Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Nilai-Nilai Budaya Bima Dalam Bahan Ajar Pendidikan Islam Abdul Munir
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 2 No 1 (2018): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v2i1.105

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui integrasi nilai-nilai budaya Bima ke dalam Bahan Ajar Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan tahap implementasi dengan tahapan yaitu revisi bahan ajar dan produk akhir bahan ajar pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa langkah dalam melakukan integrasi nilai-nilai budaya Bima ke dalam Bahan ajar Pendidikan Islam yaitu: 1) pengidentifikasi, 2) Pengategorian, 3) Penyelarasan. Materi pendidikan Islam yang diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya Bima meliputi: 1) Kejujuran dengan Nggahi rawi Pahu; 2) Takut dan Malu dengan Maja Labo Dahu; 3) Lingkungan dengan Ngaha Aina Ngoho; 4) Sosial dengan Ka Tupa Taho sama tewe sama Lemba; 5) Amanah dengan Suu sa wau tundu sa wale; 6) Kepemimpinan dengan Edesi ndai sura dou labo dana.
HUKUM NONTON FILM ATAU DRAMA SERIAL (KOREA DAN INDIA) Abdul Munir
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 4 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/sangaji.v4i2.487

Abstract

Pada masa liburan saat ini akibat pandemi Covid 19, banyak orang mengeluh karena waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja dan belajar harus kosong dan berlalu bergitu saja. Bagi para pekerja keras dan lapangan, tiada yang lebih membosankan kecuali ketika harus menetap dan berada di rumah tampa tahu harus berbuat apa. Demikian hal-nya bagi para pelajar, waktu yang harusnya digunakan untuk menuntut ilmu di sekolah dan ataupun madrasah, harus dilewati dengan belajar mandiri di rumah walaupun dengan bimbingan orang tua atau bimbingan online (daring) oleh guru, tapi harus diakui tidak seefektif belajar luring di sekolah dan bertatap muka langsung terkhusus di daerah-daerah yang masih minim koneksi dan daerah dengan tingkat penghasilan rendah yang walaupun konekasi intrnet ada namun sulit mendapatkan paket internet atau ketidak mampuan untuk membeli handphone (HP) android yang mendukung untuk belajar. Maka tidak heran di daerah-daerah seperti ini atau bahkan daerah dengan tingkat penghasilan mapan mengisi dan menghabiskan waktu kosong tersebut dengan nonton film, baik sinetron Indonesia, Korea maupun India. Saat ini, bisa dikatakan serial Korea maupun India menjadi trend terbaru bagi orang Indonesia. Tidak jarang karena seringnya nonton serial tersebut, tampa sengaja mengucapkan kata-kata atau kalimat yang biasa didengar dari bahasa film yang biasa di tonton. Sebagian lain menyanyikan lagu-lagu dari film yang pastinya tidak dipahami maksud dan maknanya dan pada tingkat ekstremnya terkadang mempraktekkan tata ibadah sambil menyanyikan lagu dengan sengaja ataupun tidak, disadari atapun tidak disadari. Namun karena hal ini adalah sesuatu yang baru, maka ditemukan beberapa pendapat para ulama dan tokoh masyarakat yang berbeda tekait hal tersebut. Sebagian melarangnya keras dengan alasan akidah dan sebagian lain mombolehkan dengan syarat.
DAMPAK NILAI-NILAI ISLAM PADA PERKEMBANGAN MORAL DAN PERILAKU PRO SOSIAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI STKIP BIMA Abdul Munir; Syukurman Syukurman
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 1 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i1.1127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak nilai-nilai Islam pada perkembangan moral dan perilaku pro-sosial pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi di STKIP Bima. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Partisipan penelitian terdiri dari 20 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP-Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, kasih sayang, keadilan, dan amal ibadah, memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk karakter moral dan perilaku pro-sosial mahasiswa. Temuan ini mengindikasikan bahwa mahasiswa yang memiliki pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam yang kuat cenderung memiliki perilaku moral yang baik, termasuk sikap empati, kerjasama, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan sosial berbasis agama, dapat meningkatkan kesadaran moral dan kepedulian sosial mahasiswa.
ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL MELALUI PRINSIP 3A (KAJIAN SURAH AN-NAHL AYAT 125) Nasaruddin Nasaruddin; Abdul Munir; Abdussahid Abdussahid; Fathani Mubarak
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 7 No 2 (2023): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v7i2.2274

Abstract

Artikel ini difokuskan untuk membahas tentang etika komunikasi di media sosial melalui prinsip 3A yang berlandaskan pada QS. An-Nahl ayat 125 yang dapat diterapkan dalam bermedia sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian library research. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berkomunikasi di media sosial perlu untuk menerapkan dan menggunakan prinsip 3A, yakni: Al-Hikmah yang artinya kebijaksanaan, dalam hal ini kita ajarkan untuk bijaksana dalam berkomunikasi dalam artian kita bisa bijak dalam memberikan arahan atau berkomentar, tetapi harus melihat kondisi dan situasi. Al-Wal Mauidhatil Khasanah artinnya Nasehat yang baik, Wajadilhum Bil Lati Hiya Ahsan yang artinya berdebat dengan cara yang baik, mengajarkan kita untuk berdebat dengan munggunakan raut wajah yah ramah, perkataan yang baik serta lemah lembut dalam bertutur kata.