Ika Rahmawati
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Factors Affecting Community Vaccination Perception as An Effort to Prevent Covid-19 Ika Rahmawati; Putri Kristyaningsih
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2022): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.363 KB) | DOI: 10.22219/jk.v13i1.18972

Abstract

Introduction: Covid-19 is an infectious disease that can prevent by vaccination. Covid-19 is a health problem that, if not handled properly, can cause the death of the sufferer. The vaccination program for Covid-19 is a focus carried out throughout the world. WHO stated that a high commitment is needed so that the distribution of the Covid-19 vaccine can be carried out evenly. The Indonesian government also participated in the success of the Covid-19 vaccination program. The vaccination program is a preventive effort carried out so that the community has immunity against Covid-19 However, in the implementation of the Covid-19 vaccination program, there are still those who agree and some who still disagree. People still have doubts administration of this vaccine, and there are even those who doubt the efficacy of the Covid-19 vaccine. Some things that cause people to disagree with the Covid-19 vaccination program are their fright of the vaccine ingredients. Community understanding about the importance of vaccines giving must be increased. Objectives: The purpose of this study was to find out how people perceive the Covid-19 vaccine as an effort to prevent Covid-19. Methods: The design in this study is cross-sectional. The sampling technique used is purposive sampling with a total sample of 153 respondents. This study uses google form as a measuring tool. The bivariate analysis uses contingency coefficients. Multivariate analysis using multiple logistic regression tests with a significant value of 0,05. Results: The results showed that the influencing factors that influenced community perceptions of the Covid-19 vaccine as an effort to prevent Covid-19 were the government's fear of the ingredients of the vaccine (p=0,016), the fear that the vaccine was not halal (0,023), anxiety about the side effects of the vaccine (p=0,014), anxious about news about Covid-19 (0,022), and fear of injections (0,027). The logistic regression analysis showed that anxiety about the side effects of giving the vaccine was the dominant factor influencing community perception of the Covid-19 vaccine with p=0,003. Conclusions: The government was expected to continuously support the vaccination program to prevent Covid- 19. Vaccination was expected to increase the body's immunity.
Terapi Musik Untuk Mengembalikan Fungsi Pernafasan pada Bayi Putri Kristyaningsih; Ika Rahmawati
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p263-267

Abstract

Terapi musik adalah penggunaan musik sebagai peralatan terapi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental fisik dan kesehatan emosi. Salah satu terapi musik yang bisa digunakan adalah terapi murotal. Terapi murotal merupakan salah satu jenis terapi music yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan ayat- ayat suci Al-Quran. Pada bayi sering mengalami gangguan fungsi pernafasan, diantaranya peningkatan frekuensi pernafasan atau sesak.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian terapi murotal terhadap fungsi pernafasan bayi. Perbaikan fungsi pernafasan bayi akan dilihat dari frekuensi pernafasan bayi dalam satu menit.  Penelitian ini sangat bermanfaat bagi dunia kesehatan, dengan penelitian ini akan membantu dalam memberikan intervensi bagi bayi yang mengalami gangguan fungsi pernafasan. Tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 16 responden. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi. Penelitian ini akan menggunakan rancangan Pre Experimental pre post test design. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi 0,01 yang artinya Terapi Murotal dapat digunakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan Bayi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Terapi murotal dapat digunakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan pada Bayi. Music therapy is the use of music as health tools to repairing, caring, developing mental health, physical health, and emotional health (Djohan, 2003). A type of music therapy that we can use is murotal therapy. Murotal therapy is one of music therapy which can be used to heal a disease by using the holy Al-Quran sentences. Babies are often experience a disturbance in respiratory system, such as the increasing of respiration frequencies or shortness of breath. The purpose of this research is to analyze the effect of murotal therapy on baby’s respiratory function. The respiratory function improvement will be seen from the baby’s respiration frequencies in a minute.  This research has a great benefit for health, by this study we can give an intervention for babies that have a respiratory function disturbance. This study was done in Neonate Ward Of Aura Syifa Hospital Keidir, on June to July 2019. The study used purposive sampling technique to determine the sample, and it get 16 respondents. The instrument in this study is observation sheets. The study use pre experiment with pre post test design. Data was analyzed with Wilcoxon test, it shows 0.01 in result, means we can use murotal therapy to recover the baby’s respiratory function. According to the explanation, we can conclude that murotal therapy can be used to restore (recover) the baby’s respiratory function.
Persepsi Masyarakat Tentang Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Pada Masa Darurat Bencana COVID-19 Ika Rahmawati; Putri Kristyaningsih
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 4 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i4.11359

