Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PURWOCENG PADA BUDIDAYA SECARA HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) Eni Sumarni; Loekas Soesanto; Noor Farid; Hanif Nasiatul Baroroh
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 15 No 2 (2017): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v15i2.410

Abstract

Purwoceng sustainability is done in order to optimize its sustainable use. Therefore it is necessary to planting Purwoceng in a controlled and planned manner. Hydroponics is one of the alternative cultivation techniques for crop production without using soil, so it can be done in areas that are difficult to cultivate. Nutrient Film Technique (NFT) is one of the hydroponic techniques of water culture. The nutrients and water are administered to the plant in a circular in a shallow layer. NFT provides proper environmental control of root areas, as well as efficient water and plant nutrients. This study aims to obtain growth and development of medicinal plants Purwoceng NFT. The study was conducted from May to July 2017. The research location of Dieng Kulon at an altitude of 2.000 m asl. The Purwoceng plant was planted with NFT technique within 5 replications. The measurement results are shown in graphical. Indicators of nutritional adequacy using EC (Electrict Conductivity) and pH. EC nutrient used is 1-1.5 mS / cm for purwoceng 1-30 HST, 1.5-2 mS / cm for plants > 30 HST, pH used 5.5-6.5. The results showed that average growth of Purwoceng plants until the age of 50 HST reaches 7-9 cm. The number of branches of Purwoceng plants up to the age of 50 HST reaches 2-4 branches. The percentage of Purwoceng plants experiencing timber in the NFT system reached 40%. Therefore it is necessary to do further research how influence duration of nutrition to growth and result of Purwoceng.
POTENSI PERTUMBUHAN PURWOCENG DENGAN TEKNIK IRIGASI TETES, NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) DAN PENANAMAN DI LAHAN TERBUKA Eni Sumarni; Loekas Soesanto; Noor Farid; Hanif Nasiatul Baroroh
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 16 No 2 (2018): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya hasil dan kualitas purwoceng pada penanaman secara konvensional di lahan terbuka dapat diatasi dengan aplikasi teknologi hidroponik di dalam greenhouse. Teknologi hidroponik di dalam greenhouse memungkin pengendalian tanaman secara terkontrol, panen lebih terencana dan mengurangi hama dan penyakit. Hasil penelitian produksi purwoceng secara hidroponik melalui teknik irigasi drip dan NFT secara terpisah sudah dilakukan. Hasil kajian produksi purwoceng dengan teknik hidroponik nutrient film technique (NFT) menunjukkan bahwa purwoceng sensitif terhadap air yang tersirkulasi. Tanaman purwoceng layu pada sistem NFT mencapai 40%. perlu kajian lanjut bagaimana teknik hidroponik irigasi drip, NFT dan di lahan terbuka terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman purwoceng. Tujuan dari penelitan adalah mendapatkan pengaruh irigasi drip, NFT dan lahan terbuka terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah cabang tanaman purwoceng di musim kemarau. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Iklim mikro di dalam dan luar greenhouse yang diamati meliputi suhu udara dan kelembapan udara. Data pertumbuhan dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan uji DMRT taraf 5%. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman dan jumlah cabang. Produksi purwoceng menggunakan sistem irigasi drip, sistem NFT dan lahan terbuka memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan purwoceng. Irigasi drip di dalam greenhouse menghasilkan rata-rata tinggi tanaman dan jumlah cabang tertinggi dibandingkan teknik NFT dan di lahan terbuka. Penanaman purwoceng dengan irigasi drip menunjukkan hasil tertinggi, yaitu 14 buah. Jumlah cabang tanaman purwoceng di lahan terbuka rata-rata mencapai 6,9 buah. Teknik NFT menghasilkan jumlah cabang terendah yaitu 3,9 buah.