Jeruk nipis adalah sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin, membuktikan kemampuan antipiretik dari fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin dan mengetahui dosis fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik pada mencit yang diinduksi vaksin. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok I kontrol positif (parasetamol), kelompok II kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok III, IV, V diberikan fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis dengan dosis 0,07%/20gBB, 0,105%/20gBB dan 0,14%/ 20gBB. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid dan kumarin yang memberikan aktivitas antipiretik Pengukuran suhu tubuh dilakukan sebelum pemberian induksi vaksin DPT-HB-Hib, dan 30 menit sekali setelah perlakuan sampai menit ke-180. Mencit diinduksi demam menggunakan vaksin DPT-HB-Hib secara intramuskular dengan dosis 0,01ml/gBB mencit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji Independent T-Test. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis (C. aurantifolia (Christm.) Swing) mempunyai aktivitas antipiretik pada mencit jantan galur Balb-c dan pada konsentrasi 0,07%, 0,105%, dan 0,14% memiliki kemampuan aktivitas sebagai antipiretik yang tidak berbeda signifikan.