Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

METODE ELEMEN HINGGA DENGAN PROGRAM MATLAB DAN APLIKASI SAP 2000 UNTUK ANALISIS STRUKTUR CANGKANG Dolu, Anwar; Hasan, Hajatni
SMARTek Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.843 KB)

Abstract

Metode Elemen Hingga merupakan metode numeris yang sangat populer dalam penyelesaian masalah – masalah mekanika kontinum, tegangan – regangan, gaya – gaya dalam serta perpindahan pada struktur yang linear maupun non linear. Kepoluleran Metode Elemen Hingga ini karena kemudahan formulasinya terutama dengan meningkatnya pengetahuan dan teknologi komputerisasi. Dalam kajian ini, ditinjau analisa struktur cangkang dengan formulasi Elemen Hingga dibuat dalam program MATLAB dan aplikasi Software SAP 2000. Pada program MATLAB, Formulasi perilaku cangkang diidealisasi dengan pendekatan pelat datar sebagai bentuk superposisi perilaku lentur dan membran serta kontribusi geser. Berkaitan dengan Matriks Kekakuan maka dibuat dalam bentuk perumusan isoparametrik dengan integrasi numeris Gauss – Legendre. Untuk aplikasi Software SAP 2000 digunakan elemen cangkang tipis. Hasil analisis untuk lendutan maksimum menggunakan program MATLAB dengan tingkat akurasi 5,25% pada 16 elemen, serta Software SAP 2000 dengan tingkat kesalahan 0,52% pada 36 elemen.
ANALISIS GETARAN NON LINIER DAN FENOMENA CHAOS PADA SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL DUFFING Dolu, Anwar; Tatong, Burhan
SMARTek Vol 9, No 3 (2011)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.504 KB)

Abstract

Persamaan Duffing merupakan model persamaan getaran dengan kekakuan non linier derajattiga (3). Dalam kajian ini dengan meninjau kasus getaran non linier serta kasus khusus getaranlinier. Penyelesaian persamaan diferensial Duffing menggunakan metode numerik Runge – Kuttadengan aplikasi software MAPLE ver. 14. Amplitudo yang ditinjau untuk kasus pegas yangdikeraskan (hard spring) dan pegas yang dilunakkan (soft spring) dimana semakin kecil eksitasigaya dan semakin besar nilai redaman maka lebar daerah lompatan/tidak stabil semakinberkurang. Pada kasus getaran non linier dengan fenomena chaos maka dengan tinjauansejarah waktu (time history) sangat sensitif terhadap syarat awal dengan perubahan yang kecilterhadap syarat awalnya maka akan terjadi perubahan besar dalam sistem dalam hal iniperpindahan x(t) dengan pertambahan waktu (t). Untuk Bidang Fase (phase plane) menunjukanmenunjukan lintasan yang tidak beraturan dan non stasioner, hal ini terlihat juga dengan padapemetaan Poincare (Poincare map) yang menunjukan pola tarikan yang acak (strangeattractor) dan memperlihatkan pola fraktal
ANALISIS PERPINDAHAN NON LINIER BALOK BERDASARKAN TEORI ELASTIKA Dolu, Anwar; Nasution, Amrinsyah
Media Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.574 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v13i2.2557

Abstract

ANALISIS PERPINDAHAN NON LINIER BALOK BERDASARKAN TEORI ELASTIKAAnalysis Displacement Non Linear of Beam Based with Theory of ElasticaAnwar Dolu1 & Amrinsyah Nasution21Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas TadulakoAlamat korespondensi : Jl. Soekarno - Hatta KM. 9, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesiaemail: anwardolu@yahoo.com2Jurusan Teknik Sipil FTSL Instititut Teknologi BandungAlamat korespondensi : Jl. Ganesha No.10, Jawa Barat 40132email: ancedin@bdg.centrin.net.idAbstractIn this study the authors analyze the nonlinear deflection on the cantilever with a load point P at the end . Analysis nonlinear deflection based on the elastica theory with solving elliptic integrals and method of iterations. For external load ( P ) is small ( P < 0.70 unit ) deflection less significant difference ( å < 5 % ) . For external load ( P ) increasing ( P > 0.70 unit ) , the difference is increasing the amount of deflection in significant. Deflection obtained by using the theory elastica smaller than the deflection by linear theory .Keywords : Nonlinear deflection , elastica theory , elliptic integrals , method of iterations , MAPLEAbstrakDalam kajian ini penulis menganalisis lendutan nonlinier pada tumpuan jepit bebas dengan beban titik P di ujung. Analisis lendutan nonlinier berdasarkan teori elastika dengan pemecahan integral elliptik dan metode iterasi. Untuk beban luar (P) yang kecil (P < 0.70 satuan) perbedaan lendutan kurang signifikan (å < 5%). Untuk beban luar (P) yang semakin meningkat (P > 0.70 satuan) maka perbedaan besaran lendutan semakin meningkat secara signifikan. Lendutan yang diperoleh dengan menggunakan teori elastika/nonlinier lebih kecil dibandingkan lendutan dengan berdasarkan pendekatan teori linier.Kata kunci: Lendutan Nonlinier, Teori Elastika, Integral elliptic,Metode Iterasi, MAPLE.
PERENCANAAN SRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG PADA SUNGAI SOMBE-LEWARA Siregar, Atur P. N.; Dolu, Anwar; Ragalutu, M Z H
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i2.753

