Nenny Anggraini
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Prototipe Sistem Notifikasi Kecelakaan dan Wiper Otomatis pada Helm dengan Mikrokontroler Arduino Nenny Anggraini
Jurnal Ilmiah FIFO Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/fifo.2020.v12i2.010

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan atau tidak diharapkan yang terjadi di jalan terhadap satu atau lebih pengguna jalan, yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia atau kerugian harta benda. Sehubungan dengan hal tersebut, kami menyebarkan kuesioner kepada 30 pengendara sepeda motor tentang kecelakaan lalu lintas. Kami menemukan bahwa 16% responden atau anggota keluarganya pernah mengalami kecelakaan, namun 75% dari mereka tidak segera mengetahui bahwa anggota keluarganya mengalami kecelakaan. Fakta lainnya, 83% pengendara sepeda motor terganggu oleh hujan yang mengenai kaca helm. Masalah ini menjadi motivasi kami untuk merancang sebuah prototipe wiper helm otomatis yang terintegrasi dengan sistem notifikasi kecelakaan. Sensor piezoelektrik digunakan untuk mendeteksi benturan pada helm. Jika benturan terdeteksi, modul GSM akan segera memberi tahu anggota keluarga yang terdaftar di sistem. Untuk meminimalisir gangguan hujan, kami melengkapi helm ini dengan wiper otomatis. Sebuah sensor hujan digunakan untuk modul ini, terhubung ke motor servo untuk menggerakkan wiper yang dimodifikasi. Pada tahap evaluasi, beberapa pengujian dilakukan untuk sistem notifikasi kecelakaan dan wiper otomatis. Hal ini menunjukkan 90% notifikasi berhasil diterima oleh anggota keluarga saat terjadi benturan, dan 100% wiper otomatis bergerak dengan benar untuk menyeka air hujan pada kaca helm.
SISTEM MONITORING KUALITAS AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER NODEMCU ESP8266 DAN CAYENNE Nenny Anggraini; Tabah Rosyadi
Jurnal Ilmiah FIFO Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/fifo.2021.v13i2.008

Abstract

Renang adalah salah satu jenis olahraga yang populer. Terbukti dari banyaknya kolam renang di sekitar tempat kita tinggal. Sayangnya, kualitas air kolam renang sering kali terabaikan. Hal ini dibuktikan lewat wawancara penulis dari tiga orang pemilik dan pengurus kolam renang. Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemilik dan pengurus kolam renang hanya memeriksa kualitas air kolam renang tanpa acuan waktu yang pasti dan pemberian obat tanpa memeriksa kondisi air terlebih dulu. Di era digital ini, penggunaan teknologi sudah merambah ke segala aspek kehidupan, salah satunya adalah sistem monitoring kualitas air kolam renang menggunakan mikrokontroller nodemcu esp8266 sebagai otak utamanya dan pemanfaatan aplikasi cayenne seperti yang penulis tulis dalam penelitian ini. Sistem akan memeriksa kualitas air kolam renang yang meliputi keasaman atau kebasaan air, kekeruhan air dan suhu air secara langsung dan menampilkannya pada aplikasi cayenne yang telah dipasang pada perangkat pintar pengguna, cayenne juga akan memberi notifikasi ke pengguna apabila kualitas kolam renang sudah tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua (SPA), dan Pemandian Umum. Penulis memakai metode prototiping guna menghemat waktu dalam pengembangan sistem tanpa mengesampingkan tujuan utama sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring yang mampu memonitor kualitas air meliputi suhu air, pH dan kekeruhan dengan persentase keakuratan pH rata-rata adalah 96.84%, sistem mampu membedakan air bening dan keruh dengan rata-rata waktu tunggu notifikasi saat air dalam kondisi tidak standar adalah 12.06 detik.
Analisa Forensik Whatsapp Messanger Pada Smartphone Android Nenny Anggraini; Siti Ummi Masruroh; Hapsari Tiaraningtias
Jurnal Ilmiah FIFO Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/fifo.2020.v12i1.008

