Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Tari Kreasi Sederhana di TK Aisyiyah Mayoa Poso: Increasing Hard Motoric of Child Through Activity of Simple Creative Dance at TK Aisyiyah Mayoa Poso Bahraeni; Abdul Munir; Mustamin Idris
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 3 No. 2: Mei 2020
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v3i2.2075

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kegiatan tari kreasi sederhana dapat meningkatkan motorik kasar anak di TK Aisyiyah Mayoa Poso ? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui kegiatan tari kreasi sederhana di TK Aisyiyah Mayoa Poso, yang melibatkan 15 orang anak terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Objek penelitian ini adalah meningkatkan motorik kasar anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus. Teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari data yang dikumpulkan pada pra tindakan, untuk aspek kelincahan, untuk kategori Berkembang Sangat baik (BSB) belum ada anak yang masuk kategori tersebut, (13,33%) kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (80,00%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (6,67%) kategori Belum Berkembang (BB). Kelenturan, belum ada anak yang masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), (33,33%) kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (46,67%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (20,00%) kategori Belum Berkembang (BB). Keseimbangan, belum ada anak yang masuk kategori Berkembang Sangat baik (BSB), (6,67%) kategoti Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (86,66%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (6,67%) kategori Belum Berkembang (BB). Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I pertemuan pertama dan kedua, bahwa belum ada anak yang mendapatkan kategori Berkembang Sangat baik (BSB) melainkan peningkatan yang dicapai anak sudah masuk berkembang sesuai harapan, maka dilanjutan ke siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus II pertemuan pertama dan kedua, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek kelincahan, kelenturan, dan kseimbangan pengamatan meningkatkan motorik kasar anak melalui kegiatan tari kreasi sederhana telah mencapai persentase keberhasilan yaitu BSB (Berkembangan Sangat Baik) dengan perolehan presentase kebarhasilan 80% dari 15 anak yaitu 12 orang anak dan 3 orang anak mendapatkan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) memperoleh nilai 20%. Maka dengan demikian penelitian berhenti pada siklus II pertemuan kedua.
Meningkatkan Minat Belajar Anak Melalui Penerapan Media Puzzle di Kelompok A TK Jabal Rahmah Palu: Increasing Children’s Learning Interest Through Application of Puzzle Media at Group A Jabal Rahma Kindergarten Palo Marlina Anggreyni; Abdul Munir; Fitriani Ayuningtias
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 3 No. 2: Mei 2020
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v3i2.2076