Abstract

Kecamatan Kinovaro secara geografis memiliki banyak sungai yang panjang dan lebar yang menjadi kendala dalam proses pemenuhan kebutuhan masyarakat dan perkembangan daerah tersebut. Maka perlu adanya fasilitas penunjang, salah satunya adalah jembatan. Jembatan merupakan konstruksi vital maka harus didesain sedemikian rupa agar mampu menerima beban dengan baik. Jembatan tipe portal lengkung dapat menjadi alternatif untuk jembatan bentang panjang, karena selain bentuknya yang memiliki nilai estetika, jembatan dengan tipe pelengkung juga dapat mereduksi momen lentur sehingga penampang yang diperoleh menjadi lebih efisien. Abstract Kinovaro is a subdistrict where has many long and wide rivers and being obstacles in the process of fulfilling community needs and the development of the area. So that it needs to have a facilitis, one of that is a bridge. Bridges is important constructions so it needs to be designed carepully in order to have a proper calculation. Curved bridge type can be an alternative for long span bridges, because it has a nice aesthetic value, can also reduce bending moments so that it can provide an optimum cross section. The purpose of this Final Project is to obtain bending moments and curved axial forces, dimensions and reinforcement. The method used for structural analysis is the finite element method through the SAP2000 program, while for reinforcement design using the strength method based on SNI 2847-2013. The results of structural analysis, the are critical bending moment is 21869.332 kN.m and the critical axial force is 15944.307 kN, both of which are in the arching position. From the design results is found out that the girder dimensions of 60 x 80 cm. Thickness of the top arch is 60 cm and nearby support is 140 cm. While the column thickness at the top of the arch is 40 cm and nearby support is 80 cm. From the results of reinforcement design, the girder reinforcement of 16D25 mm was obtained on the support, and of 10D25 mm was at the middle length of the beam. Reinforcement of columns was obtained of D25-100 mm nearby support area and D25-200 mm at the top area. Whereas for the arches obtained of D25-80 mm for the supporting area and D25-100 mm at the top of the arch area. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan momen lentur dan gaya aksial pelengkung, dimensi dan tulangan struktur yang efisien. Metode yang digunakan untuk analisa struktur adalah metode elemen hingga menggunakan program SAP2000, sedangkan untuk perencanaan tulangan menggunakan metode kekuatan berdasarkan SNI 2847-2013. Dari hasil analisa struktur diperoleh momen lentur pelengkung terbesar adalah 21869,332 kN.m dan gaya aksial terbesar adalah 15944,307 kN, keduanya berada pada perletakan pelengkung. Dari hasil perencanaan diperoleh dimensi gelagar 60 x 80 cm, tebal pada puncak pelengkung adalah 60 cm dan pada perletakan adalah 140 cm, sedangkan untuk tebal kolom pada puncak pelengkung adalah 40 cm dan pada perletakan adalah 80 cm. Dari hasil perencanaan tulangan diperoleh tulangan gelagar pada tumpuan 17D25 mm dan lapangan 10D25 mm. Tulangan kolom diperoleh tulangan D25-100 mm untuk daerah perletakan pelengkung dan D25-200 mm pada daerah puncak. Sedangkan untuk pelengkung diperoleh D25-80 mm untuk daerah perletakan dan D25-100 mm pada daerah puncak pelengkung.
ANALISIS PERPINDAHAN NON LINIER BALOK BERDASARKAN TEORI ELASTIKA Anwar Dolu; Amrinsyah Nasution
Media Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2015): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v13i2.2557

Abstract

ANALISIS PERPINDAHAN NON LINIER BALOK BERDASARKAN TEORI ELASTIKAAnalysis Displacement Non Linear of Beam Based with Theory of ElasticaAnwar Dolu1 & Amrinsyah Nasution21Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas TadulakoAlamat korespondensi : Jl. Soekarno - Hatta KM. 9, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesiaemail: anwardolu@yahoo.com2Jurusan Teknik Sipil FTSL Instititut Teknologi BandungAlamat korespondensi : Jl. Ganesha No.10, Jawa Barat 40132email: ancedin@bdg.centrin.net.idAbstractIn this study the authors analyze the nonlinear deflection on the cantilever with a load point P at the end . Analysis nonlinear deflection based on the elastica theory with solving elliptic integrals and method of iterations. For external load ( P ) is small ( P < 0.70 unit ) deflection less significant difference ( å < 5 % ) . For external load ( P ) increasing ( P > 0.70 unit ) , the difference is increasing the amount of deflection in significant. Deflection obtained by using the theory elastica smaller than the deflection by linear theory .Keywords : Nonlinear deflection , elastica theory , elliptic integrals , method of iterations , MAPLEAbstrakDalam kajian ini penulis menganalisis lendutan nonlinier pada tumpuan jepit bebas dengan beban titik P di ujung. Analisis lendutan nonlinier berdasarkan teori elastika dengan pemecahan integral elliptik dan metode iterasi. Untuk beban luar (P) yang kecil (P < 0.70 satuan) perbedaan lendutan kurang signifikan (å < 5%). Untuk beban luar (P) yang semakin meningkat (P > 0.70 satuan) maka perbedaan besaran lendutan semakin meningkat secara signifikan. Lendutan yang diperoleh dengan menggunakan teori elastika/nonlinier lebih kecil dibandingkan lendutan dengan berdasarkan pendekatan teori linier.Kata kunci: Lendutan Nonlinier, Teori Elastika, Integral elliptic,Metode Iterasi, MAPLE.
Perencanaan Perencanaan Sruktur Jembatan Lengkung Pada Sungai Sombe-Lewara Atur P. N. Siregar; Anwar Dolu; M Z H Ragalutu
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i2.753