Abstract

Abstract Internet technology and smartphones are increasingly rapidly followed by the rise of social media users, especially instant messaging that can be accessed using a smartphone, especially Android. One of the problems of social media is cyber crime that utilizes social media. Based on data from Instant Checkmate in 2014, 30,000 websites were hacked, and 12 casualties fell within a fraction of the crime from fraud to sex crimes, and it occurs in cyber crime involving social media, including instant media WhatsApp messenger. So it takes the forensic digital process to look for evidence of the crime, because basically there is no crime that does not leave a trace. This study was conducted to find the forensic evidence on the WhatsApp messenger application accessed on Android smartphones. WhatsApp messenger was chosen because it used to reach 1.5 billion users from over 2.7 billion users of social media worldwide. In this study, the simulation method used in the study to run 15 scenarios, including the return of the deleted files, the search for forensic evidence such as name and account number, a list of names and contact numbers, group chat, and text messages, pictures, video, and document files on personal chat, then text messages, pictures, videos, document files, voice notes, and location in group chat. The results of this study indicate that almost all forensic evidence traces in the WhatsApp messenger application are found, but the URL media can not be opened because it is encrypted by WhatsApp. Keyword: Digital Forensic, Forensic Evidence, Smartphone, WhatsApp Messenger.  Abstrak Perkembangan teknologi internet dan smartphone yang semakin pesat diikuti pula oleh meningkatnya pengguna media social pada instant messager yang diakses menggunakan smartphone khususnya Android. salah satu permasalahan yang tidak luput dari media sosial adalah tindak kejahatan dunia maya yang memanfaatkan media sosial. Berdasarkan data dari Instant Checkmate pada tahun 2014 sebanyak 30.000 website diretas, dan 12 korban perdetik berjatuhan dari berbagai aspek kejahatan dari penipuan hingga kejahatan seks, dan hal tersebut terjadi dalam praktek kejahatan internet (cyber crime) melibatkan media sosial, termasuk media instant messanger WhatsApp. Sehingga diperlukannya proses digital forensik untuk mencari bukti-bukti kejahatan tersebut, karena pada dasarnya tidak ada kejahatan yang tidak meninggalkan jejak. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan bukti-bukti forensik tersebut pada aplikasi WhatsApp messanger yang diakses pada smartphone Android. WhatsApp messanger dipilih karena digunakan mencapai 1,5 tiliyun user dari lebih dari 2,7 triliyun pengguna media sosial seluruh dunia. Pada penelitian ini, metode simulasi digunakan dalam penelitian dengan menjalankan 15 skenario, diantaranya adalah pengembalian file yang dihapus, pencarian bukti forensik berupa nama dan nomor akun, daftar nama dan nomor kontak, group chat, kemudian pesan teks, gambar, video, dan file dokumen pada personal chat, kemudian pesan teks,  gambar, video, file dokumen, voice note, dan location pada group chat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua jejak bukti forensik pada aplikasi WhatsApp messanger berhasil ditemukan, namun media URL tidak dapat dibuka karena terenkripsi oleh WhatsApp.Keyword: Bukti Forensik, Digital Forensik, Smartphone, WhatsApp Messanger.
IMPLEMENTASI FACE RECOGNITION DENGAN OPENCV PADA “SMART CCTV” UNTUK KEAMANAN BRANKAS BERBASIS IOT Nenny Anggraini; Fikriansyah Martunus; Imam Marzuki Shofi; Luh Kesuma Wardhani
Jurnal Ilmiah FIFO Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/fifo.2021.v13i1.005

Abstract

Salah satu Hak Asasi Manusia yang mendasar adalah hak atas rasa aman, hak atas rasa aman ini tidak saja dalam pengertian fisik, psikis tetapi juga hak atas keamanan harta benda. Perusakan atau pembobolan terhadap brankas merupakan salah satu pelanggaran keamanan terhadap barang. Setiap lemari besi atau brankas mempunyai tingkat proteksi yang berbeda-beda yang mesti lulus terhadap pengujian tersertifikasi sesuai dengan standar internasional. Peneliti mencoba mengembangkan penggunaan CCTV dengan membuat sebuah alat yaitu smart CCTV menggunakan Raspberry Pi 4 berbasis IoT. Dengan memanfaatkan face recognition yang merupakan salah satu metode dari library pada open source computer vision (opencv), alat ini dapat memantau orang-orang yang mendekati brankas dan kemudian mengirimkan gambar melalui aplikasi telegram pada smartphone apabila orang tersebut tidak dikenali. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil akurasi dari 40-69% terhadap pengenalan wajah dan kesesuaian fungsi sebesar 100%.
Whistleblowing System Deployment using ITIL v3 Framework: Evidence from a Public University in Indonesia Nashrul Hakiem; Luh Kesuma Wardhani; Fajar Nugraha Wahyu; Nenny Anggraini; Imam Marzuki Shofi; Yudi Setiadi
Jurnal Sistem Informasi Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information System)
Publisher : Faculty of Computer Science Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.527 KB) | DOI: 10.21609/jsi.v18i1.1131

Abstract

The Indonesian government has been urged to implement Whistleblowing systems for public services in order to achieve integrity zone development. Almost all service desk software provides user convenience as well as manages the service process in an organisation using standards based on the Information Technology Infrastructure Library (ITIL) v3. The service operation of Whistleblowing systems and the service desk systems are almost the same. However, currently only a few studies have examined the implementation of Whistleblowing systems which uses such a framework in a public higher education institution. The aim of this study is to design and develop a Whistleblowing system which is expected to fulfil the IT Service Management (ITSM) standard and to perform an integration process amongst the community and students. The software was designed and tested in the Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta using the ITIL v3 standards. The result showed that the efficiency parameter value produced a page speed point of 91 % (A). The minimum score was 91 % (A) and the fully loaded time was 2.4 seconds. A portability test showed a value of 100 % for the mobile-friendly score while the reliability test with a stress test also showed at 100 %. The alpha testing result was a very good predicate while beta testing received an acceptable score, good category, and classified as grade C. In conclusion, based on the abovementioned tests, this shows that the system can be used to manage student services, lecturers and staff, as well as to integrate the current service within the community.