Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK DI SDN LAMSAYUEN KABUPATEN ACEH BESAR Andriani Andriani
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.474 KB)

Abstract

Perilaku, sikap dan perhatian seorang ibu merupakan materi pembelajaran bagi anak, baik disadari ataupun tidak disadari ibunya sendiri. Oleh sebab itu ibu harus mengajarkan anaknya memulai kebiasaan kebiasaan baik.Berdasarkan wawancara dengan 20 orang ibu murid didapatkan 15 ibu jarang untuk menyuruh anak menyikat gigi sebelum tidur dan anak jarang sekali menyikat gigi malam sebelum tidur. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui prilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada anak di SDN Lamsayuen Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional .Populasi pada penelitian ini adalah 52 orang ibu dan 52 anak.seluruh populasi dijadikan sampel. Pengumpulan data dengan wawancara pada ibu dan pemeriksaan PHP-M pada anak. Analisa data univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variable. Analisa bivariate menggunakan uji statistik chi square dengan nilai α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi indeks PHP-M anak paling banyak pada kategori buruk yaitu 53,8% dengan perilaku ibu paling banyak dalam kategori kurang baik yaitu 67,3%. Hasil uji statistik chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut pada anak di SDN Lamsayuen Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p value = 0,001 (p < 0,05). Disarankan kepada ibu agar lebih meningkatkan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut anak dengan cara menjaga kesehatan gigi anak, menggosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
PRESSURE RELATIONSHIP WHEN ASSOCIATING WITH TEETH WITH SENSITIVE DENTAL IN COMMUNITY, KANDANG VILLAGE, KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR DISTRICT Andriani Andriani; Elfi Zahara
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v3i2.188

Abstract

Background: Sensitive teeth occur because there is thinning in the enamel layer so that the dentin layer below becomes exposed. This study aims to find out the relationship of toothbrushing pressure with the occurrence of sensitive teeth in Kandang Village, Kecamatan Darul Imrah, District of Aceh Besar in 2018. Methods: This study was analytical with a cross sectional approach. The population in this study were all communities in Kandang Village, a sample of 89 people taken based on simple random techniques. Data were obtained by interviewing using a questionnaire. Results: The results showed that of the 89 cage villagers who used pressure when brushing their teeth there were 60.7% sensitive teeth (p = 0.026). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between pressure when brushing teeth with sensitive teeth (p <0.05). and recommended to all people who experience sensitive teeth to be able to maintain and maintain the health of their teeth and mouth.
RELATIONSHIP OF TUNA NETWORK BEHAVIOR WITH DENTAL AND MOUTH CLEANING STATUS IN COMMUNITIES PERTUNI IN BANDA ACEH CITY Elfi Zahara; Andriani Andriani
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.192 KB) | DOI: 10.35910/jbkm.v3i1.190

Abstract

People with visual impairments usually show a higher index of debris, calculus and oral hygiene compared to normal people, this is because they have difficulty maintaining their dental and oral health, reaching access to dental care and also having difficulty receiving dental care. The purpose of this study was to determine the relationship of blind behavior to dental and oral hygiene status in the Pertuni Community in Banda Aceh City in 2018. With a total population of 42 respondents. This research is analytical and based on the results of statistical tests that there is no relationship of knowledge (p = 0.06), there is a relationship of attitude (p = 0.02) and there is a relationship of action (p = 0.01) with dental and oral hygiene status. It can be concluded that there is no relationship between knowledge with dental and oral hygiene status, and there is a relationship between attitudes and actions with dental and oral hygiene status. A good attitude is recommended to blind people to be able to change or improve behavior that is realized through a good action too.
Kualitas Organoleptik Nugget Dengan Penambahan Labu Kuning (Cucurbita maschata) Mustaqim Mustaqim; andriani andriani
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i2.416

Abstract

Kebanyakan produk daging olahan seperti nugget pada umumnya memiliki kelemahan pada kandungan serat yang rendah sehingga belum mencukupi serat pangan. Adanya penambahan labu kuning pada nugget akan meningkatkan kandungan serat, vitamin, dan karbohidrat yang tinggi. Serat makanan yang ada pada labu kuning banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia, yakni untuk mencegah diabetes, obesitas, penyakit jantung koroner, kanker usus besar, divertikular dan konstipasi. Untuk mengetahui pengaruh penambahan labu kuning terhadap sifat organoleptik (rasa, aroma, tekstur, dan warna) nugget. Study literatur ini menggunakan metode penggabungan inti sari atau meringkas serta menganalisis fakta dari beberapa sumber ilmiah yang akurat dan valid. Study literatur menyajikan ulang beberapa materi yang pernah diterbitkan sebelumnya. Hasil studi literatur ini, terdapat pengaruh yang nyata penambahan labu kuning terhadap kualitas organoleptik (warna, rasa, aroma dan tekstur) dari beberapa penelitian dalam study litaratur yang sudah dilakukan. Penambahan labu kuning pada rata-rata produk menambah cita rasa serta menghasilkan nugget yang hampir sama dengan yang beredar dipasaran. Oleh kerena itu , dapat disimpulkan bahwa penambahan labu kuning secara keseluruhan berpengaruh terhadap sifat organoleptik produk diharapkan sebaiknya lebih dipertimbangkan penggunaan labu kuning pada pengolahan nugget dalam bentuk kukus, rebus, tepung atau pasta dikarenakan akan mempengaruhi nilai gizi dan sifat organoleptik nugget yang dihasilkan.
Efektifitas Penyuluhan Dengan Menggunakan Media Lembar Balik dan Powerpoint Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Di SMAN 11 Banda Aceh Siti Aisyah; Andriani Andriani
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i1.419

