Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Sabun Cair Dengan Kombinasi Minyak Kelapa Murni (VCO) dan Ekstrak Daun Miana (Coleus atropurpureus) Anita Anita; Nurul Ni’ma Azis; Darmawaty Rauf; Salwa Sahur
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 2 No 2 (2021): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v2i2.220

Abstract

Saponification between alkaline salt and virgin coconut oil (VCO) will produce liquid soap. This is because the use of virgin coconut oil (VCO) in saponification is known to be very good because of the presence of lauric acid which has clean power and functions as an antimicrobial. The addition of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in the manufacture of liquid soap because it contains flavonoids, tannins, saponins, essential oils which also function as moisturizers and antioxidants. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the best combination of pure coconut oil (VCO) liquid soap with variations in the concentration of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in reducing free radicals in the form of bacteria. In this study, a laboratory experimental method was used with the addition of miana leaf extract. A= 0% (w/w), B= 10% (w/w), C= 15% (w/w),) in 100 mL total virgin coconut oil (VCO) three times. The test parameters were in the form of a bacteriological test using the Total Plate Number (ALT) method. From the results of the study, it was found that the formulation of pure coconut oil (VCO) liquid soap with various concentrations of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) could reduce free radicals such as bacteria.
IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA JAJANAN AGAR-AGAR YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA Darmawaty Rauf; Rahmawati Rahmawati; Andi Fatmawati; Ayu Amelia Sain
Jurnal Medika Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v7i1.289

Abstract

Jajanan agar-agar merupakan makanan berbentuk gel yang diolah dari rumput laut dan memiliki berbagai aneka rasa dan warna sehingga banyak produsen menyalahgunakan zat pewarna berbahaya sebagai pewarna makanan salah satunya adalah Rhodamin B yang biasanya digunakan untuk produksi makanan, kosmetik dan obat-obatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/MenKes/Per/V/85 dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan karena dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan jika mengkonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan organ tubuh dan mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Rhodamin B pada jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jenis penelitian observasi laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang menggunakan 10 sampel jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kromatografi lapis tipis (KLT), dari 10 sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif atau tidak adanya bercak seperti pada kontrol positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Rhodamin B pada jajananan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa.
GAMBARAN LAJU ENDAP DARAH PADA PENDERITA HELMINTHIASIS Darmawaty Rauf; Rahmawati Rahmawati; Suardi Suardi; Nuraisyah Kahar
Jurnal Medika Vol 8 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v8i1.351

Abstract

Helminthiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan parasit cacing yang bersifat merugikan. Cacing penyebab infeksi terhadap manusia terbagi atas beberapa jenis, salah satunya adalah nematoda usus. Penularan nematoda usus melalui tanah disebut soil transmitted helminthes seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trihiura, Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Penyakit infeksi cacing sering dijumpai pada anak usia sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena pada usia anak sekolah dasar masih sering bermain dan kontak dengan tanah. Pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan untuk menandakan adanya infeksi adalah pemeriksaan laju endap darah (LED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran laju endap darah pada penderita helminthiasis. Teknik pengambilan sampel ini secara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang dengan menggunakan metode westergreen. Berdasarkan pemeriksaan laju endap darah pada penderita helminthiasis diperoleh hasil bahwa terdapat 6 orang yang nilai laju endap darah dalam batas normal, hal ini karena penderita helminthiasis patuh terhadap keteraturan minum obat cacing, sebaliknya terdapat 4 orang yang nilai laju endap darah meningkat karena tidak patuh terhadap keteraturan minum obat cacing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa. nilai LED pada penderita helminthiasis meningkat sebanyak 4 orang (40%) dan normal sebanyak 6 orang (60%).