Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Konflik dan Kekerasan di Lingkungan Kampus Universitas Haluoleo La Ode Syukur; Laxmi .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 1 No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1 Oktober 2012
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1802.051 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v1i1.32

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konflik dan kekerasan yang terjadi di lingkungan Kampus Universitas Haluoleo yang selalu diidentikkan dengan pertikaian antar etnis. Selain itu, untuk mengetahui respon civitas akademika Universitas Haluoleo dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus terhadap konflik dan kekerasan tersebut. Sehingga berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat ditemukan pola pencegahan konflik dan tindak kekerasan tersebut, agar konflik serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dan kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus Unhalu tidak dapat dikategorikan sebagai konlik antar etnis, karena solidaritas kelompok di antara dua pihak yang terlibat konflik tersebut hanya dirasakan oleh segelintir orang yang mengidentifikasi diri sebagai etnis tertentu. Solidaritas yang sama tidak dirasakan oleh warga dan mahasiswa lainnya, meskipun mereka berasal dan etnis yang sama. Bahkan yang muncul adalah kecaman terhadap perilaku segelintir oknum yang menimbulkan kekacauan di lingkungan kampus tersebut. Untuk mencegah terjadinya konflik dan kekerasan di masa yang akan datang ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain : (a) Mensinergikan peran pemerintah setempat, tokoh masyarakat, institusi kampus, masyarakat dan mahasiswa; (b) perlu dilakukan identifikasi lanjutan secara menyeluruh terhadap asrama/rumah kost dan pondokan mahasiswa. Hasil identifikasi tersebut dapat digunakan lebih lanjut baik oleh pihak kepolisian, maupun oleh pemerintah setempat. (c) Mengefektifkan fungsi siskamling (sistem keamanan lingkungan) dan pos keamanan yang dibangun di empat titik di depan kampus Universitas Haluoleo. (d) Upaya lainnya adalah dengan memasang portal dan pernbenahan Lampu Penerangan Jalan (LPJ) di pemukiman warga dan di dalam lingkungan Kampus Universitas Haluoleo. Pembenahan perangkat fisik keamanan tersebut akan menambah kenyamanan bagi aktivitas mahasiswa dan warga baik di dalam kampus maupun di pemukiman warga. Kata kunci: identifikasi konflik, kekerasan
Buruh Migran Perempuan Laxmi .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6429.842 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.72

Abstract

Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus yang dialami buruh migran perempuan di Desa Korumba Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Lemahnya kebijakan yang berpihak kepada buruh perempuan menjadi salah satu pertimbangan mendasar sehingga penelitian ini penting untuk menemukan identifikasi yang mereka alami. Kurangnya data yang bersifat akademis, baik secara kualitas maupun kuantitas data menyebabkan para pihak belum bisa menemukan langkah strategis terhadap persoalan yang dialami buruh perempuan di Desa Korumba, ditambah lagi Kabupaten Konawe seringkali dijadikan “kantong” buruh migran perempuan yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu penelitian menjadi penting dilakukan sehingga akan diperoleh titik temu terhadap berbagai persoalan yang dialami buruh migran perempuan yang ada di Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini akan melakukan identifikasi yang melatarbelakangi perempuan memilih sebagai buruh migran di luar negeri, serta masalah yang dialami buruh migran perempuan sejak keberangkatannya hingga kepulangannya di daerah asal. Dengan demikian akan ditemukan bentuk-bentuk pemberdayaan hingga perlindungan yang lebih sesuai dengan kasus yang dialami buruh migran perempuan, khususnya di Desa Korumba Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe dan daerah Sulawesi Tenggara secara umum. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, latar belakang perempuan memilih buruh migran karena ingin merubah nasib, mencari pengalaman dan ingin membiayai sekolah anak. Masalah yang dialami buruh migran terjadi sejak awal keberangkatan hingga tiba di daerah tujuan (Arab Saudi), sehingga bentuk perlindungan dan pemberdayaannya dilakukan secara jangka panjang berupa penguatan CBO (komunitas buruh migran), maupun jangka pendek, dan yang paling mendesak adalah merumuskan regulasi melalui naskah akademik yang di perkuat melalui Perda. Kata kunci : buruh migran perempuan, pemberdayaan, dan perda
PENGUATAN KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN DESA (K2PD) TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERPERSPEKTIF GENDER DI KECAMATAN ANGGABERI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA Laxmi .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 5 No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Februari 2016
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4395.689 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v5i1.265

Abstract

This study focuses on determining women's access and control in the management of natural resources, describing the independence of women, and knowing the forms of empowerment by the oil palm company to transform functions of forests. The scope of this study is women who joined K2PD in District of Anggaberi, Konawe Regency. This study is a qualitative research by applying the techniques of observation, participation of observation, and deep interview. Determination of informants uses snowballing techniques. To deepen this study, the study also uses literature review and secondary data collection with reference to Spradley. The result of study found that women who joined K2PD have limitations in the management of natural resources after an influx of the oil palm company. However, it was a positive impact for the reduction of unemployment in the village who had worked as an employee of the office or as a field worker. After operating for five years, the oil palm company had not empowering to the community, especially in the rural development working groups and the general public. Social aids provided in the form of the physical facilities. Keywords: strengthening, management, resources, women and K2PD