Abstract

Kecamatan Kinovaro secara geografis memiliki banyak sungai yang panjang dan lebar yang menjadi kendala dalam proses pemenuhan kebutuhan masyarakat dan perkembangan daerah tersebut. Maka perlu adanya fasilitas penunjang, salah satunya adalah jembatan. Jembatan merupakan konstruksi vital maka harus didesain sedemikian rupa agar mampu menerima beban dengan baik. Jembatan tipe portal lengkung dapat menjadi alternatif untuk jembatan bentang panjang, karena selain bentuknya yang memiliki nilai estetika, jembatan dengan tipe pelengkung juga dapat mereduksi momen lentur sehingga penampang yang diperoleh menjadi lebih efisien. Abstract Kinovaro is a subdistrict where has many long and wide rivers and being obstacles in the process of fulfilling community needs and the development of the area. So that it needs to have a facilitis, one of that is a bridge. Bridges is important constructions so it needs to be designed carepully in order to have a proper calculation. Curved bridge type can be an alternative for long span bridges, because it has a nice aesthetic value, can also reduce bending moments so that it can provide an optimum cross section. The purpose of this Final Project is to obtain bending moments and curved axial forces, dimensions and reinforcement. The method used for structural analysis is the finite element method through the SAP2000 program, while for reinforcement design using the strength method based on SNI 2847-2013. The results of structural analysis, the are critical bending moment is 21869.332 kN.m and the critical axial force is 15944.307 kN, both of which are in the arching position. From the design results is found out that the girder dimensions of 60 x 80 cm. Thickness of the top arch is 60 cm and nearby support is 140 cm. While the column thickness at the top of the arch is 40 cm and nearby support is 80 cm. From the results of reinforcement design, the girder reinforcement of 16D25 mm was obtained on the support, and of 10D25 mm was at the middle length of the beam. Reinforcement of columns was obtained of D25-100 mm nearby support area and D25-200 mm at the top area. Whereas for the arches obtained of D25-80 mm for the supporting area and D25-100 mm at the top of the arch area. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan momen lentur dan gaya aksial pelengkung, dimensi dan tulangan struktur yang efisien. Metode yang digunakan untuk analisa struktur adalah metode elemen hingga menggunakan program SAP2000, sedangkan untuk perencanaan tulangan menggunakan metode kekuatan berdasarkan SNI 2847-2013. Dari hasil analisa struktur diperoleh momen lentur pelengkung terbesar adalah 21869,332 kN.m dan gaya aksial terbesar adalah 15944,307 kN, keduanya berada pada perletakan pelengkung. Dari hasil perencanaan diperoleh dimensi gelagar 60 x 80 cm, tebal pada puncak pelengkung adalah 60 cm dan pada perletakan adalah 140 cm, sedangkan untuk tebal kolom pada puncak pelengkung adalah 40 cm dan pada perletakan adalah 80 cm. Dari hasil perencanaan tulangan diperoleh tulangan gelagar pada tumpuan 17D25 mm dan lapangan 10D25 mm. Tulangan kolom diperoleh tulangan D25-100 mm untuk daerah perletakan pelengkung dan D25-200 mm pada daerah puncak. Sedangkan untuk pelengkung diperoleh D25-80 mm untuk daerah perletakan dan D25-100 mm pada daerah puncak pelengkung.
KAJIAN TEORITIK INISIASI DAN PENJALARAN RETAK AKIBAT PEMBEBANAN KOMBINASI MODE I DAN MODE II anwar dolu
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2009): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.126 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v4i1.7904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari arah perpanjangan dan perambatan retak,tegangan kritis atau dimensi retak kritis dan stabilitas jalur retakdikenakan mode kombinasi I dan pemuatan mode II. Model yang dinilairetak ciri dengan kombinasi mode yaitu Stres Tangensial Maksimum(MTS) dan Strain Energy Density (SED). Model-model tersebut diacu diterapkan padapiring kasus dengan panjang yang tak terbatas untuk inisiasi, pertumbuhan retak, dan stres kritisdikenakan biaksial, ketegangan dan kompresi). Hasil analisis juga diverifikasidengan hasil yang memuat dengan sudut retak (telah diperoleh dari percobaansebelumnya.