Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teaching Reading Comprehension by Using Crossword Puzzle Games for Junior High School Students Vina Aisyah Zede
International Journal of English Linguistics, Literature, and Education (IJELLE) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i1.668

Abstract

The writer conclude that teaching reading comprehension by using crossword puzzle games method is very effective for junior high school students, specially to students of MTs Nurani. In this case, the method can improve the ability of students to love reading. The teacher is able to convey the material with intensive and capable of making students explore their thinking becomes more widespread. The influence of crossword puzzle games  for the students is to increase knowledge in reading in English, and also to find the vocabulary that have never been on view, and also to increase the vocabulary knowledge of the students.
ANALISIS KONTRASTIF BAHASA JAWA NGOKO MADIUNAN DAN BAHASA INDONESIA Aloysius Rangga Aditya Nalendra; Fajar Shidiq; Vina Aisyah Zede
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 9, No 1 (2021): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v9i1.48746

Abstract

Penelitian ini mengkaji perbandingan verba dan nomina hasil proses afiksasi dalam Bahasa Jawa Ngoko (BJ) yang digunakan di daerah Madiun dan Bahasa Indonesia (BI). Dalam analisis perbandingan tersebut digunakan metode analisis kontrastif untuk membandingkan kedua bahasa tersebut. Kridalaksana (2001: 13) menegaskan bahwa analisis kontrastif adalah metode sinkronis dalam menganalisis bahasa untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua bahasa atau dialek untuk mencari pokok yang dapat digunakan untuk masalah sederhana, seperti dalam pengajaran dan penerjemahan bahasa. Analisis data difokuskan pada persamaan dan perbedaan kedua bahasa tersebut. Persamaan bahasa ditemukan pada pembentukan kata kompleks dengan menggunakan afiks. Misalnya kata nakoni (BJ) berimbuhan n-i pada kata takon sejajar dengan pembentukan kata tanya (BI) yang diberi imbuhan me-i menjadi menanyai. Perbedaan penggunaan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, antara lain terjadi pada nomina yang terbentuk dari proses afiksasi pa- yang dalam penerjemahannya membutuhkan kata keterangan berupa frase atau kata yang kompleks karena tidak ada paralelisme dalam Bahasa Indonesia, contohnya pakethik artinya ‘orang yang mengambil kuda’. Contoh lain adalah verba yang dibentuk dengan menambahkan prefiks ke- dalam bahasa Jawa yang memiliki alomorf /k/ atau /kek/. Kedua alomorf terjadi jika prefiks ke- bertemu kata dengan fonem vokal, misalnya ke+antem ‘pukul’ menjadi keantem yang dalam bahasa Indonesia adalah terpukul.