Abstract

Dari rumusan masalah penelitian ini dapat diketahui apakah melalui penerapan media puzzle dapat meningkatkan minat belajara anak di Kelompok A TK Jabal Rahma Palu? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar anak melalui media puzzle di Kelompok A TK Jabal Rahma Palu. Subjek penelitian adalah anak kelompok A yang berjumlah 12 orang anak terdiri atas 5 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan. Penelitian ini menggunakan desain Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus. Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan cara observasi, dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan penelitan yang telah dilaksanakan Pada hasil penelitian sebelum tindakan diketahui dari 12 anak yang menjadi subjek penelitian pada aspek senang, 0% BSB, 8,33% BSH, 33,33% MB dan 58,34% BB. Pada aspek semangat, 0% BSB, 0% BSH, 50,00% MB dan 50,00% BB. Pada aspek keaktifan, 8,33% BSB baik, 0% BSH, 41,67% MB dan 50,00% BB. Pada tindakan siklus I pertemuan pertama diketahui pada aspek senang, 0% BSB, 0% BSH, 66,67% MB dan 33,33% BB. Pada aspek semangat, 0% BSB, 25,00% BSH, 66.67% MB dan 8,33% BB. Pada aspek keaktifan, 0% BSB, 0% BSH, 75,00% MB dan 25,00% BB. Kemudian pada pertemuan kedua diketahui pada aspek senang, 0% BSB, 8,33% BSH, 91,67% MB dan 0% BB. Pada aspek semangat, 0% BSB, 41,67% BSH, 58,33% MB dan 0% BB. Pada aspek keaktifan, 0% BSB, 8,33% BSH, 75,00% MB dan 16,67% BB. Pada tindakan siklus II pertemuan pertama diketahui pada aspek senang, 0% BSB, 41,67% BSH, 58,33% MB dan 0% BB. Pada aspek semangat, 0% BSB, 50,00% BSH, 50,00% MB dan 0% BB. Pada aspek keaktifan, 0% BSB, 41,67%) BSH, 58,33% MB dan 0% BB. Kemudian pada pertemuan kedua diketahui pada aspek senang, 0% BSB, 75,00% BSH, 25,00% MB dan 0% BB. Pada aspek semangat, 0% BSB, 100% BSH, 0% MB dan 0% BB. Pada aspek keaktifan, 0% BSB, 75,00% BSH, 25,00% MB dan 0% BB. Dari hasil pengamatan pra tindakan kemudian siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa media puzzle dapat meningkatkan minat belajar anak dengan presentase klasikal 75%. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II berhasil dan tidak perlu lagi lanjut ke siklus berikutnya.
Peran Guru Dalam Meningkatkan Perilaku Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional Ular-Ularan Di Kelompok B Tk Aisyiyah Pangi: Teachers Roles To Increase Children’s Social Behavior Through Traditional Game Of Ular-Ularan At B Group Of Aisyiyah Kindergarten Pangi Fathana; Arsyad Said; Abdul Munir
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 1: Januari 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i1.2089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial anak di Kelompok B TK Aisyiyah Pangi sebelum dan sesudah diterapkan permainan tradisional ular-ularan, dan mengetahui peran guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan Di Kelompok B TK Aisyiyah Pangi Kecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Mouton. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Agar yang diperoleh terjamin validitas dan kredibilitasnya, maka pengecekan keabsahan data melalui metode triangguasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam upaya guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan di kelompok B TK Aisyiyah Pangi dapat dikatakan bahwa Sebelum diterapkan permainan tradisional ular-ularan, perilaku sosial anak sudah mulai berkembang, akan tetapi anak belum dapat menunjukkan pengembangan perilaku sosial yang diterapkan meliputi disiplin, kerja sama, tolong-menolong, empati, dan tanggung jawab. Anak tidak mau berinteraksi dengan temannya, akibatnya anak suka menyendiri, tidak disiplin saat kegiatan berlangsung ataupun kegiatan pembelajaran lainnya. Selanjutnya pada saat sesudah diterapkan permainan tradisional ular-ularan perilaku sosial anak meningkat, karena dalam kegitan tersebut dapat mengasah kecakapan anak dalam tolong menolong, bekerja sama, disiplin, saling menghargai dan semangat dalam melakukan kegitan permainan tradisional ular-ularan. Peran guru sangatlah penting dalam meningkatkan perilaku sosail anak melalui permainan tradisional ular-ularan, karena guru dapat menjelaskan apa itu permainan tradisional ular-ularan agar berjalan dengan lancar dan menyenangkan bagi anak. Kemudian Guru juga menjelaskan cara atau aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam permainan tersebut. Dalam perkembangan perilaku sosial anak, media yang digunakan harus menarik minat anak juga merupakan faktor pendukung agar anak lebih antusias dalam meningkatkan perilaku sosial. Jadi untuk itu dalam upaya guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan sangat baik. Penggunaan permainan tradisional ular-ularan sangat menbantu anak mengembangkan kedisiplin anak, berkerja sama, saling membantu, peduli dengan sesame dan tanggung jawab.
Implikasi Gadget Terhadap Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar Kota Palu: The Implication Of Gadget Toward Early Childhood At Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar (Tunas Mekar Kinderkarten) Kota Palu Ika Purwijayanti; Abdul Munir; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 2: Mei 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i2.2094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi gadget terhadap anak usia dini, upaya guru dalam mengatasi gadget terhadap anak usia dini dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam mengatasi dampak gadget terhadap anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan pemberian tugas. Agar yang diperoleh terjamin validitas dan kredibilitasnya, maka pengecekan keabsahan data melalui metode mengadopsi, mengedit, dan mengklarifikasi. Penelitian tentang peran guru terhadap penggunaan gadget dalam menumbuh kembangkan motivasi belajar anak paud dapat ditarik kesimpulan bahwa: Implikasi gatget terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan moral serta nilai-nilai agama, gadget menyebabkan interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitar berkurang, membuat anak cenderung malas bergerak dan jarang beraktivitas motoriknya, karena sudah menggunakan gadget. Upaya guru dalam mengatasi Gadget terhadap Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar Kota Palu yaitu Seorang guru mempunyai tugas guna memotivasi siswa untuk menggunakan gadget dengan bijak dalam rangka menunjang proses belajar dan mengajar sehingga menumbuh kembangkan prestasi anak didik. Dari pemaparan dan fenomena di atas maka dapat dilihat bahwa keberadaan gadget saat ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, baik dalam belajar dan berelasi. Demikian pula peran guru juga sangat penting dalam mendorong para anak didik untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya yang masih duduk di taman kanak-kanak. Kendala yang dihadapi guru dalam mengatasi dampak Gadget terhadap Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar Kota Palu yaitu kurangnya antusias anak dalam belajar dan meneyelesaikan pekerjaan rumah dan pembelajaran yang di berikan terkadang tidak disentuh sama sekali oleh peserta didik dikarenakan sudah menggunakan atau bermain gadget. Berdasarkan dari kesimpulan di atas, dengan melihat kenyataan ini maka guru juga berperan untuk tetap memantau dan memberikan tugas yang didapat dari internet baik melalui gadget maupun komputer sesuai dengan mata pelajaran yang ada.