p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IDENTITAET
RR DYAH WOROHARSI PARNANINGRUM
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRUKTUR NARATIF VLADIMIR YAKOVLEVICH PROPP DALAM DONGENG DIE ZERTANZTEN SCHUHE KARYA BRÃœDER GRIMM PUJI ISTININGDYA PUTRI, KUS; DYAH WOROHARSI PARNANINGRUM, RR
IDENTITAET Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to Nurgiyantoro (2005: 200), folktale serves as both a means of entertainment and to pass on the values ??that are believed as truth by the people of the time. Although in recent times folktales have been heavily modified, the characters? actions in the folktale remains unchanged. In narrative structure, a folktale is divided into several sections, however it does not mean that the tale is separated, as it refers to the entirety of the meaning (Endraswara, 2009: 112). Therefore, the research problems in this study are (1) what narrative functions are included in die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm, and (2) what spheres of action are included in die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm. The objectives of this study are (1) to describe the narrative functions included in die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm, and (2) to describe the sphere of action included in die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm. This study used the narrative structure theory of Vladimir Yakovlevich Propp. The approach used in this study is descriptive qualitative approach. The sources of data in this study is an electronic book (e-book) which contains a compilation of Brüder Grimm collection tales. While the data in this research is sentences that show the narrative function and sphere of action. Based on the results and discussion on narrative structures in Die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm there are 17 functions found and those are difficult task (M), lack(a), ?the first function of the donor? (D), interdiction (?), provision or receipt of magical agent (F) ?heros reaction (E), ?departure? (?), ?transfiguration? (T), trickery? (?), ?mediation, the connective incident? (B), ?the initial misfortune or lack is liquated? (K), ?reconnaissance? (?), ?branding? (J), ?return (?), solution (N), wedding (W), and ?punishment? (U). From those functions, there are six spheres of actions that were found 6 in die zertanzten Schuhe by Brüder Grimm, namely hero, helper, donor, villain, princess and her father, and dispatcher. Keyword : narrative Structure, folktale, Brüder Grimm
PERILAKU SADISME TOKOH DALAM KUMPULAN DONGENG BRÃœDER GRIMM SCHNEEWITTCHEN DAN ASCHENPUTTEL SHOLIHAH, AMINATUS; DYAH WOROHARSI PARNANINGRUM, RR
IDENTITAET Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dongeng pada umumnya memberikan nilai-nilai moral baik dan buruk. Hal itu dicerminkan oleh perilaku tokoh. Dalam dongeng ada perilaku tokoh yang positif dan juga yang negatif. Salah satunya adalah perilaku kejam atau sadisme yang dilakukan antar tokoh. Dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel karya Brüder Grimm adalah contohnya. Di sini terdapat tokoh yang memiliki perilaku positif juga perilaku negatif berupa perilaku sadisme. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Perilaku sadisme berjenis apakah yang dilakukan tokoh dalam dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel? (2) Apakah penyebab adanya perilaku sadisme tokoh dalam dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel karya Brüder Grimm?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perilaku sadisme tokoh dalam dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel. (2) mendeskripsikan penyebab terjadinya perilaku sadisme yang dilakukan tokoh dalam dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel karya Brüder Grimm. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel dalam kumpulan dongeng Kinder -und Hausmärchen karya Brüder Grimm. Data penelitian ini adalah kalimat yang menunjukkan perilaku sadisme dalam dongeng Schneewittchen dan Aschenputtel karya Brüder Grimm. Penelitian ini menggunakan teori sadisme Erich Fromm untuk menemukan rumusan masalah satu serta untuk menemukan rumusan masalah dua menggunakan teori agresi Sears. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perilaku sadisme dalam dongeng Schneewittchen merupakan jenis sadisme non-seksual (fisik) dengan bentuk perilaku membunuh. Dan perilaku sadisme dalam dongeng Aschenputtel merupakan jenis sadisme non-seksual (fisik) dan sadisme mental dengan bentuk perilaku menyiksa dan menghina. Serta dalam kedua dongeng tersebut tidak ditemukan jenis sadisme seksual. (2) penyebab tokoh dalam dongeng Schneewittchen melakukan perilaku sadisme adalah adanya rasa kompetisi dan adanya serangan dari orang lain sedangkan dalam dongeng Aschenputtel adalah karena rasa permusuhan dan ingin mencapai tujuan lain. Kata kunci: Perilaku, sadisme, dongeng