Abstract

Covid-19 disease or Corona viruses disease 19 is a transmitted disease that caused by corona viruses. Corona viruse is a virus that can attck both of humans and animals. Covid -19 caused health disturbance even death on humans. Died persons of Covid-19, most of them are found have comorbid disease or they are elderly. People with chronic disease (ex.: Diabetic, heart disesase, cancer, hypertension) or elderly, have a lower immunity than those that younger or in good health condition. Covid 19 is non-natural disaster and has had become a pandemic in all over the world. An effort that we can use to fight Covid 19 is increasing the body immunity, since the good immunity can heal viral disease.  By increasing the body immunity, it can prevents and heals the body from Covid 19. People awareness of the importance of immunity must be elevated. The purpose of this research is to knowing how is people’s perception about body immunity during this covid 19 emergency disaster. This research using observational analytic design with purposive sampling technique, the sum of the respondents are 50.  It uses google form for the research instrument. The result shows that people’s perception about body immunity during covid 19 emergency disaster are mostly good. People already understand that immunity is very important to improve during the Covid-19 pandemic <w:LsdException Locked="false"
PRIMARY SURVEY PASIEN CEDERA KEPALA OLEH PERAWAT Putri Kristyaningsih; Ika Rahmawati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 6 No 1 (2022): Vol 6 No 1 April 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v6i1.17935

Abstract

Cedera kepala sebagian besar ditemukan di masyarakat dengan disabilitas tingkat tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar angka kejadian cedera kepala di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah di atas, 10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Cedera kepala salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang kompleks. Gangguan yang sering ditimbulkan bersifat sementara maupun menetap. Resiko utama pasien yang mengalami cedera kepala adalah kerusakan otak akibat pendarahan atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui primary survey pasien cedera kepala yang dilakukan oleh perawat di RS Aura Syifa Kediri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Dengan populasi 30 perawat aktif yang bertugas pada ruang IGD, ICU dan Pulih Sadar di RS Aura Syifa Kediri. Peneliti ini menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa primary survey pada pasien cedera kepala yang dilakukan oleh perawat sebagian besar sesuai dengan SOP yaitu 18 orang (60%).
KADAR GLUKOSA DARAH SEBAGAI PREDIKTOR GLASGOW COMA SCALE PASIEN CIDERA KEPALA ika rahmawati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 1 No 2 (2017): volume 1 nomor 2 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.368 KB)

Abstract

ABSTRAK Cidera kepala merupakan jenis trauma yang angka kejadiannya paling tinggi dan merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan. Glasgow Coma Scale digunakan untuk menilai kelainan neurologis dan menilai beratnya penderita cedera kepala. Glasgow Coma Scale merupakan salah satu komponen yang digunakan sebagai dasar dalam memberikan pengobatan, dan pembuatan keputusan klinis untuk pasien. Glasgow Coma Scale dapat menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien. Pasien cidera kepala seringkali mengalami peningkatan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar glukosa darah dapat digunakan sebagai prediktor Glasgow Coma Scale pasien cidera kepala di Rumah Sakit Daerah Mardi Waluyo Blitar. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil analisis menggunakan uji spearman rho menunjukkan nilai signifikansi 0,000 yang artinya ada hubungan antara kadar glukosa darah dengan Glasgow Coma Scale. Pasien cidera kepala yang mengalami kadar glukosa darah meningkat maka nilai Glasgow Coma Scale akan semakin menurun. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah dapat digunakan sebagai prediktor Glasgow Coma Scale pasien cidera kepala.
Kesiapsiagaan Anak dalam Meningkatkan Resiliensi terhadap Bencana Ika Rahmawati; Putri Kristyaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan September 2023
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v21i2.1209

Abstract

Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat mengakibatkan kerugian baik harta benda, nyawa dan lingkungan. Secara geologis dan hidrologis Indonesia rawan terhadap terjadinya bencana. Pada tahun 2018 gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah, sekitar satu dari tiga orang yang terdampak adalah anak-anak yanitu berjumlah 665.000 anak. Bencana Tsunami di Samudera Hindia pada tahun 2004, angka kematian yang paling besar ditemukan pada populasi anak dan orang dewasa berusia di atas 50 tahun. Risiko yang lebih tinggi ini juga berlaku untuk bencana banjir; anak lebih mungkin mengalami hanyut, termasuk oleh air dangkal. Permasalahan yang diakibatkan bencana sangat kompleks dan memerlukan perencanaan matang dan terarah. Salah satu kelompok usia yang memiliki resiko tinggi untuk mengalami dampak bencana adalah anak-anak, sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan anak-anak untuk menghadapi bencana. Dengan kesiapsiagaan anak yang baik, dapat meningkatkan resiliensi terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapsiagaan anak dalam meningkatkan resiliensi terhadap bencana. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden di wilayah Kabupaten Kediri Jawa Timur Indonesia. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan anak dalam menghadapi bencana sebagian besar dalam kategori sedang yaitu sebesar 73% dan resiliensi terhadap bencana dalam kategori cukup yaitu sebesar 67%. Analisis dengan uji Spearman Rho didapatkan p=0.000 artinya terdapat hubungan antara kesiapsiagaan anak dengan peningkatan resiliensi terhadap bencana. Kesiapsiagaan anak merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan resiliensi terhadap bencana.