Muhammad Ari Arfianto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN DEPRESI PASCA MELAHIRKAN MELALUI PEMBENTUKAN KADER RAPID IBU PASCA MELAHIRKAN DI KELURAHAN WONOKROMO SURABAYA Khamida -; Nurul Kamariyah; Muhammad Ari Arfianto
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.748 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.736

Abstract

Pasca melahirkan ialah periode dimana seorang ibu akan menjalani hari-hari yang tak kalah melelahkan dibandingkan dengan masa kehamilan baik pada kondisi fisik maupun psikis yang lebih lanjut akan menimbulkan perasaan stres/ depresi. Ibu pasca melahirkan yang mengalami depresi pasca melahirkan dapat menyebabkan penurunan minat dan ketertarikan terhadap bayi dan tidak mampu merawat bayinya secara optimal, tidakbersemangat menyusui, sehingga kebersihan, kesehatan serta tumbuh kembang bayi tidak optimal. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan keterlibatan masyarakat pada Kader “RAPID” bagi ibu post partum, upaya ini juga diharapkan akan terbentuk kader kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan, melakukan pendampingan pada ibu pasca melahirkan terkait dengan kesehatan reproduksinya yang pada akhirnya akan meurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Waktu pelaksanaan kegiatan dengan jangka waktu 3 bulan. Metode yang dilakukan adalah pembentukan Kader, pemberian materi pada Kader “RAPID” bagi ibu post partum dengan metode lecture, diskusi dan pelatihan atau demonstrasi. Evaluasi pelatihan kader di lakukan dengan kuisioner pre dan post test serta monitor pelaksanaan pemberdayaan Kader “RAPID” bagi ibu post partum pada bulan berikutnya dengan mengevaluasi tingkat pengetahuan, dan kesehatan jiwa ibu pasca melahirkan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan kader,kesehatan jiwa ibu Pasca melahirkan serta laporan yang telah dipublikasikan.
The relationship between parenting style with adolescent identity development in Karangploso district, Malang regency Indonesia Muhammad Rosyidul 'Ibad; Sri Widowati; Muhammad Ari Arfianto; Zahid Fikri; Alaili Anzalna Rahma
Jurnal Keperawatan Vol. 14 No. 01 (2023): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v14i01.23156

Abstract

Introduction: Adolescents with mental health criteria can form a positive self-identity. One of the developments of self-identity can be influenced by parenting factors. Objectives: The purpose of this study was to identify the relationship between democratic, authoritarian, and permissive parenting on the formation of adolescent self-identity in Karangploso District, Malang Regency. Methods: The research design was a cross-sectional study; data were collected using the Parental Authority Questionnaire (PAQ) and the Adolescent Self-Identity Scale. The sample in this study was 80 respondents; the sample selection criteria used a purposive sampling technique and then statistically tested using Spearman rank. This research has obtained ethical approval with the number No.E.5.a/261/KEPK-UMM/XII/2021. Results: The crosstab analysis showed that the most frequently used form of parenting was democratic, with the formation of adolescent self-identity at a moderate level (53.6%). Meanwhile, the bivariate analysis results with Spearman rank showed that the authoritarian, democratic, and permissive parenting styles all had a relationship with adolescent self-identity with a P value of <0.05. Conclusions: The majority of parents apply democratic parenting to form adolescent self-identity; this is because, at this age, adolescents enter a phase of self-discovery with the characteristics of having the ability to think conceptually and want to be appreciated so that the application of this democratic parenting pattern can accommodate the formation of self-identity towards moderate and high.