BENTUK TINDAK KRIMINAL DAN KEKERASAN DALAM FILM WHO AM I KARYA BARAN BO ODAR KHANAFANY ANWAR., MAHATHIR; DYAH WOROHARSI PARNANINGRUM, RR
IDENTITAET Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

JOURNAL SKRIPSI BENTUK TINDAK KRIMINAL DAN KEKERASAN DALAM FILM WHO AM I KARYA BARAN BO ODAR Nama : Mahathir Khanafany Anwar. NIM : 14020504004. Institusi: Universitas Negri Surabaya. Fakultas : Bahasa dan Seni. Jurusan : Bahasa Asing. Program Studi : Sastra Jerman. Pembimbing : Dra. Rr.Dyah woroharsi P. M.pd Tahun : 2019. Kata kunci : Film, Tindak Kriminal, kriminalitas, kekerasan. ABSTRAK Karya sastra adalah suatu wadah untuk mengungkapkan gagasan, ide dan pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman. Gagasan, ide dan pemikiran diungkapkan dalam bentuk tulisan yang mengusung sebuah ide pemikiran. Ide pemikiran dan tema yang dituangkan dalam karya sastra sangat beragam seperti bidang sosial, budaya, pendidikan, percintaan, kriminal dan sebagainya. Oleh sebab itu, terdapat sebuah film Jerman yang berjudul who am I karya Baran Bo Odar. Film ini merupakan Film dalam nominasi terbaik tahun 2014 di Germany Intro Film. Film ini bercerita tentang kehidupan pemudapemudi Jerman yang sangat bebas dan sering melakukan tindak kriminal sebagai peretas. Hal tersebutlah yang mendasari penulis meneliti Film ?who am I ? karya Baran Bo Odar dengan menggunakan teori tindak kriminal kadist Sanfordt. Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu :(1) Bentuk tindak kriminal apa sajakah yang yang dilakukan oleh Benjamin Engel. (2) Dampak tindak kriminal yang terjadi terhadap tokoh lain di dalam film who am I karya Baran Bo Odar. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Mendeskripsikan bentuk- bentuk tindak kriminal dan dampak tindak kriminal terhadap tokoh lain yang dilakukan oleh Benjamin Engel dalam film ?who am I? karya Baran Bo Odar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah film who am I ? karya Baran Bo Odar. Sumber data sekunder berupa buku-buku dan artikel-artikel yang memiliki relevansi dengan tindak kriminal. Data yang diambil berupa kata, frasa kalimat, dan percakapan dari film ?who am I. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat (1) Bentuk tindak kriminal berupa : (a) penipuan, (b) pencurian, (c) pembunuhan, (d) rekayasa sosial. (2) Dampak tindak kriminal terhadap tokoh lain berupa : (a) kematian, (b) cidera ringan, (c) dampak psikologis berupa ketakutan,
FEMINISME LIBERAL DALAM FILM DIE GÖTTLICHE ORDNUNG KARYA PETRA B. VOLPE MAULIDA RAHMAWATI, YULIA; DYAH WOROHARSI PARNANINGRUM, RR
IDENTITAET Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film merupakan karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan sebagai media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Dalam sebuah film juga terdapat unsur intrinsik yang tidak dapat dipisahkan seperti jalan cerita, konflik hingga karakteristik setiap tokoh, sehingga terdapat berbagai macam jalan cerita dalam sebuah film yang setidaknya juga akan mengandung permasalahan dengan tujuan untuk menarik perhatian para penonton. Salah satunya adalah masalah feminisme yang terdapat di film Die göttliche Ordnung karya Petra B. Volpe. Film ini mengangkat isu feminisme yang digambarkan oleh Nora sebagai tokoh utama film tersebut. Penelitian yang menggunakan film Die göttliche Ordnung ini bertujuan agar para pembaca mengetahui gambaran feminisme liberal melalui tokoh utama Nora dalam film Die göettliche Ordnung. Teori yang digunakan adalah teori milik Rosemary Putnam Tong tentang berbagai macam hak perempuan yang diperjuangkan melalui feminisme liberal. Metode penelitiannya adalah teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam film Die göttliche Ordnung terdapat 6 (enam) gambaran feminisme liberal berdasarkan dialog dan peristiwa yang berkaitan dengan Nora sebagai tokoh utama film tersebut. Kata Kunci: Film, Feminisme, Die göttliche Ordnung