Abstract

Penyuluhan merupakan salah satu kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjura yang ada hubungannya dengan kesehatan. Daya tarik penyuluhan sangat tergantung pada media yang digunakan, seperti power point dan lembar balik, kedua jenis media ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, karena dapat berisi ilustrasi-ilustrasi yang berkaitan dengan isi pesan yang akan disampaikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas penyuluhan tentang anemia dengan menggunakan media lembar balik dan power point terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri kelas XI di SMAN 11 Banda Aceh. Metode penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental, dilakukan secara One Pretest dan Posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023 dengan Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, yaitu seluruh siswi kelas XI-3 (30 orang) dan XI-4 (30 orang). Analisa data menggunakan Uji T dependen dan Uji T Independen. Setelah dilakukan uji statistik diperoleh nilai rata-rata pengetahuan tentang anemia sebelum menggunakan media lembar balik yaitu 20,2, dan nilai rata-rata pengetahuan tentang anemia sesudah menggunakan media lembar balik yaitu 24,2. Sedangkan nilai rata – rata pengetahuan tentang anemia sebelum menggunakan media power point yaitu 19,5 dan nilai rata – rata pengetahuan tentang anemia sesudah menggunakan media power point yaitu 27,3. Terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media lembar balik, dengan nilai p = 0,009. Serta terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media power point, dengan nilai p = 0,003.
Edukasi pemanfaatan daun kelor menjadi produk olahan pemberian makanan tambahan (PMT) balita di Desa Deunong, Aceh Besar Wiqayatun Khazanah; Andriani Andriani; Abdul Hadi; Ampera Miko
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i2.1549

Abstract

Latar Belakang :  Daun kelor (Imoringa oleifera) terbukti secara ilmiah memiliki kandungan gizi dan obat berkhasiat, sehingga diyakini memiliki potensi untuk mengatasi kekurangan gizi, kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Permasalahan yang terjadi yaitu belum banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi daun kelor dikarenakan karakteristik daun kelor memiliki bau yang khas dan tidak disukai. Tujuan : Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat agar dapat mengolah berbagai makanan PMT dengan menggunakan daun kelor. Hasil Kegiatan : Dari hasil perolehan nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan peserta yang mengikuti pre-test dan post-test terlihat bahwa ada peningkatan pengetahuan peserta sebesar 14,5% yaitu dari 62,6% menjadi 77,1%. Kemudian, terjadi peningkatan juga terhadap rata-rata keterampilan peserta sebesar 13% yaitu dari 79% menjadi 92%. Kesimpulan: Edukasi tentang pemanfaatan daun kelor menjadi produk olahan pemberian makanan tambahan (PMT) balita ini memberikan dampak yang positif bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan daun kelor sebagai PMT balita. 
Peningkatan status kebersihan gigi melalui teknik menyikat gigi yang benar pada murid kelas I MIN Teladan Kota Banda Aceh Sisca Mardelita; Cut Ratna Keumala; Andriani Andriani; Intan Liana; Arnela Nur
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i2.1545

Abstract

Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang berupa proses demineralisasi pada jaringan keras gigi (email, dentin, sementum) yang disebabkan oleh aktivitas bakteri pada rongga mulut. Karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling umum terjadi di masyarakat. Salah satu penyebab terjadinya karies adalah bakteri. Bakteri akan menguraikan substrat karbohidrat yang melekat di rongga mulut dan membentuk plak. Salah satu penyebab karies adalah kebersihan gigi yang kurang baik. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan wawancara. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah murid kelas I MIN Teladan Kota Banda Aceh yang berjumlah 30 anak.. Sebelum dilakukan penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan pre-test, kemudian melakukan wawancara kepada anak untuk mengukur tingkat pengetahuannya. Realisasi kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan pengetahuan sebelum penyuluhan berada pada katagori baik yaitu sebanyak 16.7% meningkat menjadi 90% setelah diberikan penyuluhan. Berdasarkan hasil kegiatan ini dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan anak setelah diberikan penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar.