh, perilaku, karakter dan kejadian pada film yowisben 2. Dalam penelitian ini didapatkan hasil berdasarkan analisi semiotika Ferdinand De Saussure terdapat representasi makna persahabatan kata jancuk pada film yowisben 2 dalam lima nilai-nilai persahabatan
Pesan Moral Dalam Film Di Bawah Umur (Analisis Semiotika Pada Film Di Bawah Umur) Lataniya Rizki Salsabila; Fauzi Syarief; Bonardo Marulitua A
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS) Vol. 3 No. 3 (2023): September - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jkomdis.v3i3.1187

Abstract

Communication is conveying messages or information from one media to another media, either directly or indirectly, known as communication. Mass media and official channels function to spread news and messages to a wide audience. In the context of electronic media, media is a modern electronic tool that allows many people to convey messages to each other. The number of people involved in mass communication is increasing every day. This is the result of technological developments that continue to improve every day. Researchers used a qualitative approach in this research. states that qualitative research is research that seeks to understand phenomena from the experiences of people being examined thoroughly, such as behavior, observations, motivations, actions, etc. with the help of verbal descriptions and language, in specific natural contexts, and with various scientific methods. The results of the research above show that underage films—especially teenagers—capture the phenomenon of promiscuity among teenagers. This is quite clear from several scenes above, such as in scene 1 when Aryo, Dani, and Rafi skip class during school hours and they regret their actions. In scene 2 it is about the misunderstanding between Aryo and Kevin which makes them fight. In scene 3 it is also about the misunderstanding between Marsya and Lana even though the problem between the two of them can be discussed well. In scene 4 it is about the misunderstanding between Aryo and Marsya, their problem should also be discussed carefully too. In scene 5 it is about the problem of Aryo getting Naya pregnant even though in fact it was Bayu who got Naya pregnant. In scene 6 it is about Bayu's problem, it turns out he was the one who got Naya pregnant, at first Bayu didn't want to be honest and finally he was honest that he was actually the one who got Naya pregnant and there Bayu regretted his actions and apologized to Aryo and his friends. After conducted research on the film Under Age using Roland Barthes' semiotic analysis which is divided into 3 concepts: denotation, connotation and myth. Researchers can draw the conclusion that there is a meaningful moral message in the film Underage. What is found in Aryo's character is: stubborn and selfish. Meanwhile, Lana's character is: gentle, kind and forgiving. And the moral message is to be smarter in choosing friends so that we don't have a bad impact on teenagers' relationships.