Bayu Widhayasa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Faktor Cuaca terhadap Serangan Ulat Grayak Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Jagung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Bayu Widhayasa; Efri Surya Darma
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 2 (2022): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 2 Februari 2022
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.2.2022.6999.93-98

Abstract

Ulat grayak Spodoptera frugiperda merupakan hama baru yang ditemukan pada tanaman jagung di Indonesia, mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Perilaku dan perkembangan S. frugiperda dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungannya, yaitu faktor cuaca meliputi suhu, curah hujan dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor cuaca dengan serangan S. frugiperda pada tanaman jagung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pengamatan langsung dilakukan dengan metode purposive sampling untuk menentukan luas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung, sedangkan data cuaca diperoleh dari Stasiun Meteorologi Kalimarau. Data dianalisis dengan uji korelasi dan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan faktor cuaca dengan serangan S. frugiperda pada tanaman jagung. luas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung mempunyai korelasi nyata negatif dengan curah hujan (r = -0,72) dan korelasi nyata positif dengan suhu maksimum (r = 0,70), sedangkan suhu minimum, suhu rata-rata dan kelembaban tidak menunjukkan korelasi nyata. Regresi linier berganda menunjukkan bahwa luas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung dipengaruhi oleh curah hujan dan suhu maksimum dengan mengikuti persamaan: Y = -904,25 – 7,96 X1 + 33,64 X2 (R2 = 0,62).
Pengendalian Hama Terpadu Berbasis Rekayasa Ekologi pada Agroekosistem Padi untuk Meningkatkan Peran Musuh Alami Bayu Widhayasa; Daya Triyuliana; Marsilah Marsilah; Rian Andini
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 5, No 2 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 5 Nomor 2 Februari 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.5.2.2023.9964.100-108

Abstract

Sistem budidaya padi secara monokultur memaksa petani melakukan pengendalian hama secara intensif dengan banyaknya masukan pestisida. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebagai sebuah gagasan teknik pengendalian hama mempunyai komponen kunci dengan menjaga populasi hama agar tetap di bawah ambang ekonomi serta meminimalisir dampak negatif pestisida terhadap lingkungan dan manusia. Penerapan PHT berbasis rekayasa ekologi merupakan strategi meningkatkan keragaman tumbuhan pada agroekosistem padi, tujuannya agar tercipta habitat yang cocok untuk musuh alami agar dapat hidup dan berkembangbiak, sehingga pengendalian hayati bisa terjadi secara alamiah. Keberadaan tanaman refugia di pematang sawah diharapkan mampu menyediakan sumber daya vital meliputi naungan, nektar, polen, serta inang dan mangsa alternatif yang dibutuhkan musuh alami. Pemilihan jenis tanaman refugia yang cocok merupakan faktor fundamental untuk keberhasilan pengendalian hayati melalui strategi rekayasa ekologi. Keberadaan tanaman refugia di pematang sawah seperti wijen (Sesamum indicum), kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga pukul delapan (Turnera subulata) mampu meningkatkan kelimpahan musuh alami jenis parasitoid Anagrusspp. dan Oligosita spp, sehingga mampu mengendalikan populasi wereng (Nilaparvata lugens) agar tetap dibawah ambang kerusakan ekonomi, dan juga mengurangi kebutuhan aplikasi insektisida.