Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi Sabun Cair Dengan Kombinasi Minyak Kelapa Murni (VCO) dan Ekstrak Daun Miana (Coleus atropurpureus) Anita Anita; Nurul Ni’ma Azis; Darmawaty Rauf; Salwa Sahur
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 2 No 2 (2021): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v2i2.220

Abstract

Saponification between alkaline salt and virgin coconut oil (VCO) will produce liquid soap. This is because the use of virgin coconut oil (VCO) in saponification is known to be very good because of the presence of lauric acid which has clean power and functions as an antimicrobial. The addition of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in the manufacture of liquid soap because it contains flavonoids, tannins, saponins, essential oils which also function as moisturizers and antioxidants. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the best combination of pure coconut oil (VCO) liquid soap with variations in the concentration of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in reducing free radicals in the form of bacteria. In this study, a laboratory experimental method was used with the addition of miana leaf extract. A= 0% (w/w), B= 10% (w/w), C= 15% (w/w),) in 100 mL total virgin coconut oil (VCO) three times. The test parameters were in the form of a bacteriological test using the Total Plate Number (ALT) method. From the results of the study, it was found that the formulation of pure coconut oil (VCO) liquid soap with various concentrations of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) could reduce free radicals such as bacteria.
PENGARUH POLA TIDUR PEMAIN GAME ONLINE (GAMERS) TERHADAP GAMBARAN NILAI HEMATOKRIT Hasnah Hasnah; Nurul Ni’ma Azis; Abdul Azis
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.230

Abstract

Game online merupakan jenis permainan yang dimainkan dengan memanfaatkan jaringan internet untuk dapat terkoneksi satu sama lain dengan pemain lainnya baik melalui perangkat komputer maupun gadget. Game online dimainkan oleh para pemain game yang dikenal dengan istilah gamers. Gamers umumnya akan begadang untuk bermain game online yang memberi dampak buruk terhadap pola tidur. Sampel dalam penelitian ini adalah darah vena pemain game online yang memiliki pola tidur tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai hematokrit terhadap pola tidur pada pemain game online. Penelitian ini dilakukan secara observasi laboratorium dengan menggunakan metode makrohematokrit. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 sampel. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel diperoleh hasil yaitu 1 sampel mengalami penurunan nilai hematokrit (10%) sementara 9 sampel lainnya diperoleh nilai hematokrit yang normal (90%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola tidur pada pemain game online beresiko mempengaruhi nilai hematokrit.
GAMBARAN JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA SEDIAAN KEROKAN KUKU KAKI BURUH PERUSAHAAN EKSPOR IMPOR KEPITING Herlina Rezky Suryanty; Mujahidah Basarang; Nurul Ni’ma Azis
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.231

Abstract

Tinea unguium adalah penyakit infeksi jamur yang disebabkan oleh Tricophyton rubrum dan Tricophyton mentagrophytes. Infeksi ini diketahui menyebabkan kuku menjadi rusak seperti mulai menghitam dan sedikit terangkat. Kelompok masyarakat yang paling sering terkena infeksi ini adalah masyarakat yang mempunyai kegiatan di daerah yang lembab. Tujuan penelitian ingin mengetahui gambaran jamur yang menjadi penyebab penyakit Tinea unguium pada sediaan kerokan kuku kaki buruh perusahaan ekspor impor kepiting yang ada di kota Makassar. Jenis penelitian bersifat observasi laboratorik, dengan mengambil kerokan kuku kaki buruh perusahaan ekspor impor kepiting sebanyak 10 orang dengan kriteria kuku rusak dan menguning atau menghitam. Penelitan ini dilakukan pada bulan April 2019. Pemeriksaan sampel menggunakan metode pengamatan langsung menggunakan KOH 40% dan dilanjutkan dengan kultur sampel pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Sampel yang tumbuh diamati di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi jenis jamur berdasarkan ciri morfologi. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis, ditemukan 1 sampel positif jamur penyebab tinea unguium yaitu Trichophyton interdigitale dari 10 sampel yang ada.
ANALISIS KADAR SAKARIN PADA HALUS MANIS YANG DIPERJUALBELIKAN DI KOTA MAKASSAR Waode Rustiah; Nurul Ni’ma Azis; Aulia Putri Cahyani Kaempe
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.232

Abstract

Halus manis merupakan jajanan yang terbuat dari gula pasir yang diberi pewarna makanan dan dibuat menggunakan alat khusus yang berputar dan menghasilkan serat-serat gula yang halus. Dalam produksi halus manis terkadang ada pedagang menambahkan Bahan Tambahan Makanan (BTM) berupa sakarin. Sakarin adalah zat pemanis buatan dengan rumus kimia (C7H5NO3S), berbentuk bubuk kristal putih, mudah larut dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Efek samping penggunaan sakarin dapat menyebabkan gangguan tenggorokan berupa batuk dan radang tenggorokan serta dapat menimbulkan kerusakan membran sel serta timbulnya kanker kandung kemih karena bersifat karsiogenik jika dikonsumsi dalam kurun waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar sakarin dengan teknik pengambilan sampel random sampling dengan jumlah 10 sampel. Berdasarkan hasil penelitian uji kualitatif menggunakan uji kolorimetri diperoleh 7 sampel negatif (70%) dan 3 sampel positif (30%). Selanjutnya uji kuantitatif menggunakan uji alkalimetri diperoleh sampel 1 dengan kadar sakarin 0,0096 mg/kg, sampel 2 dengan kadar sakarin 0,0085 mg/kg dan sampel 5 dengan kadar sakarin 0,0096 mg/kg. Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 mengenai bahan tambahan makanan, batas maksimum sakarin yaitu 50-300 mg/kg bahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa halus manis yang diperjualbelikan di kota Makassar masih layak dikonsumsi karena masih masuk ambang batas yang ditetapkan.