Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (Premna serratifolia L.) ASAL KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN METODE DPPH Weni Puspita; Dina Yuspita Sari; Ika Ristia Rahman
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v3i2.532

Abstract

Buas Buas (Premna serratifolia L.) contains secondary metabolites of flavonoids, saponins, tannins and triterpenoids/steroids, where flavonoids are known to have antioxidant properties and counteract free radicals. Antioxidants are compounds that can fight toxic hazards and reduce cell damage to the body caused by free radical oxidation. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of ethanol extracts of buas-buas leaves was carried out by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), using UV-Vis spectrophotometry at wavelength 518.40 nm with various concentrations of 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm and 50 ppm. The results showed that Buas Buas leaves (Premna serratifolia L.) had an antioxidant activity with IC50 values ??of 20.66 ug / mL.
Formulasi Hair Tonic dari Ekstrak Etanol, Fraksi Etanol, dan Fraksi Kloroform-Metanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Dina Yuspita Sari; Ratna Widyasari; Weni Puspita
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 18 No 2 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v18i2.954

Abstract

Secang wood (Caesalpinia sappan L.) has been used as an antioxidant in cosmetic products. The bioactive compound contained in secang wood are brazilin, brazilein, 3´-O-methylbrazilin, sappanone, chalcone, and sappankalkon as secondary metabolite components. This study aims to formulating hair tonic from extracts and fractions of secang wood and to determine the quality of hair tonic formulas using ethanol extract (Eet), ethanol fraction (Fen), and chloroform-methanol fraction (Fkm) of secang wood. The extraction process was carried out using maceration with 96% ethanol as ellent, after that extact partitioned using n-hexane. Fen was then applied using vacuum column chromatography using chloroform, chloroform: methanol (5:1), and methanol as eluent. Eet, Fen, and Fkm of secang wood were then formulated. Hair tonic evaluation includes organoleptic test, determination of pH value, viscosity determination, homogeneity test, and hair growth activity. The results showed that the three hair tonic formulas produced red-orange color, smelled aromatic in solution form, had a pH of 7, were homogeneous, had a viscosity of 3 cps, and showed activity on hair growth and hair weight of rabbits. FIII gave significantly different results from negative control (p <0.05) on rabbit hair length data on day 30, so ii can be concluded that FIII shows the best activity. All three formulas were qualify according to standard requirements and has activity on hair growth.
STABILITAS ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA SERTA HEDONIK SPRAY GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (Premna serratifolia L.) DENGAN VARIASI KARBOPOL 940 SEBAGAI BASIS Weni Puspita; Heny Puspasari; Ayu Shabrina
CENDEKIA EKSAKTA Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i2.7524

Abstract

Daun buas-buas (Premna serratifolia L.) memiliki kandungan flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai tabir surya. Karbopol 940 mampu meningkatkan stabilitas spray gel selama penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas aktivitas antioksidan dan tabir surya serta kesukaan panelis terhadap spray gel ekstrak etanol daun buas-buas (EEDBB) dengan variasi Karbopol 940 selama penyimpanan. Spray gel EEDBB dibuat dengan variasi karbopol 940 yaitu 0,50% (F1); 0,75% (F2) dan 1,00% (F3). Spray gel kemudian disimpan pada suhu 4 ±2 °C selama 24 jam lalu dikeluarkan dan ditempatkan pada suhu 40± 2°C selama 24 jam selama 6 siklus. Sampel diuji aktivitas tabir surya secara in vitro dengan spektrofotometer UV-Vis dan antioksidan dengan DPPH. Data persen inhibisi dari antioksidan dan nilai SPF dari tabir surya dianalisis dengan statistik secara univariate. Hasil nilai SPF spray gel EEDBB selama 6 siklus penyimpanan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan (p > 0,05) dengan rentang nilai SPF seluruh formula adalah 10,24- 10,80 dan dikategorikan sebagai proteksi maksimal. Hasil persen inhibisi spray gel EEDBB selama 6 siklus penyimpanan menunjukkan adanya penurunan namun tidak signifikan. Rentang persen inhibisi pada seluruh formula yaitu 64,6 hingga 65,55 %. Hasil uji hedonik menunjukkan F3 memiliki skor kesukaan tertinggi dari panelis. Seluruh formula spray gel EEDBB dengan karbopol 940 memiliki aktivitas tabir surya dan antioksidan yang stabil selama stress condition dan dapat diterima panelis.Kata kunci: Antioksidan, hedonik, Premna serratifolia, stabilitas, tabir surya
PENENTUAN NILAI SPF (Sun Protecting Factor) EKSTRAK ETANOL DAUN KALAKAI (Stenochlaena palustris (Burm F.) Bedd) Weni Puspita; Heny Puspasari; Athiah Masykuroh; Rika Fitria
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm F.) Bedd) adalah tanaman paku-pakuan yang tumbuh di daerah rawa gambut yang secara umum disebut lahan basah. Berdasarkan studi empiris daun dan batang digunakan oleh suku dayak untuk mengobati anemia, penambah ASI pada ibu menyusui, pereda demam, mengobati sakit kulit, dan juga sebagai pencuci perut. Daun kalakai muda memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu flavanoid yang efektif sebagai antioksidan dan menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ekstrak etanol daun kalakai muda (Stenochlaena palustris (Burm.F.) Bedd) memiliki aktivitas perlindungan tabir surya. Ekstrak etanol daun kalakai muda dibuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm, kemudian dilakukan pengenceran dengan variasi konsentrasi 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm, dan 150 ppm. Penentuan nilai SPF dilakukan dengan mengukur absorbansi dari ekstrak etanol daun kalakai muda menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang antara ±290-320 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kalakai muda dengan kategori proteksi ultra berpotensi sebagai tabir surya. Nilai SPF yang diperoleh pada tiap konsentrasi 50 ppm, 75 ppm,100 ppm, 125 ppm dan 150 ppm secara berturut-turut adalah 9,43 (proteksi maksimal); 9,47 (proteksi maksimal); 13,32 (proteksi maksimal); 18,25 (proteksi ultra) dan 21,22 (proteksi ultra).