Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Warga RW 19 Dukuh Sukunan dalam Mengadopsi Inovasi Pengelolaan Sampah Mandiri Rumah Tangga Christina Nur Wijayanti; Jeratallah Aram Dhani
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v8i1.9957

Abstract

Dukuh Sukunan menjadi pelopor program pengelolaan sampah mandiri rumah tangga yang dirintis mulai dari tahun 2002 dan akhirnya mendapatkan pengukuhan dari pemerintah dengan dicanangkan sebagai desa wisata lingkungan tahun 2009. Keberhasilan warga Dukuh Sukunan dalam mengadopsi inovasi sehingga menciptakan pembaruan inilah yang menarik untuk dilihat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tahapan proses pengambilan keputusan Warga RW 19 Dukuh Sukunan dalam mengadopsi inovasi pengelolaan sampah mandiri rumah tangga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan teknik wawancara dan observasi, untuk cara menentukan sampelnya menggunakan teknik purpossive sampling.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi loncatan dalam tahapan pengambilan keputusan inovasi di Sukunan yaitu (1) tahap implementasi, (2) tahap pengetahuan, (3) tahap persuasi, (4) tahap pengambilan keputusan, dan (5) tahap konfirmasi. 
Strategi Integrated Marketing Communication (IMC) Sekolah Musik Indonesia sebagai Sekolah Musik Berbasis Teknologi Christina Nur Wijayanti
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Volume 1 No. 1 Maret 2020
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.105 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe the Integrated Marketing Communication (IMC) strategy carried out by the Sekolah Musik Indonesia (SMI) as a technology-based music school. The research is wualitative research. The research uses interview, observation, and study of documents method to collect data. From the finding of the data obtained, the researcher concludes that the Integrated Marketing Communication (IMC) strategy carried out by SMI combines several forms of promotional mix but with one purpose of introducing and attracting the public to be interested in joining as students at SMI. Some forms of promotion carried out are public relations, direct marketing, sales promotion, personal selling, and advertising.
MISKOMUNIKASI DIADIK DENGAN KAUM TULI : Analisis Komunikasi Interpersonal dengan Kaum Tuli Wahjoe Mawardiningsih; Christina Nur Wijayanti
Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media Vol 6 No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.231 KB) | DOI: 10.35457/translitera.v6i1.583

Abstract

The deafs communicate non-verbally by sign speech. The sign speech that is not understanable by the communicator or the communicant, causes miscommunication. The understanding of the sign speech meaning is needed in order to make a positive interpersonalcommunication and relationship. The aim of the research is to find out interpersonal communication in the understanding of non-verbal communication with sign speech, decrease the conflict that causes miscommunication. The kind of the research is qualitative research with data collecting technique of theparticipant observation, interview, and documentary research. The data analysis implemented is qualitative data analysis with interactive model from Miles and Huberman. The kind of the research is descriptive qualitative research, explains and implements the research model in its real condition, the data used is verbal data. The primary and secondary data are obtained from the result of interview, observation, and literary review. The result of the research shows that the positive interpersonal communication grows positive interpersonal relationship, and grows the confidence for the deafs. The result of the research is based on interpersonal communication, they are: openess, emphaty, supportiveness, positiveness, equality. The result shows the needs more openess, emphaty, supportiveness, and positiveness from the communicator or communicant who are not deaf.
STRATEGI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DALAM REBRANDING KAWASAN WISATA TAMAN BALEKAMBANG Christina Nur Wijayanti; Stevani Andhika Sekar Rani
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/nawasena.v1i3.368

Abstract

Kota Surakarta atau yang akrab disebut Kota Solo merupakan kota yang kental akan kebudayaan, dimana terdapat banyak sekali cagar budaya merupakan peninggalan pada saat masa pemerintahan kerajaan masih berlangsung. Saat ini tercatat ada 172 benda dan kawasan yang termasuk Cagar Budaya Solo. Salah satu cagar budaya yakni Taman Balekambang yang didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran VII tahun 1921. Taman ini banyak mengalami proses alih fungsi lahan hingga pada awal tahun 2000 menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi kawasan ini. Alih-alih sebagai tempat pertunjukan kethoprak, banyak berdiri tempat hiburan malam, lokalisasi dan rumah semi permanen di dalamnya. Hal ini berlangsung cukup lama sehingga membuat Taman Balekambang terlihat kotor dan kumuh. Sejak saat itu citra Taman Balekambang menjadi negatif dan memunculkan opini publik bahwasannya aktivitas dalam taman ini tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi rebranding yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta untuk mengembalikan citra positif Taman Balekambang di mata publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dan analisa data menggunakan teknik analisa data interaktif. Berdasarkan hasil analisis, Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2008 memiliki rancangan untuk merevitalisasi taman ini dengan merelokasi, membangun kembali, membentuk tim pengelola dan juga menyiarkan kabar melalui berbagai media massa seperti televisi, majalah, koran, radio bahkan juga sosial media. Melalui usaha inilah pemerintah Kota Surakarta membangun branding yang positif Taman pada Balekambang. Reputasi masih perlu dipertahankan dengan cara terus memperbaiki fasilitas dan pelayanan di Taman Balekambang. Kata kunci: , ,
BELAJAR PUBLIC SPEAKING OMK ST. BONIFASIUS: HOW TO SPEAK WITH CONFIDENCE AND IMPACTFULL Widyantoro Yuliatmojo; Christina Nur Wijayanti
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.581 KB) | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v2i1.44

Abstract

Abstrak:Orang Muda Katolik (OMK) adalah paguyuban pemuda dan pemudi Katolik. OMK menjadi salah satu wadah bagi muda mudi katolik untuk belajar berorganisasi. Tahun 2021 terjadi pergantian kepengurusan baru setelah OMK Bonifasius mengalami kemandegan. Pengurus baru yang terbentuk merupakan anggota baru yang belum memiliki banyak pengalaman dan ketrampilan. Setelah analisa dari para anggota, ketrampilan yang paling mendesak untuk mendapat pembekalan adalah ketrampilan public speaking dan kepemimpinan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kepercayaan diri anggota OMK dalam berbicara di depan umum. Dengan adanya permasalahan ini maka pengurus bekerjasama dengan Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Surakarta untuk memberikan pelatihan. Harapannya, sebagai generasi muda yang penuh harapan mereka memiliki ketrampilan yang baik di dalam berbicara di depan umum, sehingga ketika mereka berada baik di gereja, sekolah, lingkungan kampus, lingkungan tempat bekerja maupun di masyarakat mampu dan percaya diri untuk berbicara. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah, diskusi, dan latihan story telling. Ceramah dilakukan dengan pemaparan materi dari para narasumber dengan presentasi sebagai media penyampaiannya. Sedangan story telling dilakukan dengan praktek dari para pengurus dengan menceritakan pengalaman mereka atau berbicara tentang suatu tema tertentu di hadapan pada peserta. Materi yang diberikan berkaitan dengan pemahaman public speaking, jenis public speaking, serta teknik presentasi yang efektif. Dari kegiatan ini anggota OMK berani untuk bercerita di hadapan teman-temannya dan beberapa dari mereka bahkan mampu menceritakan materi dengan baik dan terkonsep setelah mendengarkan materi yang sudah diberikan sebelumnya.
PELATIHAN MENGHADAPI PERSOALAN DIRI BERBICARA DI DEPAN UMUM IBU-IBU PENGURUS PENGAJIAN DESA KADILANGU, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO Giarti Slamet; SWE Handayani; Yanti Sri Danarwati; Christina Nur Wijayanti
SURAKARTA ABDIMAS JOURNAL Vol. 2 No. 1 (2023): Surakarta Abdimas Journal
Publisher : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/saj.v2i1.162

Abstract

Abstract This community service activity aims to provide guidance to female recitation administrators to practice publis speaking, provide knowledge on how to develop public speaking abilities and skills, speaking skills everyone can appear in public. Ready to carry out so that this training can grow the courage of mothers to be able to appear in public, provide confidence that can affect the success and fluency of public speaking, and train mothers in controlling anxiety, stage fright before speaking in front general. The method used in this training activity includes 3 stages: the preparation stage, the implementation stage, and report preparation stage. The evaluation results in this training provide an opportunity for mothers to practice speaking in front of participants, even though some are still nervous, trembling, and speaking skills can also broaden your network. When you speak in public well, people can be amazed and want to talk to you. This can be a good opportunity to build new relationships to open up various opportunities. For example building a business together and collaborating on certain projects. Keywords: Training, self-problems and speaking