Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbedaan Perilaku Merokok Antara Pola Asuh Demokratis Dan Pola Asuh Otoriter Pada Remaja Di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Azril Okta Ardhiansyah; ferawati; Mei Fitria Kurniawati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor terpenting yang menyebabkan terjadinya perilaku merokok pada remaja.Pola asuh orang tua yang diterapkan tidak selalu direspon baik oleh anak. Sering kali anak memberontak karena kemauan orang tua tidak sejalan dengannya dan membuat anak stress yang mengakibatkan anak berperilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku merokok dengan pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter pada remaja di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dapatkan data di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dari 20 remaja terdapat 15 remaja menjadi perokok aktif dengan usia rata – rata 15 – 17 tahun dan dari 15 orang tua 8 orang tua menerapkan pola asuh otoriter, 2 demokratis, 5 permisif. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan populasi semua remaja laki – laki yang merokok dan mempunyai orang tua di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Sampel diambil dengan proses Purposive Sampling. Variabel independen yaitu perilaku merokok, dan variabel dependen adalah pola asuh. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Perilaku merokok remaja dapat dicegah apabila faktor-faktor yang menjadikan remaja mempunyai perilaku merokok dapat ditekan, misalkan dalam lingkungan keluarga, orang tua harus menciptakan suasana yang harmonis, sehingga anak tidak menjadi liar dan anak mendapat perhatian yang lebih dari orang tua Kata Kunci : Perilaku Merokok, Pola Asuh Otoriter , Demokratis, Remaja, Orang Tua
Perbedaan Teknik Pemberian Jelly Dengan Cara Mengoleskan Ke Selang Kateter Dan Menyemprotkan Ke Meatus Uretra Terhadap Kecepatan Pemasangan Dan Keluhan Nyeri Pada Pasien Kateterisasi Urin Mei Fitria Kurniawati; Maslichah; ferawati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Retensi urin merupakan suatu keadaan darurat sistem perkemihan yang sering ditemukan sehingga perlu penatalaksanaan yang baik salah satunya adalah kateterisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri yang dialami pria dewasa usia 25-65 tahun yang pertama kali menjalani kateterisasi urin dengan cara pelumasan yang berbeda. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimen. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan dipasang kateter Ruang IGD RSUD dr.Soeprapto Cepu. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pria dewasa yang pertama kali dilakukan pemasangan kateter. Variabel independen yaitu metode pemasangan kateter yaitu dengan metode oles dan metode lubrikasi(menyemprot pada uretra) Variabel dependen yaitu kecepatan pemasangan diukur dengan stopwatch sedangkan intensitas nyeri diukur dengan Visual Analog Numeric Rating Scale. Analisa data dengan Uji Mann Whitney U Test terhadap mean tersebut untuk mengetahui signifikansi perbedaan keduanya dengan program SPSS pada œ =0,05. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney U Testumtuk kecepatan didapat nilai p value = 0,016 dan untuk keluhan nyeri didapat nilai p value = 0,010. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dari kelompok kontrol dan perlakuan. Perawat sebagai tenaga kesehatan dalam melakukan kateterisasiurin dapat memilih cara pelumasan yang dapat mengurangi resiko gangguan rasa nyaman (nyeri) yang dialami klien. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan tindakan kateterisasi yang cepat, efisien dan sedikit keluhan. Kata kunci : Teknik pelumasan kateter, kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri.
Perbedaan Perilaku Merokok Antara Pola Asuh Demokratis Dan Pola Asuh Otoriter Pada Remaja Di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Azril Okta Ardhiansyah; ferawati; Mei Fitria Kurniawati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.285 KB)

Abstract

ABSTRAK Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor terpenting yang menyebabkan terjadinya perilaku merokok pada remaja.Pola asuh orang tua yang diterapkan tidak selalu direspon baik oleh anak. Sering kali anak memberontak karena kemauan orang tua tidak sejalan dengannya dan membuat anak stress yang mengakibatkan anak berperilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku merokok dengan pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter pada remaja di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dapatkan data di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dari 20 remaja terdapat 15 remaja menjadi perokok aktif dengan usia rata – rata 15 – 17 tahun dan dari 15 orang tua 8 orang tua menerapkan pola asuh otoriter, 2 demokratis, 5 permisif. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan populasi semua remaja laki – laki yang merokok dan mempunyai orang tua di Dusun Jetis Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Sampel diambil dengan proses Purposive Sampling. Variabel independen yaitu perilaku merokok, dan variabel dependen adalah pola asuh. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Perilaku merokok remaja dapat dicegah apabila faktor-faktor yang menjadikan remaja mempunyai perilaku merokok dapat ditekan, misalkan dalam lingkungan keluarga, orang tua harus menciptakan suasana yang harmonis, sehingga anak tidak menjadi liar dan anak mendapat perhatian yang lebih dari orang tua Kata Kunci : Perilaku Merokok, Pola Asuh Otoriter , Demokratis, Remaja, Orang Tua
Perbedaan Teknik Pemberian Jelly Dengan Cara Mengoleskan Ke Selang Kateter Dan Menyemprotkan Ke Meatus Uretra Terhadap Kecepatan Pemasangan Dan Keluhan Nyeri Pada Pasien Kateterisasi Urin Mei Fitria Kurniawati; Maslichah; ferawati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.273 KB)

Abstract

ABSTRAK Retensi urin merupakan suatu keadaan darurat sistem perkemihan yang sering ditemukan sehingga perlu penatalaksanaan yang baik salah satunya adalah kateterisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri yang dialami pria dewasa usia 25-65 tahun yang pertama kali menjalani kateterisasi urin dengan cara pelumasan yang berbeda. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimen. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan dipasang kateter Ruang IGD RSUD dr.Soeprapto Cepu. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pria dewasa yang pertama kali dilakukan pemasangan kateter. Variabel independen yaitu metode pemasangan kateter yaitu dengan metode oles dan metode lubrikasi(menyemprot pada uretra) Variabel dependen yaitu kecepatan pemasangan diukur dengan stopwatch sedangkan intensitas nyeri diukur dengan Visual Analog Numeric Rating Scale. Analisa data dengan Uji Mann Whitney U Test terhadap mean tersebut untuk mengetahui signifikansi perbedaan keduanya dengan program SPSS pada œ =0,05. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney U Testumtuk kecepatan didapat nilai p value = 0,016 dan untuk keluhan nyeri didapat nilai p value = 0,010. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dari kelompok kontrol dan perlakuan. Perawat sebagai tenaga kesehatan dalam melakukan kateterisasiurin dapat memilih cara pelumasan yang dapat mengurangi resiko gangguan rasa nyaman (nyeri) yang dialami klien. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan tindakan kateterisasi yang cepat, efisien dan sedikit keluhan. Kata kunci : Teknik pelumasan kateter, kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri.